Bagian 3 : AWAL JUMPA (REVISI)

101K 3.1K 14
                                    

Happy Reading 

*****

Akhir pekan selesai bertanda semua orang harus kembali pada rutinitasnya masing – masih tak terkecuali Rara. Seperti biasa Rara sudah kembali ke apartemennya dan menjalan kan aktivitasnya seperti biasa.

Hari ini entah kenapa suasana hatinya sangat buruk karena dia bangun kesiangan, setelah semalam begadang nonton drama korea terbaru hingga larut malam, karena buru – buru takut terlambat pagi tadi dia tidak sempat sarapan.

Langsung berangkat kerja dan sialnya lagi ban motor kesayangannya bocor terkena paku. Mau tidak mau Rara harus menunggu bannya selesai diperbaiki. Sesampainya dikantor dia mendapat teguran dari kepala devisinya karena dia datang terlambat.

Bukan kah itu adalah kesialan paket lengkap yang menghampirinya pagi ini dan kesialan itu sukses membuat suasana hati seorang Rara jatuh terjun bebas ke dasar .

"Kenapa kamu Ra, kok lesu gitu sih?" Tanya Aryana sahabat baik Rara selama bekerja di AD Group tetapi mereka berbeda devisi.

"Ehhh kamu Ry, nggak papa kok. suasana hati lagi buruk aja. Ada apa Ry, kok tumben kamu kesini?" Rara bertanya dngan malasnya dengan kepala masih di letakkan di atas meja.

"Aku mau ngajak kamu makan siang. Bosan makan dikantin terus, sekali – kali makan diluar yukk. Aku deh yang traktir," ajak Aryana kepada Rara.

"Oke deh ayo," jawab Rara sambil berdiri dan merapikan pakaian mereka. Lalu mereka pun beranjak pergi untuk makan siang.

***

Skip Cafe EN&H

RARA POV

Disini lah sekarang aku bersama Ryana, kami ingin makan siang dan cafe EN&H adalah pilihan kami. Interior cafe yang sederhana namun terlihat elegan dan nyaman untuk dipandang. Kami biasa menghabiskan waktu bersama disini saat waktu luang atau hanya sekedar makan siang. Kami pun memilih tempat duduk di pojok ruangan dekat dengan jendela. Mungkin suasana nyaman bisa memperbaiki suasana hatiku hari ini. Tak lama kemudian pelayan pun datang dan menanyakan pesanan kami.

"Ehhh Ry kamu pesan apa?" Tanyaku pada Ryana yang sedari tadi sibuk dengan ipad-nya.

"Aku sama kan sama kamu aja Ra," jawabnya.

"Baiklah, Mbak nasi gorengnya dua sama Jus Jeruknya dua. Sekalian air mineralnya dua juga." Pesanku kepada pelayan, kemudian pelayan pun pergi untuk membuat kan pesanan kami.

Sambil menunggu pesanan, kami pun berbincang – bincang. Ryana menceritakan hubungannya dengan pacarnya dan ini lah saat – saat paling membosankan menurutku karena Ryana selalu membahas pacarnya yang menurutku tidak terlalu menarik untuk di bicarakan.

Dan seperti biasa aku hanya bisa menjadi sahabat, sekaligus pendengar yang baik. Beruntung tidak lama kemudian pesanan kami datang dan kami sibuk melahap makan siang dalam diam. Setelah selesai makan siang aku pun beranjak pergi, sedangkan Ryana masih membayar tagihan makanan kami tadi, rencananya setelah ini kami akan langsung kembali kekantor .

Aku berencana menunggu Ryana di mobil, sambil berjalan tiba - tiba ada notif masuk ke ponselku. Karena kupikir penting langsung saja aku membuka ponselku sambil berjalan, karena pandanganku tertuju pada ponsel tiba – tiba saja

Brugggggg................

Aku merasa seperti menabrak sesuatu yang keras dan jatuh terpental kebelakang. Apa yang sebenarnya kutabrak, jangan bilang kalau itu dinding karena kalau benar pasti akan sangat memalukan. Seketika kuangkat kepalaku dan ini seperti mimpi.

Aku bukannya menabrak dinding atau pintu dan sejenisnya namun yang kutabrak adalah seseorang. Dan yang lebih mengejutkn lagi adalah seorang pria, dengan wajah tampan, mata coklat, badan tegap, tanpa sadar aku mengagumi sosok didepanku.

"Kalo jalan itu pakai mata, situ punya mata kan?"

Lalu tiba – tiba terdengar bentakan seseorang. Seketika lamunan tentang kekagumanku tadi hilang entah pergi kemana menyisakan rasa kesal yang teramat dalam.

"Ehhh ehhh situ yang nabrak kok situ jadi yang marah?"

Teriakku tak kalah emosi yang jatuh siapa yang marah siapa. Karena disini aku lah yang jadi korban, jadi seharusnya yang berhak marah itu aku.

"Harusnya itu yang marah saya, karena kamu jalan tidak pakai mata. Makanya kalau jalan itu jangn cuma ponsel yang dilihat."

Ucapnya tak kalah nyaring lalu berlalu meninggal kan aku yang masih terdiam, karena ucapannya .

"Ada apa Ra, ayo cepat keburu jam makan siang habis. Kamu nggak mau kan dapat teguran dua kali sehari ini?" Tiba – tiba Ryana sudah ada di dekatku .

"Nggak papa. Ayo!" kami pun pergi menuju kantor.

***

KANTOR

"Ehhhh perempuan ganjen, dari mana aja jam segini baru balik. Lagaknya udah kaya bos besar aja, keluar kantor seenaknya dan masuk kantor juga semaunya sendiri. Waktu istirahat itu sudah habis dari setengah jam yang lalu?"

Dan siapa lagi itu kalau bukan suara Riri teman kantorku. Ralat maksudku musuhku. Entah apa yang membuatnya sangat membenciku sejak pertama aku masuk dikantor ini karena kurasa aku sama sekali tidak memiliki masalah dengannya.

Kata Ryana mungkin karena aku cantik dan dia iri, tapi itu kan bukan alasan yang logis bahkan banyak yang lebih cantik dari aku dan dia tidak pernah membuat masalah dengan yang lain selain denganku dan Ryana.

"Ehhh nenek lampir, mending diam. Nggak usah ngurusin urusan orang lain. Mending urusin muka yang penuh dempul itu, sana pergi!!" Balas Ryana tak kalah sarkatisnya.

Ryana memang selalu membelaku saat ondel – ondel satu ini mencari masalah denganku. karena dia juga merasa kesal dengan tingkah permpuan satu itu. Tiada hari tanpa masalah mungkin itu adalah motto hidupnya .

"Udah lah Ry nggak ada gunanya dengerin Riri, biarin aja. Mending sekarang kita balik kerja." Lerai ku, karena kalau tidak dapat ku pastikan akan ada perkelahian antara mereka.

Aku dan Ryana pun pergi meninggalkan Riri sendiri. Dan masih bisa kudengar umpatnnya yang berupa sumpah serapahnya untukku. Biarkan saja memang apa perduliku.

*******

******BERSAMBUNG *****
REVISI :23 juli 2018

revisi : 13 juli 2020

Wng ,
Salam
E_pras

CEO TAMPAN KALIAN SUAMI KU !! (SELESAI & PINDAH DREAME  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang