Dia Indigo

3.9K 245 1
                                    

Aku pun meletakkan mie instan di dalam kamarku dan turun lagi untuk memasukkan telur ke dalam kulkas di dapur dan segera menyantap nasi bungkus ku di meja makan yang ada di dapur. Sejenak aku melupakan kejadian tadi. Karena jika berhadapan dengan makanan, semua masalah akan terlupakan sejenak. Saat sedang asyik menyantap nasi bungkus, wanita yang tadi kutemui di ruang tamu menyapa ku, dan berbincang dengan ku di meja makan.
"Hai.. perkenalkan, namaku Eka. Gimana kost di sini? Enak?"
"Namaku Anggi, yaa.. bagi ku tempat ini cukup nyaman untuk di tinggalin. Apa lagi cukup dekat dengan universitas ku. Kost disini untuk kuliah di universitas Guna Dharma ya?"
"Iya.. kamu juga kuliah di sana ya? Wah.. berarti kita bisa bareng dong kalau berangkat kuliah."
"Iyaa.. Ehh.. kamu sudah makan? Jadi kelupaan nawarin kamu makan."
"Sudah kok. Tadi sebelum ke sini, sempat mampir ke rumah makan dulu. Emm.. ada yang ingin aku tanya kan padamu."
"Kepada ku?? Tanya kan saja."
"Emm.. sebenarnya siapa yang ada di tubuhmu? Aku melihat ada sesosok pria yang berada di dalam tubuh mu. Apakah kamu mengetahui nya?"
"Lohh.. kenapa kamu bisa tau? Apakah kamu indigo? Pria itu namanya Yanto. Dulu dia itu suka ganggu murid-murid di sekolah ku, di karenakan dia dalam pengaruh iblis yang jahat. Setelah aku menyelamatkannya, dia berterima kasih dan memutuskan untuk menghuni tubuhku agar dapat membantu makhluk halus yang bernasib sama sepertinya, agar mereka semua dapat hidup dengan tenang."
"Ya.. aku ini indigo. Lelah rasanya kalau menjadi indigo. Setiap hari.. selalu ada saja yang mengatakan aku ini orang gila. Karena mnurut mereka aku sering ngomong sendiri, padahal aku sedang ngomong dengan makhluk lain. Sudah begitu, banyak makhluk halus juga yang sengaja mengganggu orang yang dapat melihatnya."
"Mengganggu? Bukannya mereka lebih seringinta tolong?"
"Minta tolong? Kamu salah. Hanya beberapa dari mereka saja yang mau minta tolong. Selebihnya lebih memilih menjahili orang yang dapat melihat mereka. Salah satunya dengan menampakkan dirinya sedang bunuh diri dan mengeluarkan banyak darah, sehingga membuat orang yang melihatnya akan menjerit histeris. Dan makhluk halus itu berhasil membuat para indigo di cap sebagai orang gila."
"Ehh.. ngomong apa kalian? Makhluk halus segala." Sapa ibu kost memotong percakapan kami, dan mengajak Eka untuk melihat kamarnya. Aku pun menemani mereka dan sedikit berbisik kepada Eka, bahwa di dalam kamarnya ada nenek yang menghuni kamarnya, agar dia tidak terkejut dan di cap sebagai orang gila lagi. Ia pun mengangguk paham.

Kami telah sampai di depan pintu kamar yang kosong dekat tangga, ibu kost pun membuka gemboknya. Saat membuka pintunya, benar saja.. nene itu sudah berdiri di dekat tempat tidur dan tersenyum kepada kami.

*****

Malam harinya, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak, perutku keroncongan, memang benar kara orang, kalau perut lapar, maka tidak akan bisa tidur nyenyak. Aku pun membawa mie instant ku dan turun ke dapur, saat aku menuruni tangga, aku melihat ada seorang gadis rambut panjang sedang duduk tempat makan menyantap makananannya. Mungkin dia teman kost ku. Tapi, aku tidak dapat melihat siapa dia, karena dia duduk membelakangiku.
"Lapar juga kak? Makan apa kak?" Sapa ku
Dia hanya jawab. Aku pun coba melirik apa yang di makannya, karena sangat beraroma busuk dari arahnya. Aku sangat terkejut, melihat piringnya berisi belatung dan cairan seperti muntah. Aku juga jadi ingin muntah melihat itu. Dia melirik kearahku. Dia bukan teman kost ku, aku tidak mengenalinya. Wajahnya sangat pucat dan di bibirnya masih ada belatung yang setengahnya sudah masuk ke mulut. Belatung itu bergerak-gerak. Aku ingin teriak, tapi suara ku sama sekali tidak dapat keluar. Aku ingin berlari, tapi kaki ku rasanya kaku sekali. Tidak dapat di gerakkan. Wajahnya berubah menjadi samgat mengerikan, kedua matanya hanya nampak putihnya saja, sedangkan mulutnya robek, kulit wajahnya juga tersayata-sayat mengeluarkan darah yang sangat banyak. Perutnya mengelurakan belatung. Dia nencekik ku dengan tangannya, dan ia tertawa cekikikan. Aku ingin pingsan, tapi ada seseorang yang memanggilku. Suara itu? Itu Eka. Gumam ku. Aku melirik kearah tangga, Eka sedang berlari bersama nenek yang kemarin malam aku jumpai di toilet. Nenek itu mendorong wanita yang mencekik ku, aku ngos-ngosan menghirup udara sebanyak-banyaknya, karena dalam beberapa detik aku tidak menghirup udara karena di cekik.

Aku berterima kasih kepada Eka dan nenek itu.
"Kamu harus hati-hati cu.. beberapa makhluk halus memang tidak suka dengan orang yang dapat melihat mereka. Itu sebabnya dia mengganggu mu. Semakin kamu bisa melihatnya, semakin mau dia mengganggu kamu. Semakin kamu tidak bisaelihatnya, semakin tidak mau dia mengganggu kamu." Ucap nenek itu
"Sebenarnya aku bukan indigo asli. Aku dapat melihat makhluk halus karena Yanto, pria yang memasuki tubuhku, sehingga aku dapat membuka dan menutup mata batinku." Ucap ku
"Lebih baik kamu menutup mata batin mu saja. Sepertinya kamu belum terbiasa untuk melawan mereka jika mereka mengganggu mu. Jika aku dapat menghilangkan kemampuan ki, aku sangat senang, karena bisa lepas dari penderitaan yang di sebabkan oleh para makhluk halus." Ucap Eka
"Tapi.. aku sudah janji, aku akan menggunakan mata batinku untuk menolong makhluk halus yang membutuhkan pertolongan." Balas ku
"Emm.. begini saja, aku akan mberitahu mu jika ada makhluk halus yang membutuhkan pertolongan. Aku kasihan kepadamu, kamu akan tersiksa jika kamu terus membuka mata batinmu. Bagaimana? Kita akan kerja sama, aku menolong kamu makhluk halus yang membutuhkan pertolongan. Dan kamu menolong ku agar aku tidak terlihat lagi seperti orang gila." Saran Eka
"Baiklahh.. mari kita coba cara ini dulu. Tapi.. bagaimana caranya aku membantu mu agar tidak terlihat seperti orang gila?" Ucapku
"Itu gampang sekali, setiap ada kejadian yang sedikit aneh, aku akan menanyakan mu, apakah kamu juga melihat apa yang kulihat. Jika kamu tidak melihatnya, itu artinya yang ku lihat adalah makhluk halus. Jika kamj melihatny, itu artinya aku melihat kejadian nyata." Ucap Eka

Bersambung..

Dibantu vote yaa..

Gadis IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang