⚫-⚫Chapter 2⚫-⚫

551 20 0
                                    

Mulmed:Kierra
Setelah aksi curhat-curhatan Kierra. Shilla dan Jessica akhirnya pamit pulang.

"Ra, gua sama Jessica pulang ya. Lo gak kenapa-kenapa kan, sendirian di rumah? Kalo ada apa-apa langsung telpon kita ya?" kata Shilla.

"Iya, makasih ya guys udah mau dengerin curhatan gua." ucap Kierra sambil terkekeh pelan.

"Tenang aja, Ra. Namanya juga sahabat. Sahabat itukan harus selalu ada disaat sahabatnya itu senang ataupun sedih." ucap Jessica bijak.

"Bahasa lo Jes, sok bijak." celetuk Shilla.

"Bodo yaa... Wleee!!" jawab Jessica sambil memeletkan lidahnya. Meledek.

"Weh, kalian jadi pulangnya gak sih? Gua pegel tau gak berdiri nungguin kalian pulang." ucap Kierra tenang.

"Ooohh.., jadi lo ngusir nih ceritanya? Ok fine, lo gituu..." ucap Shilla sambil merengut.

"Ya gak gitu juga kalii. Kan besok sekolah. So, kita bisa ketemu lagi besok, lagipula kalian kan bebas kalo mau main kesini." jawab Kierra.

"Yaudah deh, kalo gitu kita pulang yaa!" ucap Shilla dan Jessica. Dan hanya diangguki oleh Kierra. Mulai lagi dinginnya batin mereka berdua.

Pagi ini cuaca cerah seperti biasanya. Aku sudah terbangun dari tidurku sekitar setengah jam yang lalu, sekarang tinggal waktunya untuk sarapan dan berangkat sekolah.

"Non Ara, sudah selesai siap-siapnya? Kalau sudah, mari sarapan sekarang non, sudah jam 6.10, nanti terlambat loh non." ucap bik Oni.

"Iya bik, Ara sudah selesai kok siap-siapnya. Nih mau kebawah. Yuk, bik." jawab ku. Ara, panggilan ku di rumah. Sejenis panggilan kecil. Karena kalau panggil Kierra itu agak-agak susah gimanaaa gitu.

"Nih non, susu rasa strawberry dan roti selai strawberry-nya" ucap bik Oni. Aku segera meminum susu itu lalu menyambar rotinya untukku makan dimobil nanti. Kalau enggak seperti itu aku bakalan terlambat berangkat sekolah.

"Thanks ya, bik!. Ara berangkat sekolah dulu!!" ucapku sambil berlari keluar menuju mobil ku.

"Iya, hati-hati ya non." sahut bibi yang sedang berada didapur.

Aku berjalan kearah mobilku dan bersiap untuk mengendarainya. Sebelum itu, aku menghabiskan roti yang kubawa tadi.

"Yaps, Ra. Lo harus mulai jadi Kierra yang dulu. Walaupun itu sulit, seenggaknya lo udah berusaha. Rilex, Ra. You can do it." ucap ku yang berusaha menyemangati diri sendiri.

♪♪♪


Author POV

"Senior High School Bandung09, 6.45."

"Leo ganteng, menawan orangnya... Pinter, baik, juga tidak sombong. Dia juga rajin beribadah. Gua salut, bangga...,
tapi BOHONG."

Pagi ini, dikelas XI IPA 1 sudah dipenuhi gelak tawa seluruh isi kelas, peyebabnya satu. Taza. Dia menciptakan lagu dengan nada dari lagu bintang kecil. Dan.... BOOM!!!
Aksinya itu langsung diberi hadiah oleh sang 'korban' sehabis Taza selesai menyanyikan lagunya. Aksi kejar-kejaran dikelas pun terjadi. Isandy hanya duduk diam, memaklumi hal itu. 'Kenyataannya, si Taza memang jail. So, mau diapain lagi?', batin Isandy sambil mengedikkan bahu

"Sini gak lo Taza! Woy! Jangan lari!" seru Leo.

"Gak akan gua berhenti. Kena pitingan lo mah, ogah!" jawab Taza sambil terus berlari. Dia berlari menuju kedepan pintu kelas. Dan..,

My Lovely Badboys♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang