Part 2 : Pertemuan yang tak Diinginkan

1.2K 30 6
                                    

  "Aku penasaran deh, kira-kira isinya apa ya?" bingung dan curiga. "Apa aku coba buka aja yah? Ahh..jangan deh, lagian juga aku ga punya waktu."
Karena sudah malam Indah memutuskan untuk tidur dan melanjutkan hari esok seperti biasa.

Aku masih tertidur pulas di kamarku yang sangat kusukai.

"Pagii....Indahhh" Fitri berteriak untuk mengagetkan aku yang masih tertidur.
"Duh, jangan triak ditelingaku dong, sakit tau."aku mengusap matanya yang masih melek.
"Hihi.. Maaf,kok kamu kelihatan ga semangat gitu sih?" tanya Fitri.
"Ga apa-apa kok."
"bener nih?" kurang yakin.
"IIYYAAA...." Aku berteriak karena jengkel dengan Fitri yang menanyainya terus.
"ya udah, mandi dulu sana. Udah itu kita berangkat sekolah."
Fitri menutup pintu kamarku lalu ke ruang makan yang sudah ada ibu disana.

"nak Fitri, kamu jangan buat jengkel dia terus." Tersenyum ramah.
"Daripada dia susah bangun terus, bangunin dengan cara jengkel lebih efektif bu."
"Tapi nak Fitri, Ibu pengen beri tau 1 hal." Mulai serius.
"Apaan bu ?" heran.
"Tolong jangan sampe Indah dekat lagi dengan pria WIBU."
"Kenapa gak boleh bu?" semakin bingung.
"Sebenarnya gak apa-apa sih kalo ibu, Indah pernah curhat sama ibu katanya Indah pernah tersakiti oleh WIBU."
"Yang bener bu? masalahnya apa?" Fitri kaget karena aku tidak pernah cerita sama Fitri.
"Ibu tidak diberitahu masalahnya apa, tapi yang penting saat itu Indah nangis dan ingin melupakan ingatan tentang WIBU"
"Ya udah bu, Fitri akan jaga Indah dari WIBU" membanggakan diri.
"Tapi jangan sampai kamu kasi tau Indah soal ini." ibu menambahkan.

Lalu, aku turun ke bawah dengan pakaian lengkap untuk pergi sekolah.
"Fitri, ayo. Katanya mau pergi sekolah bareng."
"Iya, ayo."
"Bu, Indah pergi dulu yah sama Fitri." aku berpamitan.
"Iya, hati-hati dijalan yah."


"Jalan kaki aja ya Indah, gak terlalu jauh juga." Fitri menyarankan.
"Yah, gapapa deh."aku menjawab dengan malas.

Kami berjalan menyusuri jalan dengan canda dan tawa. Panorama yang menakjubkan, tidak salah orang tuaku memilih tempat tinggal disini. Lalu, kami sampai lupa waktu, dan tiba-tiba sudah sampai di gerbang sekolah. Indah memalingkan wajah dari seorang pria memakai jaket dengan tatapan kesal.

"Kenapa Indah ? kok kayaknya kamu kesal banget?" bertanya dengan keheranan.
"Gak apa-apa kok. Kita langsung masuk kelas aja yuk." aku mengalihkan pembicaraan.
"Ohh...iya iya" Fitri melihat pria tersebut. "apakah dia pria WIBU yang ibu bicarakan itu?"bergumam dalam hati.

Indah menarik lengan Fitri agar cepat.

"Kenapa sih Indah? ada apa?" cemas.
"Gak ada apa-apa."
"Tenang dulu, tenang. Baru masuk kelas."
"Ahhhh...oke sekarang sudah tenang." aku menghela nafas.
"Nah, gitu dong. Ini baru Indah yang kukenal."

Kami masuk ke kelas yang sudah ada Nasir. Dan tidak lama setelah itu ada guru masuk kelas untuk memulai pelajaran.
Sedangkan Faisal, walaupun kelas sudah dimulai, dia masih merenungkan soal Flash disknya.

"Duh gimana ya caranya merebut Flash diskku secepatnya?" pikirku. "Semoga aja dia tidak mengetahui apa yang ada didalam Flash disk itu" menghela nafas.

Selama pelajaran sampai istirahat Faisal terus memikirkan Flash disknya, hingga aku dan Fitri pun sudah sampai di kelas Faisal, aku menghampiri Faisal.
"Eehh pembantu!! Aku haus nih, jangan malas-malasan aja. emangnya gak mau Flash diskmu kembali??"sambil memasang wajah judes khasku.
"Iya-iya aku mau kok." Faisal langsung berdiri.
"Kalau begitu belikan aku minuman secepatnya!" printahku . . . .
"Ngpain kamu masih disini?! cepat pergi sana!!!" aku membentak Faisal.
"Tapi...etto..anoo... duitnya?"
Aku pun mlotot.
"Iya iya, pake duit aku aja."Jawab Faisal ketakutan .

Dia pun langsung berlari menuju kekantin. Karena terlalu buru-buru, di lorong Faisal hampir saja menabrak siswa lain "Ooyy.. Kalo jalan hati-hati doonkk.Demmeee(si*lan)." teriak siswa tersebut.
"Gomen-gomen aku buru-buru nih."


"Hmmpph... Dasar orang indo, udah nabrak, cuma bilang maaf doang langsung kabur lagi." kesal.
"..........Are??? Chotto matte,, tadi dia bilang GOMEN kan? Jangan-jangan dia.....Wah kesempatan bagus nih aku harus mengajarnya." siswa itupun mengejar Faisal.


Di kantin,  Faisal sudah mendapatkan minuman yang dipesan Indah, ia segera menuju ke kelas sebelum pelajaran selanjutnya dimulai... tiba-tiba.

 "Ooooyyy omaee!!" teriak seseorang.
"Loh? kamu kan yang tadi hampir jatoh, maaf ya" melihat heran.
"Hahh..hahh..hahh."kecapean.
"Kenapa?"
"Ettoo... Hahh..hahh.." msih kcapean.
"Wwahh 5 mnit lagi mau bel nih, aku harus segera kembali."

Faisal langsung meninggalkan siswa tadi.
"Aahhhkk shimatta dia kabur lagi."

Akhirnya dia dapat kembali sebelum bel berbunyi.
"Huft... untung belum bel."Lelah.
Indah pun sudah menunggu kedatangan Faisal dengan tatapan seakan akan sperti Singa yg akan menerkam mangsanya.

"Kok lama banget sih." aku marah lalu aku ingin memukulnya.
Dia menghindar dan aku pun mau terjatuh. Lalu, dia memegang tanganku.

"Apa yang kamu lakukan?! kurang ajar." aku melepaskan tangannya dan ingin memukulnya lagi.
Tetapi, Ada seseorang pria yang berteriak di depan pintu kelas dan aku pun berhenti.
Faisal heran.
"Kamu kan..."


To Be Continued.....

Siapakah pria tadi yang memberhentikan Faisal? Baca terus yah....    

Pacarku WIBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang