White Gray-4

35 6 2
                                    

Rumah pohon.

Tempat yang dulunya selalu di dambakan oleh Kara yang sekarang telah menjadi kenyataan dengan bantuan Aaron.

Aaron lah yang membuatkannya untuk Kara. Sekarang, tempat itulah yang selalu menjadi tempat Kara saat ingin sendiri atau bisa dibilang kalau lagi galau.

Tetesan air satu persatu turun dari langit, menetesi kepala Aaron dan Kara yang sedang menatap ke arah langit.

Langit begitu mendung dan tetesan air turun dengan sangat perlahan.

Hampir semua orang tau bahwa Aaron menyukai Karin, tapi seakan Kara gak mau mendengarnya dia sama sekali gak memerdulikan hal itu. Bahkan dia hanya menganggap fakta itu sebagai gosip belaka.

Apa egois jika menyukai sahabat yang menyukai sahabatnya yang lain? Apa yang akan kalian lakukan jika berada di posisi Kara?

Dia gak ingin hatinya sakit tapi dia juga gak mau dibilang orang ketiga dan menjadi penghianat dengan mengatakan bahwa dia menyukai Aaron.

" Gue suka sama Karin" Kara tersenyum miris sembari menatap langit mendung itu.

Gue telat?

" Then, say it to her"

Mati matian Kara menahan tangisan nya agar gak pecah. Dia gak boleh nangis. Dia harus bisa merelakan perasaannya. Apa jadinya kalau Aaron tau bahwa Kara menyukainya?

Apa besoknya Kara akan di anggap penghianat oleh Karin? Apa Aaron akan menjauhinya? Semua itu bisa terjadi. Dia gak cukup berani untuk mengambil resiko akibat mengungkapkan perasaannya ke Aaron.

Karin pasti akan kecewa padanya, mungkin juga Aaron dan Karin akan menjauhinya dan menganggapnya sebagai penghianat.

Miris bukan?

" Gue masih ragu sama perasaan gue sendiri" ucap Aaron kembali sambil menerawang ke langit yang berwarna abu abu itu.

Karin menghela nafasnya berat dan berharap hatinya gak akan terasa teriris seperti saat ini.

" Kalau lo emang tulus dan bener bener cinta sama Karin, gue yakin Karin akan nerima lo" Ucap Kara tersenyum lembut sambil terus meyakinkan Aaron.

Aaron masih termenung memikirkan cara untuk membuat Karin menjadi miliknya.

Haruskah Kara yang menyadarkan Aaron bahwa dia menyukainya? Kenapa sih Aaron gak peka?

Hujan turun makin lebat, mereka pun langsung masuk ke rumah pohon lagi dan menutup pintu untuk menuju rooftop.

Mereka duduk di atas bedcover kecil dengan masing masing membawa teh hangat yang tadi dibeli di supermarket.

Aaron menyesap teh hangatnya perlahan sedangkan Kara diam sambil memerhatikan teh hangatnya yang mengepul. Tangan satunya lagi mengepal untuk menahan air matanya.

" Keputusan bulat, gue nembak dia besok pas camping. Pas acara bakat besok malem" Aaron mengangguk anggukan kepalanya sambil memikirkan lagu apa yang akan dibawakannya besok.

Andai gue yang ada di posisi Karin... Kara menahan air matanya yyang sudah terbendung di pelopak matanya. Berharap agar air mata itu gak menetes.

White GrayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang