Kami menemukan yang lain

20 0 0
                                    

ANTONI AWAS !! teriak salah satu orang yang melihat dikejauhan. "Mereka" berhasil menangkap Antoni. Melilit tubuh nya dan mengambil kehidupannya. Antoni merintih kesakitan tapi tidak berdaya karena cengkramannya begitu kuat dan Antoni pun semakin lemah. Risma yang melihat Antoni hanya terdiam dan berteriak TIDAK !!! .....  

tinnnn...... tinnnn .......tinn ........ suara klakson berbunyi membangunkan Risma dari mimpi buruk nya.
"Kau bermimpi buruk lagi?" Tanya Aku
"Sungguh mimpi yang sangat menyebalkan" Jawab Risma
"Apakah kita sudah sampai?" Tanya Risma
"Hampir sampai." Jawab Jeanny
Akhirnya kami pun sampai, Mobil kami berhenti di depan motel tua yang sudah usang. 

Di depan motel ini terdapat banyak pohon pohon yang menjalar kemana mana dan ranting ranting yang berserakan. Kami pun masuk ke dalam motel tersebut yang di duga sebagai tempat tinggal Antoni.

Kami pun di sapa oleh penerima tamu di motel. Dia adalah seorang perempuan dengan rambut ikal dan mata yang sipit. Orang tersebut tersenyum dan segera memberikan kunci kamar kami.

Kami pun segera menuju ke kamar kami. Kami mendapat kamar nomor tiga.

"Sungguh menyebalkan kenapa Antoni tinggal di tempat seperti ini?" Gerutu Risma yang sudah lelah menaiki tangga sambil membawa koper yang berisikan barang barang favorit nya

"Mungkin sebagai penyamaran atau karena biayanya murah" Jawab Aku

"Tapi bisa saja Antoni memilih tempat yang lebih baik dan lebih bersih setidaknya. Aku melihat banyak serangga dan jaring laba-laba
Semoga tidak ada kecoak atau pun tikus" Gerutu Risma yang sudah meluapkan emosi nya

"Kau tahu kan laki laki tidak pernah bagus dalam memilih sesuatu." Timpal Aku

Setelah menaiki tangga cukup lama
Akhirnya kita tiba di kamar nomor tiga.

"Angka dipintu nya sudah hampir copot" Sahut Alfa

"Benar-Benar motel yang buruk" Sahut Risma
"Kau benar" Jawab Alfa dan Aku

Pintu nya pun terbuka dan ada seseorang yang menyambut kami.

Laki laki dengan tinggi badan dan pakaian yang bagus mempersilahkan kami. Lalu tiba-tiba ada seorang yang berbicara

"Selamat datang saudariku" Ujar Antoni

Laki laki yang memiliki badan besar, tubuh atletis, mata yang bersinar cerah seolah Dewa telah memberikan begitu banyak makanan dan kesehatan yang cukup banyak

Betapa kaget nya Aku dan Risma ketika memasuki ruangan, semuanya tampak berbeda. Sebuah ruangan yang mirip seperti ruangan pertemuan lengkap dengan monitor dan meja pertemuan dengan duabelas kursi berjejer melingkar.Aku dan Risma pun kaget bagaimana bisa ini terjadi.

"Ah cukup, aku sudah tau apa yang kau mau tanyakan" Sahut Antoni

"Ini semua adalah Potensi dari Felix, dia adalah saudara kita"  Ujar Antoni

"Hah?" Sahut Risma dan Aku
"Bagaimana mungkin? Aku pikir Felix tidak mempunyai potensi apapun  dan berbeda dari kita, Adik kecil kita ini punya potensi?" tanya Aku

"Aku juga berfikir seperti itu, namun kau tahu Ayah tidak pernah memberikan kebenaran yang sebenarnya kepada kita" Jawab Antoni

"hehehe, apakah kalian terkejut?" Tanya Felix
"Jadi apa potensi kamu, Felix" Tanya Risma

"Kemampuannya, adalah memanipulasi mata orang lain dan membuat ilusi" Jawab Antoni

"Waw keren sekali" Ujar Risma
"Apakah kamu bisa membuat aku bertemu dengan Benedict Cucumber?" Tanya Risma

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Extraordinay PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang