Pertemuan

62 5 1
                                    

"selamat pagi semuanyaa.. selamat datang di SMA Pancasila, ya ya seperti yang kalian tau hari ini adalah hari dimana kalian semua akan bergabung di sekolah ini, setelah kalian menjalani MOS kemarin, wah gak nyangka juga ya sekarang gue udah jadi senior kalian" ucapnya dengan penuh menghayati dengan meletakkan tangan kirinya di dada nya..

"Gue ngumpulin kalian di aula ini untuk memperkenalkan denah sekolah ini, jadi kalian gak perlu ambil pusing dan juga gue bakal bacain peraturan yang ada di sekolah kita ini"

cowok itu ya dia adalah Davin Putra Adinata, ketua Osis yang friendly, ganteng, tajir, dan tentunya bisa dibilang perfect, tapi kekurangannya dia gak begitu pintar, dan badboy. bahkan cewek cewek selalu pengen nempel di deket davin, ya heran sih ya kok bisa jadi Ketua Osis..

"nah setelah penjelasan gue tadi, ada yang mau bertanya? ya mungkin gue ngomongnya kurang jelas gitu? kalau gak ada kalian semua boleh bubar" ujar davin lalu semua murid bubar kecuali satu cewek yang tidak beranjak dari kursinya, dengan penasaran davin menghampirinya

"eh lo" panggil davin kepada gadis itu

"hellow, lo dengerin gue gak sih?" ulang davin tapi tak juga membuat cewek itu bangkit dari kursinya, lalu davin mendekat hingga mata coklat terang milik cewek itu sontak terbuka.

" VANILLA" sontak membuat davin terkejut karna suara cewek itu hampir menyerupai teriakan

Laura Luciana, cewek manis yang bisa dibilang pendiam, suka menggunakan earphone kemana-mana, dan sangat tidak menyukai aroma vanilla

"lo tu ya bikin kaget gue aja, ngapain masih disini?" tanya davin yang membuat laura melihat kanan dan kiri

"ka...kak ngomong sama saya?" tanya laura dengan wajah polosnya lalu membuka earphone nya

"ya iyalah ngomong sama lo, emang siapa lagi yang ada diruangan ini? ooh ternyata tadi lo pake earphone ya?"

lalu laura balas hanya dengan anggukan, sontak davin tersadar akan earphone

" wait.. lo pake earphone nya barusan atau dari tadi?" tanyanya dengan menatap cewek itu

"dari tadi kak, dari saya datang ke aula"

"jadi dari tadi lo gak dengerin apa yang gue jelasin di depan?"

"maaf kak, tapi itu membosan kan bagi saya, kalau begitu saya permisi ya kak" pamit laura dengan langkah terburu-buru

davin masih berdiri di tempat dan melihat punggung laura yang sudah menjauh dan menghilang, davin tersenyum kecil.

"heh lo gue tungguin juga dari tadi, abis ngapain aja lo?senyum gak jelas, lo gak ke sambet kan vin? " tanya leon salah satu sahabat davin dari smp hingga sekarang

"apaan sih lo? ngaco banget yuk cus kekantin yang lain udah pada nunggu" davin pergi dari aula tapi langkahnya terhenti seperti sedang berfikir.

"nama cewek tadi siapa ya? kenapa di teriak bilang vanilla?"

sadar di panggil leon, davin pun melanjutkan langkahnya menuju kantin untuk bertemu dengan teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang