change

45 4 1
                                    

"Reina!!!aku terlonjak ketika suara mama membangunkanku,aku segera mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah
Tap
Tap
Tap
Suara sepatuku berdentingan ketika aku mulai menuruni tangga untuk sampai di meja makan.aku melihat semua sudah berkumpul di meja makan,aku segera duduk di sebelah kak rey.
"Pagi,"sapaku pada semuanya sambil tersenyum.
"Pagi dek,"hanya suara kak rey yang membalas ucapanku.hal ini sudah biasa untukku aku tetap tersenyum,setelah makan sedikit karena nafsu makanku telah hilang aku langsung berangkat ke sekolah.
"Aku berangkat,"ucapku singkat tanpa menatap mereka.kak rey yang menatap ku bingung bergegas mengejarku
"Aku berangkat ma, pa?"pamitnya setelah itu dia berlari menghampiriku.
Saat aku ingin berjalan lagi ada sebuah tangan yang mencekal pergelangan tanganku,ya dia kak rey
"Are you okay dear?"tanyanya sambil menghadapkan badanku kepadanya.

"Iam oke kak!"kataku lirih,entah kapan cairan bening yang telah kutahan dari tadi lolos begitu saja membasahi pipiku.sontak kak rey menarikku kedalam pelukannya mencoba menenangkanku.
"Aku salah apa kak sama mereka,kenapa mereka sekarang berubah kak?aku merasa gak di anggap oleh mereka?apa aku memang gak di harapkan di keluarga ini?"tanyaku dengan isakan yang masih terdengar.
"Enggak dek,semuanya itu sama sekali gak bener,mereka sayang banget sama kamu,"kata kak rey mencoba menghiburku.
"Kakak bohong,"ucapku cepat sambil meronta -meronta di pelukannya.
"Hei dengar,masih ada kakak disini yang akan selalu sayang sama kamu rein,"ucapnya sambil memegang kedua pipiku dan menghapus air mataku.
Memang aku masih memiliki kak rey tapi aku juga ingin di perdulikan oleh mereka.
"Apa segitu gak berartinya aku di hidup mereka kak,"ucapku dan setelah itu aku melepaskan pelukannya dan bergegas pergi.kak rey terus memanggilku tapi qku tak menghiraukannya.dan kebetulan ada taksi yang lewat dan aku segera masuk ke dalam taksi dan bergegas menuju ke sekolah.

Reyhan Pov
"Aku salah apa kak sama mereka,kenapa sekarang mereka berubah kak?aku merasa gak dianggap oleh mereka?apa aku memang gak di harapkan di keluarga ini?"aku tertegun ketika mendengar ucapan reina.aku tahu dia selalu sakit ketika orangtuaku selalu mengacuhkannya.oke fine aku sudah terbiasa dengan mereka yang seperti itu,tapi tidak dengan reina dia masih membutuhkan support & perhatian dari mereka.
Aku mencoba untuk sedikit menghilangkan kesedihannya.
"Enggak dek semuanya itu sama sekali gak bener,mereka sayang banget sama kamu,"ucapku mencoba menyakinkannya.
Tapi apa yang aku dapatkan hanya penolakan dari reina,dia mungkin sudah terlanjur kecewa dengan kedua orangtuaku.
Aku mencoba untuk terus menyakinkannya dan dia sesikit lebih tenang tapi setelah itu dia mengatakan sesuatu yang membuatku terdiam
"Apa segitu gak berartinya aku di hidup mereka kak?"ucapnya lirih dan setelah dia pergi,aku mencoba memanggilnya
"Rein,"
"Reina,tunggu dek!"ucapku terus memanggil-manggilnya tapi dia tetap terus berlari dan langsung memasuki taksi.
Aku mengusap wajahku kasar.aku berharap semuanya akan segera berakhir.
Reyhan Pov End

Author Pov


Seorang gadis yang terkenal sebagai  most wanted girl itu berjalan dengan tergesa-gesa melewati koridor sekolah SMA International School. wajah berparas cantik yang biasanya bersinar kini terlihat redup,bibir menawan yang sering menyungginkan senyuman itu kini hanya ada fake smile di dalamnya.siswa siswi yang melihat itu menatap bingung kepadanya,karena tidak biasanya most wanted yang terkenal murah senyum kini sedang berlari menuju kelas dengan menangis,siapa lagi gadis itu kalau bukan reina.sekarang yang hanya reina ingin adalah segera sampai di kelasnya dan menumpuhkan segala kesedihannya dengan sahabatnya.sesampainya di kelas dia segera menelungkupkan kepalanya pada kedua kedua lipatan lengannya . Seorang gadis yang dari tadi melihat itu semua mengernyitkan dahinya bingung.ya dia Keyra Agatha atau yang sering di sapa keyra.
"Lo gakpapa rein!"tanya keyra sambil menyentuh tangan sahabatnya itu.
"I'm oke ra!"balasnya sambil tersenyum lebih tepatnya fake smile.
"Lo kenapa rein,apa ada masalah,gak biasanya lo kayak gini,kalau ada masalah lo bisa cerita sama gue?"tanya keyra dengan nada khawatir karena tidak biasanya dia melihat sahabatnya seperti ini apalagi matanya terlihat sembab seperti habis menangis.
"Gue.... ucapan Reina terhenti,dia sudah tidak dapat lagi dapat melanjutkan ucapannya,air matanya yang sudah di tahan lolos begitu saja.Keyra yang melihat itu mencoba untuk menenangkannya dengan cara mengusap-usap punggung sahabatnya.tangisannya terdengar memilukan membuat siapa saja yang mendengarnya merasakan kesedihan iti.
"Segitu gak berharganya gue buat mereka key,sampai gue nyapa mereka aja gak di bales?"ucapnya masih dengan isakkan yang keluar.
"Mungkin mereka lagi capek aja rein,gue tahu sebenarnya mereka sayang banget sama lo,"ucap keyra lembut.
"Iya capek,capek merhatiin gue,iya sayang banget sama gue sampai-sampai gue gak dianggap kayak gitu,itu maksud lo yang lo bilang mereka sayang sama gue key?ucapnya sambil tersenyum kecut.
"Jawab gue key,lanjutnya.
"Gak bukan gitu maksud gue rein,oke kalau lo mau nganggep mereka kayak gitu itu terserah lo tapi yang tepenting sekarang lo tenangin diri lo dulu oke?"ucapnya mencoba menenangkan Reina.
Reina hanya menganggukan kepalanya karena dia sudah sangat lelahdengan semua ini.
Ya Keyra mengetahui semua masalah sahabatnya itu karena Reina selalu berbagi keluh kesahnya dengan sahabatnya,Keyra.tapi tidak pernah dia melihat wajah kesedihan sahabatnya seperti ini,raut wajahnya menyimpan kesedihan yang mendalam,karena biasanya dia selalu bercerita dengan wajah penuh binar kebahagiaan.tidak seperti sekarang ini.
"Gimana kalau nanti habis pulang sekolah kita jalan?"usul Keyra
Reina memikirkan semua itu dengan mengetukan jarinya di dagunya,tidak ada salahnya dia menerima ajakan Keyra.
"Boleh,"ucap Reina menyetujui ajakan Keyra sambil tersenyum.

Tet...Tet...Tet

Bel tanda istirahat berbunyi para siswa & siswi bergegas menuju ke kantin untuk mengisi perutnya,tapi tidak dengan gadis ini.entah kenapa dia hanya ingin di kelas untuk saat ini dan tidak berniat untuk pergi ke kantin.
"Rein lo mau ikut ke kantin apa gak?"tanya Keyra menawarkan.
"Enggak deh key,gue di kelas aja?"balas Reina.
Sepeninggal Keyra Reina hanya membuka Iphone miliknya,entah apa yang sedang dia lihat di ponselnya.saat dia sedang asik memainkan ponselnya tiba-tiba ada yang memanggil namanya.
"Rein,"ucapnya sontak itu membuat reina terkejut.dan reina segera mendongakkan kepalanya supaya dapat melihat dengan jelas siapa yang telah memanggilnya,hampir saja reina ingin memarahi siapa yang telah mengejutkannya tapi niat itu ia urungkan ketika melihat siapa yang telah memanggilnya.
"Kak Rey,ucapnya setelah mengetahui siapa yang telah memanggilnya tadi ternyata Reyhan kakaknya.untung kelas sepi kalau tidak bisa-bisa anak-anak teriak heboh ketika melihatnya. siapa yang tidak kenal Rey nanti akan sedikit ku jelaskan.
"Iya kak ada apa?"balas Reina cepat.
"Kamu masih marah sama kakak?"tanyanya.
"Enggak kok kak,aku gak marah sama siapapun apalagi sama kak Rey,"ujarnya sambil tersenyum.
"Enggak kak,gak perlu ada yang harus di jelasin semuanya udah jelas dan aku udah dapat kebenarannya kalau mereka gak sayang lagi sama aku,ucap Reina lirih.
"Tapi Rein?"ucapan Rey terhenti ketika Reina memotong ucapannya.
"Udahlah kak,aku udah capek sama semuanya,sekarang terserah mereka mau gimana sama aku?ujarnya
"Lagian aku masih punya kakak yang sayang sama aku,makasih ya kak buat semua perhatian dan kasih sayang yang selama ini kakak kasih buat aku,aku harap kakak akan selalu seperti ini,"sambungnya.
"Pertama gak ada kata terima kasih untuk adik kakak yang cantik ini,kedua kakak akan terus seperti ini,ketiga kalau perlu semua waktu kakak buat kamu?"balasnya sambil memeluk Reina.
"Ya jangan dong kak,nanti kak Diandra marah lagi,"ucapnya sambil tertawa.
"Yaudah,kalau gitu kakak balik ke kelas dulu ya,nanti kalau mau pulang kamu pulang duluan apa mau nungguin kakak,soalnya kakak ada latihan basket buat DBL minggu depan?
"Gak usah kak,sebenarnya nanti aku mau jalan sama keyra,boleh ya kak?"tanyanya meminta ijin kepada Rey
"Emm...gimana ya,"ucapnya sambil mengetukkan jarinya di dagunya seperti sedang berfikir.
"Ayolah kak,boleh ya?"ucap Reina merajuk dan memasang pupy eyesnya.
"Oke kalau gitu kamu boleh pergi,have fun ya dek,"ucap Rey.
"Aaa makasih kak,iya kak,kakak juga semangat ya latihan basketnya,"ucap Reina memeluk kakaknya sekali lagi.
"Pasti,ucap dan dia segera pergi menuju ke kelasnya tapi sebelum dia pergi dia mengacak acak rambut adiknya itu yang membuat si empunya kesal.
"Kak Rey,ucapnya sambil berteriak.
Rey hanya tertawa melihat adiknya kesal seperti itu terhadapnya.

Bersambung

Please vote & commentnya ya,butuh saran banget ini,terimakasih

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang