Prolog

8.9K 339 2
                                    

Perkenalkan, namaku Anggi, sebenarnya aku bukan lah anak indigo yang dapat melihat makhluk halus, aku hanya dapat melihat makhluk halus sewaktu aku sedang menstruasi. Dan saat Yanto masuk ke dalam tubuhku, aku jadi dapat mengendalikan kapan harus membuka dan menutup mata batinku. Jadi saat aku membuka mata batinku, aku dapat melihat makhluk halus tanpa hambatan. Dan saat aku menutup mata batinku, aku sama sekali tidak dapat melihat makhluk halus. Dan setelah kejadian pemusnahan Iblis di sekolah (baca cerita 'TEH - Sekolah Angker'), aku memutuskan untuk menutup mata batinku. Karena jujur saja, aku masih takut melihat makhluk halus dan mental ku belum siap menerima kemampuan ini.

*****

Setelah liburan UN, aku langsung pindah keluar kota karena aku ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri yang ada di sana. Di karenakan perguruan tinggi di sana sangat difavoritkan oleh banyak orang. Dan aku memutuskan nge-kost di salah satu rumah yang letaknya tidak jauh dari universitas tempat ku akan kuliah. Walaupun jaraknya dekat dengan universitas, namun harga nya sangatlah terkangkau di bandingkan dengan kost yang lain (yang memang deket dengan universitas juga). Atau mungkin karena kost yang aku tempati memasuki sebuah gang, jadi sedikit saja orang yang tau kalau di dalam gang ada sebuah kost, jadi di kasih harga miring.
Kostan ini sangat nyaman, spertinya 2 rumah dijadikan 1. Terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari 6 kamar, 1 dapur, 1 ruang tamu, dan 1 kamar mandi. Sedangkan di lantai 2 terdiri dari 10 kamar dan 1 kamar mandi tepat di ujung lorong. Model rumah kostan di sini adalah di kiri dan kanan terdapat kamar kost dan di pisahkan oleh lorong. Setiap kamar di isi oleh 1 orang. Kostan ini ada 2 kamar kosong, 1 dekat tangga dan 1 lagi paling pojok, dekat dengan kamar mandi. Aku menempati kamar di lantai 2 paling pojok, dekat banget sama kamar mandi. Kalau buka pintu kamar, maju 2 langkah, terus hadap kiri, langsung deh saya berada di depan pintu kamar mandi. Ini menguntungkan saya juga, jadi kalau mau ke kamar mandi, tidak perlu berjalan jauh-jauh. Setelah tinggal di kost ini, aku memutuskan untuk membuka mata batinku, karena aku ingin membiasakan diriku dengan kemampuan melihat makhluk halus, dan karena aku sudah lebih dewasa, jadi mental ku sudah lebih siap dari sebelumnya untuk melihat makhluk halus.

*****

Beberapa hari setelah aku menempati kostan ku beberapa hari, aku terbangun di tengah malam karena kebelet pipis. Aku mendengar suara kran air yang di buka sangat deras dan suara orang mandi. Ku lirik jam di hp ku. Pukul 01.57 Wib, jam segini masih ada orang mandi? Apa udah gak waras itu orang? Tanya ku dalam hati. Gak lama, suara kran air itu di matikan dan aku memutuskan untuk keluar kamar, karena sudah tidak tahan untuk pipis. Setelah ku buka pintu ku, aku melihat seorang nenek yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menuju ke arah tangga, aku pun menyapa nya dan ia berbalik sambil tersenyum kepadaku. Aku pun langsung masuk ke kamar mandi, saat aku masuk ke kamar mandi, ada yang aneh. Lantai kamar mandi nya tidak basah, sangat kering seperti tidak ada orang mandi. Dan di dalam kamar mandi tidak beraroma wangi shampo ataupun sabun. Ini sangat aneh pikiku, aku pun segera kembali ke kamar ku.

Keesokan harinya, aku bertanya kepada teman ku yang ada di sebelah kamarku, "Kak, emangnya ibu kost tinggal sama orang tua nya ya?" Tanya ku
"Tidak ahh.. ibu kost mah tinggal dengan anak-anak nya. Aku juga gak pernah melihat orang tua ibu kost tinggal di rumah sebelah. Emang kenapa ya?"
"Waktu tengah malam, aku kebangun dan pergi ke toilet. Waktu aku mau masuk ke toilet, aku melihat ada nenek yang keluar daru toilet. Ku pikir itu orang tuanya ibu kost."
"Ahh.. mungkin kamu salah lihat atau sedang mimpi kali. Lagian ngapain juga keluarga ibu kost mampir di sini? Di rumahnya juga ada toilet kali, lagian pintu gerbang kost juga sudah di tutup kalau lewat dari jam 12. Gak bakalan ada yang bisa masuk. Sudah deh.. aku mau berangkat kerja dulu. Dahh.."

Aku masih belum puas dengan jawaban tetangga ku itu, aku yakin sekali semalam bukanlah mimpi. Aku pun mencoba mengelilingi kost ini, dan memang benar, aku tidak menemukan nenek itu. Yasudahlah, mungkin aku hanya salah lihat. Aku pun keluar dari kost, hanya sekedar jalan-jalan dan ingin melihat bagaimana keadaan tempat kuliah ku nanti, sewaktu aku berjalan di tengah gang kostan ku, aku melihat seorang pria yang dilumuri darah di sekujur tubuhnya, tangan sebelah kanan juga tidak ada, dia merintih kesakitan sambil berteriak minta tolong. Sepertinya dia merupakan korban kecelakaan. Tapi, mengapa tidak ada orang yang menolong nya? Pikir ku. Aku yang iba melihatnya, langsung saja menolong nya.
"Apa yang terjadi?" Tanya ku
"Aku di tabrak oleh truk di jalan raya itu." Jawab pria itu lalu menunjuk jalan di luar gang dengan tangan kirinya
"Kamu ngomong sama siapa gi?"
Tanya salah satu teman kost ku
Aku pun menoleh ke arah temanku, "Dengan pria ini lahh.. kasihan dia. Dia merupakan korban tabrak lari." Jawabku
"Pria?? Ah.. sepertinya kamu kurang tidur gi. Lihat di sekeliling mu, tidak ada siapa-siapa. Lagian, korban tabrak lari itu sudah di bawa ke rumah sakit. Kejadiannya tadi subuh, sekitar pukul 05.00, ada-ada aja kamu. Sudah, balik saja ke kostan, sepertinya kamu kurang tidur." Ucap teman kost ku dan segera pergi meninggalkan ku.
Aku pun menolehkan pandangan ku, pria itu masih tetap ada di tpat nya sambil merintih kesakitan, kulihat ke jalan masuk gang, masih ada darah yang tercecer sampai dengan jalan yang sedang ia tiduri sekarang.
"Sebenarnya kamu ini siapa?" Tanya ku
"Aku adalah korban tabrak lari tadi pagi. Tolong aku.. aku mencari tangan kananku yang hilang. Aku tidak bisa tenang sebelum tangan ku di satukan dengan jasad ku."
"Dimana kamu tabrakan?"
"Di jalan raya itu, dekat parit besar. Sepertinya tangan ku yang putus, terpelanting ke parit itu."
"Baik, aku akan membantu mu."
"Terima kasih." Ucap pria itu, lalu lenyap begitu saja.

Aku sedikit merinding juga melihat kejadian itu. Arwah orang yang telah meninggal berkomunikasi dengan ku, dan ia terlihat sama seperti manusia yang masih hidup. Aku tidak dapat membedakannya. Orang-orang pasti mengira diri ku adalah orang gila. Karena aku berbicara sendiri. Mereka tidak mengetahui, bahwa aku dapat melihat apa yang tidak bisa mereka lihat, dan itu sangat nyata sekali.

Bersambung..

**Agar ceritanya lebih nyambung, ada baiknya baca cerita 'T.E.H. - Sekolah Angker' terlebih dahulu

Bantu vote yaa.. terima kasih

Gadis IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang