i'm waiting, luke (3)

2.9K 531 194
                                    

baru 3 part yg read udh 3k. thanks guys! xx

Oh iyaaa. Setelah berbuku-buku, gue selalu bilang lauren itu ga ada castnya. Tp masih aja ada yg nanya lauren castnya siapa wkwk

Yaudah

Nih gue kasih foto lauren pas masih muda aka jaman2 iph 1-3






Nih gue kasih foto lauren pas masih muda aka jaman2 iph 1-3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Oops wrong photo :-)


Wdyt about her? She's Anna Sophia robb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wdyt about her? She's Anna Sophia robb


[°]


Aku melihat begitu banyak mobil dipekarangan rumah Ashton. Sudah kuduga bahwa ini memang pembicaraan penting. Sehingga aku dipaksa harus kembali ke Los angeles. Dan dugaanku, mereka akan membicarakan permasalahanku dengan Luke.

Kalau 5sos harus bubar hanya karena aku, lebih baik aku mundur. Tidak baik memaksakan kehendak. Lagipula pasti akan banyak yang membenciku.

Aku mengetuk pintu rumah Ashton yang terbuka, dan semua mata langsung tertuju padaku. Mereka semua berkumpul di ruang tamu.

"Hai Lauren, masuklah," Ashton sang tuan rumah menyambutku hangat. Aku tersenyum. Ia menuntunku untuk duduk tepat disebelah Luke. Aku seperti sudah disiapkan untuk duduk disebelah lelaki ini. Aku tak dapat membaca ekspresi Luke yang menatapku terus sejak dari pintu masuk.

"Sekarang kau bisa hidup tenang dengan Luke," Aku terdiam mendengar perkataan Ashton. Perasaanku benar-benar tidak enak.

“Kami memutuskan bubar, Lauren,” Ashton memperjelas perkataannya. Saat itu juga, aku merasa seperti tersambar petir. Tidak, seumur hidupku sama sekali tak ingin mendengar kata bubar dari mulut mereka untuk kedua kalinya. Aku menoleh ke arah Luke dan Ia hanya tersenyum manis padaku. Pertama kalinya aku melihat senyuman Luke selepas ini, seindah ini setelah bertahun-tahun. Kutatap mereka satu persatu, mereka juga tersenyum penuh arti kepadaku.

"Tidak,” ucapku tegas. Seketika senyum mereka pudar. “5sos tidak boleh bubar. Aku lebih baik mundur.”

"Kita semua ingin mengakhiri drama itu, Lauren. Bukan hanya kau dan Luke yang jadi korban management. Tapi kita semua,” ucap Calum. Aku menghembuskan nafas pelan. Berusaha mencerna dan memahami.

“Ini sudah disetujui kami semua. Kau tak perlu khawatir. Aku dan Bryana sudah berencana untuk pindah dan tinggal di Manhattan. Memulai hidup baru di sana,” ucap Ashton.

"Dan aku bersama Lyone juga akan pindah ke Australia. Kembali ke tempat kelahiranku,” timpal Calum.

"Aku tetap disini bersama Chloe,” ucap Michael sambil mengendikkan bahunya. Lalu aku menoleh lagi kepada Luke. Perlahan tangannya mengambil tanganku. Menggenggamnya erat.

"Jangan khawatir,” ucapnya lirih. Terkesan seperti bisikan. Aku sangat ingin menghabiskan masa tuaku dengan tenang. Dengan lelaki ini. Lelaki yang sangat kucintai. Aku ingin keluargaku kembali bersatu. Dan hidup tenang.

"Kalau memang begitu jalannya, aku bisa apa?”




Kuharap aku bisa menunjukkan kepadamu betapa aku mencintaimu. Tak sayangnya, aku tak bisa. Karena tak cukup dengan kata-kata, tak cukup dengan harta, atau hal-hal lain. Bagiku, cinta hanyalah sebuah kata-kata, sampai kau datang dengan memberikan arti. Kau memberiku alasan kenapa aku harus tersenyum, dan menjalani hari-hariku. Aku sudah lewati berpuluh-puluh konser, dan ditengah lautan keramaian, aku selalu mencarimu. Berharap kau ada diantara keramaian itu. Menontonku dengan tatapan matamu yang begitu damai. Tapi kau tidak ada di sana. Kau bersembunyi. Berlari dariku.
Ah, aku tak peduli. Yang ku tau sekarang, kau sudah ada disampingku. Berjalan dengan tenang. Dengan ekspresimu yang selalu memancarkan kedamaian. Aku tau, kebahagiaanmu sudah kembali seperti dulu.

i

completely

in love

with her.

“Jangan menatapku seperti itu, Lucas,” ucapnya. Ia sadar bahwa sedari tadi mataku tak dapat lepas darinya. Aku terkekeh. Senang rasanya mendengar wanita ini kembali memanggilku dengan sebutan Lucas.

“I love you,” ucapku. Lalu Ia berhenti berjalan. Aku juga ikut berhenti dan menatapnya bingung. Sedetik kemudian Ia menarikku pergi dengan cepat. Ia berlari sehingga terpaksa aku juga ikut berlari. Tangannya terus menggenggamku dan kami terus berlari melewati ramainya kerumunan orang-orang di trotoar dan berhenti di sebuah dermaga. Suasana senja saat itu terasa hangat. matahari terbenam dan langit oranye terlukis begitu indah dilangit.

“Kau mau apa?” tanyaku sambil mengatur nafas. Cukup jauh Ia mengajakku berlari.

“Tidak ada. hanya ingin berlari denganmu saja,” Ia nyengir menampakkan gigi-giginya yang rapi. Rambutnya tergerai yang indah tertiup angin. Matanya tertutup karena ingin merasakan hembusan angin menerpa wajahnya. Dia begitu cantik meski usianya tak muda lagi. Aku langsung memeluknya dari belakang. Kubenamkan kepalaku ke lekukan lehernya yang beraroma stroberi. Kurasakan bahwa tubuhnya menimbulkan reflex bahwa Ia terkejut.

“Kau tak apa, Luke?” tanyanya dengan nada khawatir. Lalu aku menggeleng. Masih dengan kepalaku yang ada dilekukan lehernya.

“Lalu kenapa?”

“You make me happy,” kalimat itu keluar begitu saja dari mulutku. Aku bisa melihat Lauren tersenyum.

“Langitnya indah, namun tak seindah senyummu,” ucapku lagi dan semakin mengeratkan pelukanku.

“Aku benci mengetahui fakta bahwa aku sudah melewatkan 17 tahun yang menyedihkan karena sudah berlari menjauh darimu,” ucapnya. Matanya memancarkan penyesalan mendalam. Aku melepaskan pelukanku dan berjalan ke depannya.

“Kita belajar dari kesalahan,” ucapku sambil menggenggam kedua tangannya erat. “It makes our love stronger.”

“I still fall for you everyday,” ucapnya pelan. Sial. Dia sukses membuatku terbang ke langit ketujuh. Aku bukan hanya merasakan kupu-kupu diperutku tapi aku merasakan seluruh isi kebun binatang sedang berloncatan di dalam perutku.

“I love being yours, Lauren Reed,” lalu aku menciumnya lembut. Ini bukan akhir. Ini belum apa-apa. Masih banyak yang harus ku selesaikan. Tapi aku bahagia, karena aku tau, Ia disampingku.

iPhone 5 • lh [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang