Epilog

4.3K 559 47
                                    

Dahulukan vote sebelum membaca!^^

~~~~~~~~~~~~~

Masih pukul tiga dini hari ketika Mingyu membuka kedua matanya. Mingyu melirik seseorang yang ada disampingnya. Dia Jeon Wonwoo, yang sekarang berganti marga menjadi Kim Wonwoo. Mingyu mengusap punggung telanjang Wonwoo menariknya agar lebih melekat dengan tubuhnya. Mengecup surai hitam Wonwoo berkali-kali. Ya Tuhan, betapa Mingyu amat sangat menyayangi Wonwoo. Mencintai Wonwoo lebih dari mencintai dirinya sendiri. Bahkan Mingyu rela melakukan apa saja agar Wonwoo selalu bahagia.

Pria yang sedari tadi dipikirkan Mingyu rupanya cukup terganggu dengan usapan yang dilakukan Mingyu. Wonwoo mengerjapkan matanya kemudian mendongak melihat wajah Mingyu yang lebih tinggi darinya lalu bergerak memberi jarak antara mereka.

"Mingyu-ssi, kau mengganggu waktu tidurku." Protes Wonwoo dengan suara khas bangun tidur.

Mingyu hanya tersenyum menanggapi Wonwoo.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu? Aku jadi takut." Wonwoo bergidik melihat senyuman Mingyu.

"Morning kiss-ku mana?" senyuman Mingyu kini berubah menjadi rengekan manja.

Wonwoo memutar bola matanya. Memukul dada Mingyu –lumayan keras- "Bahkan kita baru selesai pukul 1, Mingyu. Lagipula matahari belum terlihat. Jadi ini belum pagi." Kesal Wonwoo.

"Yang perlu kau ketahui, aku selalu merindukanmu, chagi-ya."

Lagi-lagi Wonwoo sedikit tersipu mendengar panggilan Mingyu untuknya. Masih belum terbiasa.

"Kau tahu? Dulu, setiap harinya aku selalu mengkhayal bagaimana rasanya ketika aku menatap matamu, bagaimana rasanya menyentuh hidung mancungmu ini, dan bagaimana rasanya mengecup bibir merah muda yang membuatku gila ini." Cerita Mingyu diakhiri dengan kecupan ringan di bibir Wonwoo.

Perut Wonwoo tergelitik untuk kesekian kalinya. Jantungnya serasa ingin melompat dari tempatnya. Wonwoo kembali melakukan kebiasaannya.

"Berhenti melakukan itu ketika sedang bersemu, Kim Wonwoo. Justru bibir seksimu itu seakan mengundangku untuk melumatnya." Mingyu mendengus melihat kebiasaan Wonwoo yang lucu itu. Mingyu tidak tahan melihatnya.

"Yak, Kim Mingyu! Berhenti membuatku malu!" Wonwoo memukul keras dada Mingyu lalu menyembuyikan mukanya ke dada Mingyu.

Mingyu meringis dan tertawa geli melihat tingkah Wonwoo. Mingyu mengeratkan pelukannya lagi.

"Aku minta maaf karena tidak peka waktu itu." Sekarang suara Wonwoo berubah sendu.

"Bukan salahmu, hyungie." Mingyu mengelus lembut pinggang Wonwoo. "Aku yang terlalu pengecut untuk mendekatimu. Aku yang kurang percaya diri karena penampilanku. Tidak pantas rasanya itik buruk rupa mendekati angsa cantik yang baik hati." Ujar Mingyu.

Wonwoo mendengus mendengar ucapan Mingyu. Sedari dulu, Wonwoo tidak pernah membeda-bedakan semua orang. Berteman dengan siapa saja. Dari yang jenius hingga troublemaker sekalipun.

Wonwoo mencubit kecil pinggang Mingyu, tapi rasanya luar biasa untuk Mingyu.

"Aduh, sakit sekali hyung." Mingyu mengusap pinggangnya.

"Kau tahu, dari dulu aku berteman dengan siapa saja. Sekalipun yang buruk rupa sepertimu." Protes Wonwoo yang di akhiri dengan ledekan.

"Kenapa rasanya berbeda ketika aku menyebut diriku buruk, dengan kau yang mengataiku." Mingyu mencebikkan bibirnya. "Jujur sekali." Gerutunya.

"Yang penting kan sekarang khayalanmu sudah menjadi kenyataan, chagi-ya." Wonwoo terkekeh geli mendengar ucapannya sendiri. Terlalu percaya diri rasanya berbicara seperti itu.

"Ya, itulah yang sangat sangat aku syukuri, hyung." Jawab Mingyu menatap Wonwoo.

Wonwoo membalas tatapan Mingyu. "Cium~" pinta Wonwoo manja.

Mingyu mengecup ringan bibir Wonwoo.

"Lagi!"

Mingyu mencium Wonwoo lagi.

"Lagi~~" suara Wonwoo bertambah manja sekarang.

Mingyu senang-senang saja menurutinya. Jujur, Mingyu suka sekali saat Wonwoo sedang manja. Lalu Mingyu mencium gemas Wonwoo. Sekarang lebih lama dan intens daripada yang sebelumnya. Disertai dengan Wonwoo yang menekan tengkuk Mingyu. Mingyu melepas tautan mereka terlebih dahulu.

"LA-HMMPPH" ucapan Wonwoo terhenti karena terjangan Mingyu yang sekarang bukan hanya pada bibirnya. Tapi juga kembali mengeksplorasi leher putih Wonwoo yang sudah penuh bukti cinta mereka.

.

FIN

Pendek kan? Haha udah dibilang juga/? Makasih yang udah vote dan comment^^

Wedding (un)OrganizerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang