"Chikaaaa ayooo bangun ! Sudah jam berapa ini" suara mama terdengar lantang sekali pagi itu yang sedang membangunkan anak gadisnya . Tiba - tiba byuuuurrrrr , Chika langsung terbangun dari tidurnya "lo gila ya kak ? Bangunin gue pake disiram sebala lagi !" Chika marah kepada kakaknya "ya abisnya lo susah sih dibangunin , udah gak usah banyak omong , tuh liat jam !" Kak Elang langsung pergi keluar dari kamar Chika . Chika langsung mengarahkan kedua matanya kearah jam dinding berwarna putih yang menempel didinding kamarnya , ternyata menunjukkan pukul 06.45 menit . Chika langsung loncat dari tempat tidurnya dan bersiap - siap ke sekolah . Setelah selesai mandi dan sudah rapih berpakaian Chika menelpon Nina terlebih dahulu "halo nin, lo lagi dimana ? Jemput gue dong sekarang di rumah ! Cepet ya gue tunggu !" Chika masih sambil membereskan buku pelajarannya hari ini , "lo gila ! Gue udah didepan gerbang sekolah kali sama Nino , lo masih dirumah jam segini ? Helloowww rumah lo dimana ya ? Samping sekolah ?" Jawab Nina sambil tertawa "ahh berisik lo yaudah deh bye ." . Chika langsung menutup telponnya dan lari ke gerbang dan mencari taxi . Setelah sekitar tiga menit mejeng didepan gerbang rumahnya sampai di godain tukang sayur langganan si bibi akhirnya ada juga taxi yang lewat "ke SMA Bina Nusa ya pak , cepet gak pake siput !"
"Gak pake siput neng ?"
"Iya maksud saya gak pake lama !"
"Oh itu bahasa gaul baru ya neng ?"
"Aduh udah deh pak buruan , saya telat nih !" Sampai Chika teringat dia belum berpamitan dengan mama dan kakaknya , Chika lalu mengambil handphone nya dan menulis pesan "mah aku pamit berangkat sekolah ya , salam buat kak Elang juga , byeee mom muuuaaahhh" send...
"Wahhh mahhh anak mama yang satu ini udah gak beres nihh mahh , masa pamitan lewat sms sih" kak Elang berjalan sambil menunjukkan pesan dari Chika "yaudahlah mungkin dia udah telat , terus tadi gak sempet ketemu" . "Yaudah mah kalo gitu sekarang aku yang pamit ya berangkat kuliah dulu"
"Iya hati - hati yaa"
"Iya mom , thank you"
"Oiyaa Elang , jangan pacaran terus urusin skripsinya"
"Hehehe iya mom kalo pacar aku gak ngajak jalan ya , nanti aku kerjain skripsinya"
"Elang... Kalo gitu kapan selesainya ? Kamu mau jadi aki - aki di kampus kamu"
"Iya mom iya aku akan lulus tahun ini demi mama"
"Demi masa depan kamu"
"Yaudah aku berangkat ya" ."Aduh gawat nih gue telat , pintunya udah ditutup" bisik Chika dalam hati "kenapa ? Bingung ya mau masuk" , Chika langsung kaget mendengar suara manusia tak diundang tiba - tiba berdiri disebelahnya . "Lo siapa ?" Tanya Chika bingung "ga penting , ayo ikut gue , kita lewat pintu belakang" Chika masih saja bengong menatap lelaki itu "yahhh dia bengong , mau masuk gak , ikut gue" lelaki itu langsung menarik tangan Chika dan membawanya ke suatu tempat "ini dimana ?" Chika bertanya - tanya dengan tempat ini "ini namanya pintu doraemon" jawab lelaki itu sambil tertawa , "pintu doraemon ?" Chika masih tidak mengerti "iya , gue nyebut pintu ini pintu doraemon soalnya gue tetep bisa masuk sekolah walaupun udah telat kayak sekarang , yuk ikutin gue" .
Chika tidak banyak bertanya lagi tentang pintu itu atau apapun , dia hanya berjalan mengikuti lelaki itu . Ternyata pintu ini tembus ke halaman belakang sekolah . "Udah sampe , ajaib kan ? Udah sana masuk kelas" Chika masih diam di tempat , wajahnya seperti orang gila pada umumnya . "Sebenernya ada yang aneh disini , bukan masalah pintunya , tapi.." Chika menyampaikan pendapatnya
"tapi apa ?"
"Tapi kenapa namanya pintu doraemon ? Kenapa bukan kantong doraemon ? Kan yang bener kantong bukan pintu ?"
"Sekarang yang lo liat kantong atau pintu ?"
"Pintu sih"
"Jadi apa salah kalo gue namain ini pintu doraemon ?"
"Ya engga sih"
"Yaudah , so...? Gue ke kelas duluan ya" . Lelaki itu lalu berjalan duluan meninggalkan Chika disana . Chika merasa aneh dengan dirinya sendiri , dia merasa ada yang tidak benar dengan sinyal otaknya pagi itu .Chika berjalan menuju ruang kelasnya , ketika dia mau masuk untunglah belum ada guru yang mengajar , jadi Chika aman dari pertanyaan - pertanyaan yang menjerumuskan . "Lo kok bisa masuk Chik ? Gimana caranya ?" Tanya Nina yang juga teman sebangku nya Chika "bisa dong tadi ada pangeran jemput gue , terus bawa gue masuk lewat pintu doraemon" jawab Chika sambil senyum - senyum tidak jelas "wah kayaknya lo butuh perawatan deh Chik" jawab Nina dengan kebiasaannya ' lebay ' .
Bel istirahat berbunyi dengan nyaring , semua siswa begitu semangat untuk menyerbu kantin sekolah . "Na lo tunggu sini dulu ya , gue mau ke kantin sebentar , belum sarapan nihh" Chika meninggalkan Nina sendiri dikelas , lagipula Nina sedang sibuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia dari pak guru . "Nina , Chika mana ? Kok sendirian ?" Tiba - tiba Nino masuk kelas dan berjalan menuju meja Nina "lagi ke kantin beli makan" jawab Nina yang masih fokus dengan tugasnya .
Ketika sudah mendapatkan apa yang ingin Chika beli , dia lalu kembali ke kelas tetapi ketika dijalan menuju kelas , dia melihat lelaki yang tadi menolongnya sehingga bisa masuk sekolah . Tapi tiba-tiba lelaki itu menghampiri Chika "hayy" sapa lelaki itu ramah , "eh hayy" jawab Chika dengan salah tingkah "gimana tadi ? Gak ketauan kan ?" Tanya lelaki itu sambil memperlihatkan lesung pipi nya . "Iyya kok aman" jawab Chika sambil tertawa "oh oke deh kalo gitu" lelaki itu langsung pergi begitu saja tanpa pamin atau meninggalkan pesan apapun termasuk yang sebenarnya diharapkan Chika , memberi tahu namanya .
Ketika masuk kelas Chika kangsung diduk dikursinya sambil cemberut "kok lama banget sih Chik ?" Tanya Nina yang sekarang sedang bercanda dengan Nino . "Iya tadi ngobrol sebentar" jawab Chika malas "kok udah dapet makan malah lemes gitu ?" Tanga Nina semakin penasaran "palingan juga duitnya kurang , jadi ngutang dulu" timpal Nino sambil bercanda .
"Gue butuh namanya"
"Nama siapa ?"
"Nama cowok yang tadi pagi nolongin gue na"
"Ohhh ceritanya kesemsem nihh"
"Apaan sih , belum bilang makasih doang kok"
"Yaudah nanti pulang sekolah kasih tahu gue ya , siapa tau gue kenal"
"Gak mungkin ." Chika lalu membuka makanan yang tadi sudah dibelinya , lalu dia memakannya sambil diganggu sama Kedua sahabatnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Mencintai
Roman pour AdolescentsMencintaimu sangat indah hanya dari sini , dari tempatku memandang , tanpa harus menghampirimu... Dahulu bagiku kau hanya mimpi..bagiku kau seperti bintang yang sangat indah untuk dipandang , tapi tak mampu untuk dimiliki . Bahkan sampai sekara...