5

370 39 1
                                    

"Kak, kita langsung pulang kan?" Tanya Prilly ketika mereka di mobil

"Nggak dong Pril, kita bakal jalan- jalan sama Ali. Ali bilang kalau dia kangen suasana Indonesia hingga kita akan jalan-jalan dulu" kata Yuki

"Tapi aku cape"kata Prilly

"Ah, biasanya pulang malem juga gak cape tuh!" Timpal Ali

"Darimana kau tahu?"tanya Prilly dengan tatapan menyelidik ke arah Ali

"Santai, gak perlu di tatap segitu nya juga. Aku tahu dari kak Yuki, dia tuh bilang kamu jadi suka pulang malem" jelas Ali

Prilly menampakkan wajah tak sukanya pada Ali. Ia sungguh tak menyukai berada disisi pria ini terus menerus. Bukan karena takut..hanya saja..ada rasa mengganjal yang tak bisa di uraikannya.

"Lagian ya Pril, kamu pasti udah kangen banget sama aku, jadi kita bisa saling melepas rindu seharian ini"kata Ali dengan tatapan menggodanya yang di tujukannya pada Prilly

Prilly benci tatapan itu, seperti tatapan seorang pria perayu, dan ia tak menyukai pria semacam itu. Apakah..seorang Ali sahabatnya sejak kecil ini sudah berubah menjadi pria semacam itu? Kalau begitu kenyataannya, Prilly merasa tak habis pikir.

"Eh, udah sampai!"kata Al yang seketika memberhentikan mobilnya

"Lha lho, kok kita kesini?" Tanya Prilly

"Emangnya kenapa, Pril? Disini kamu akan bersenang-senang, percayalah"kata Ali

Prilly sungguh tak menyangka ia akan kesini, ke tempat yang sebenarnya menjadi lokasi dimana korban akan di tangkap. Korban yang di maksud adalah, target teman-teman Prilly. Ya, Rani lah yang tadi mengirimkan pesan padanya.

Pada pesan itu, Rani memberi tahukan jika ia dan yang lainnya akan menculik korban di lokasi taman ini. Rani pun juga mengatakan, jika ia dan yang lainnya pun takkan segan-segan membunuh siapa saja yang berani mendekat. Dan Prilly takut jika kakaknya, Al dan Ali sampai berani mendekat.

"Pril, kok bengong?" Tanya Al

"Aku males kesini, ehm..ke tenpat lain ajalah, jangan disini"kata Prilly

"Lho, kenapa? Ayolah" kata Ali

"Aku gak suka!"kata Prilly

Ali menatap Prilly tajam, mengintimidasi, seakan tatapannya benar-benar memaksa agar Prilly mau turun dari mobil.

"Ayo turun!" Kata Ali

"Aku sudah peringatkan pada kalian, aku gak mau! Akan ada yang terjadi disini"kata Prilly

Ali tak mempercayai Prilly, ia merasa ucapan Prilly hanyalah alasan semata.

"Apa maksud kamu sih Pril? Jangan ngawur"kata Yuki

"Kak, itu cuma alasan Prilly doang. Ehm, aku tarik paksa aja ya?" Kata Ali

"Ali, kamu jangan narik Prilly, biar bagaimanapun kita gak bisa memaksa dia. Siapa tahu yang di katakannya benar" kata Al

"Kak Al, kak Yuki aku benar-benar tidak bohong, tolong percaya padaku" kata Prilly

Tanpa mendengar ucapan Prilly lagi, Ali menarik tangan Prilly hingga Prilly mau tak mau mengikuti Ali keluar dari mobil.

Al dan Yuki pun keluar dari mobil.

"Lepaskan tanganku!"kata Prilly lalu menghempaskan tangan Ali dengan kasar

"Kamu jangan sok tahu, jelas-jelas keadaan disini tuh gak ada yang keliatan gak baik"kata Ali

Prilly menatap Ali tak suka, ia membenci Ali yang sekarang, Ali yang pemaksa, Ali yang sok mengatur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Dont Know Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang