Hai hai hai...... udah di lanjut nih yok dah langsung dibaca :) Warning Typo!
Boby POV
Shania kenapa sih? Aneh. Perasaan tadi waktu berangkat bareng happy-happy aja ini kenapa aku masuk kelas wajahnya ditekuk . Apa karena Elaine tadi? Ah tidak-tidak, mungkin Shania lagi tidak mood saja.
Sepeninggalnya Shania dari kelas karena ia harus menemui Jiro-san di Kantor. aku lihat Shania sedari tadi waktu pelajaran Jiro-san hanya melamun sesekali mengetuk-ngetuk penanya di bukunya. Kira-kira apa yang sedang Shania pikirkan? Seintens itukah aku memperhatikannya.
"Bob?" Panggil gadis bergigi gingsul siapa lagi kalo bukan Nabilah.
"Iya Bil ada apa?" Tanyaku.
"Lu dipanggil sama ketua team basket, dia ngechat gue" Jelas Nabilah.
"Lah kok gue Bil? Kok dia kenal gue? Dia siapa bil?" Serentetan pertanyaan dariku.
"Eh elu tanya ape mau introgasi gue Bob?" Nabilah berkacak pinggang.
"Lu mau tau dia siapa?" Tanya Nabilah lagi, aku pun mengangguk cepat.
"Dia Mario sepupunya Shania, lu di tunggu di lapangan nih" Jelas Nabilah yang lalu menunjukan bukti pembicaraannya melalui pesan singkat. Baru tau ternyata sepupunya Shania sekolah sini juga, pantas aku pernah lihat cowok mirip dengan Shania.
"Yaudah gue ke lapangan dulu ya Bil, ijinin gue ke Bu Shafa" Aku keluar dari kelas.
Aku berjalan menyusuri koridor menuju lapangan basket sesusai kata Nabilah kalo aku ditunggu Mario dilapangan basket. Sampai akhirnya sampai di lapangan basket, Sepi? Tidak ada siapa-siapa.
"Elo Boby bukan?" Tanya seorang cowok bertubuh tinggi kekar yang tiba-tiba berada disampingku, hmm sepertinya ini yang namanya Mario.
"Ya! Gue Boby, ada perlu apa?" Aku mengangkat sebelah alisku.
"Oh iya, gue Mario. Jadi gini Bob gue pengen lu gabung team basket sekolah ini, mau ya Bob karna lo yang bisa gue harapin... ini juga saran dari Cici gue" Jelas Mario.
"Cici lo? Siapa?" Tanyaku pura-pura tidak tahu.
"Masa lo kagak tau Bob, yang sering lo kecengin itu. Gue tau Bob lo suka sama dia iyakan?" Kenapa dia tahu, apa jangan-jangan dia selalu memperhatikanku dan Shania.
"Jujur aja Bob. Lo pernah nguntit Ci Shania, iyakan? Gue bisa bantu lo juga kok Bob" Hmm benar juga apa yang dikatakan Mario. Mungkin ini saatnya aku meminta bantuannya, secara dia juga sepupu Shania.
"Iya Mar gue emang cinta banget sama Shania, entah kenapa pertama kali lihat dia hati gue nyaman banget. Gue butuh bantuan lo Mar" Entah angin dari mana aku malah berkata jujur kepada Mario.
"Pasti Bob, gue sih setuju-setuju aja ci Shania sama lo. Tapi gimana sama tawaran gue?"
"Oke! Gue gabung sama team basket" Sahutku.
"Bentar deh Bob, kenapa lo gak gercep aja tuh buat nembak ci Shania?" Tanya Mario yang membuatku melotot kaget.
"Hah?! Nembak? Gue terlalu takut Mar, kalo dia gak cinta sama gue gimana? Kan jadi sia-sia juga" Kataku.
"Gak ada kata sia-sia Bob, coba dulu kalo lo emang ditolak kan masih ada kesempatan buat ngeyakinin hati dia lagi Bob. Asal lo tau ci Shania juga keknya suka sama lo deh, ci Shania gengsinya tinggi ya emang gitu deh sok nutup-nutupin diri" Jelas Mario.
Masa sih Shania juga suka sama aku? Aku lihat dia biasa-biasa aja deh gak ada perasaan lebih sama aku. Apa bener yang dikatakan Mario?. Aku sedikit mengacak rambutku bingung ya itulah yang aku rasakan bingung.
Apalagi dengan kedatangan Elaine sekarang membuat nyaliku ciut, Aku takut Elaine akan mengganggu hubunganku dan Shania seandainya itu benar terjadi. Dan misalnya Shania tahu bahwa Elaine mencintaiku apa yang akan terjadi? Ya Tuhan bantu hambamu ini, mudahkanlah rencana hambamu ini.
"Apa lo yakin Mar?" Tanyaku lagi, Mario pun mengangguk.
"Pasti Bob, lo gak usah takut. Gue bakal bantu lo kok, ini juga demi cici gue juga" Jelasnya.
Sedikit lega dengan ucapan Mario. Aku benar-benar tidak salah menilai semua keluarga Shania sangat-sangat baik kepadaku, termasuk si Mario sepupu dari Shania.
"Ci Shania, Celine?" Ucap Mario tiba-tiba, tanpa berpikir panjang aku menoleh kearah belakang.
"Shania sama siapa Mar?" Tanyaku.
"Itu adek gue Bob. Namanya Celine" Jawab Mario sampai tak akhirnya kini dihadapanku dan Mario sudah ada dua gadis cantik, salah satunya pujaan hatiku.
"Celine kenapa Ci?" Tanya Mario.
"Celine sakit Mar. Kamu anter pulang, eh tadi tante Sendy chat aku suruh bawa kerumah Papi aja soalnya tante Sendy lagi ada dirumah Papi" Kata Shania.
"Oh gitu... yaudah aku anter Celine pulang dulu ya Ci. Have fun sama Boby... bye Bob!" Ucap Mario yang lalu meninggalkanku dan Shania.
"Maksud Mario apa sih Bob?" tanya Shania dengan wajah bingungnya.
"Ha? Oh gak papa kok Shan" Jawabku sedikit gelagapan.
"Beneran lo gak papa? Itu juga si Mario kenapa lagi pake senyam-senyum gak jelas?"
"Iya gak papa, yaudah yuk masuk kelas" Aku langsung menggandeng erat tangannya berjalan menuju kelas.
****
Bel pulang sekolah. Ya seperti biasa Aku dan Shania membantu Pak Maman untuk membersihkan kelas-kelas, tak perlu waktu lama setelah beberapa menit Aku dan Shania berjalan menuju parkiran sekolah. Hingga akhirnya...
"Hai Shania..." Seorang menghentikan langkahku dan Shania. Aku dan Shania pun menoleh belakang.
"Gery?!" Ucap Shania, Aku melihat Shania sedikit kaget.
"Oh jadi ini yang bikin lo nolak gue? Iya?!" Bentak cowok tadi yang disebut namanya Gery oleh Shania.
"Gery lo apa-apaan sih, gue nolak lo karna emang gue gak cinta sama lo bukan karna Boby!" Jawab Shania penuh penekanan.
"Alah gak usah ngeles deh Shan! Jadi namanya Boby" Dengan sinis Gery menatapku.
"Udahlah Bob, kita pergi aja" Ucap Shania yang sudah mulai jengkel dengan sikap Gery.
"Eh eh lo mau kemana?! HAH!" Cegah Gery yang menarik kasar tangan Shania, aku pun tidak tinggal diam.
Aku mendorong tubuh Gery menjauh dari Shania. "Lo gak punya etika ya! Dia cewek gak pantes lo berbuat kasar"
"GAK USAH IKUT CAMPUR LO! SIALAN!" Emosi Gery yang lalu menonjok pipi kiriku, kulihat Shania mulai membantuku.
"Boby! Lo apa-apaan sih Ger, kita udah gak punya urusan lagi!" Ucap Shania yang lalu membantuku untuk berjalan menjauh dari Gery.
"LIHAT AJA SHAN LO BAKAL BERTEKUK LUTUT DIHADAPAN GUE!" Teriak Gery penuh Amarah.
#TBC
Udah gitu dulu aja, masih sepi nih FF jadi gak semangat... Jangan lupa Vote juga kalo mau dilanjut. Koment juga kalo jelek bilang aja jelek author mah gapapa kok :D Jadi mau di lanjut gak?
Votenya jangan lupa, target masih sama. Chapter 01-08 ini jangan lupa di vote pokoknya coment juga boleh. Sekian Terimakasih :)
YOU ARE READING
What Can I Do For Someone?
FanfictionShania & Boby [Jangan copy-paste story ini] Berfikir keras, dengan kereatifmu sendiri.