chapter 2 "yang baru?"

48 6 11
                                    

Author pov

Suasana belakangan hari ini terasa sangat berbeda karna tak ada angga di samping maretha yang selalu membuat nya tertawa,bahagia,senang. Dan sekarang hanyalah angan-angan dia saja yang selalu berharap agar angga akan kembali kepadanya ,beberapa hari ini setelah angga memutuskan hubungannya dengan maretha,maretha terlihat sangat murung,bahkan ia tak ingin makan ataupun minum apapun sejak pagi ,namun malam harinya ia akan mengendap-endap menuju ke dapur wkwk untung aja ngga ketahuan,dia hanya sering menangis dan melamun,orang tua nya sangat heran melihat kelakuan anaknya yang sikapnya berubah akhir-akhir ini,mereka tidak tau kalau maretha seperti itu karna angga pacarnya,bahkan merekapun tidak tau kalau maretha mempunyai seorang pacar,karna maretha tidak pernah memperkenalkan kepada orangtuanya. Dan alasan lainnya karna orangtua maretha tak ingin maretha berpacaran dulu , karna yang mereka inginkan sekarang maretha memfokuskan dulu kepada sekolahnya.
(Jadi maretha ama angga pacarannyaa backstreet)
Tok..tok..tok

"Iya,siapa?" Tanya maretha

"Mareth,ini bunda nak? Ada yang mau bunda omongin ama kamu"

Dan beberapa detik kemudian maretha pun membukakan pintu untuk bundanya.

"Ada apa bun?,"tanya maretha sambil menundukkan wajahnya sehingga bundanya mengangkat dagunya dengan kedua jari bundanya lalu mendapati wajah maretha yang sembab dan terlihat seperti selesai menangis.

"Kamu nggak apa-apa kan sayang ? ,bunda liat akhir-akhir ini kamu sering melamun,sampe-sampe kamu ngga makan dari pagi,bahkan makanan yang tadi bunda kasih ke kamu nggak kamu sentuh sekalipun,apa kamu punya masalah di sekolah?"

berbagai macam pertanyaan yang diberikan oleh bunda vana namun tak ada satupun yang dijawab oleh maretha ,dia hanya terus melamun dan seolah-olah dia menganggap bunda yang sekarang sedang bercerita dengannya itu hanyalah sebuah patung.dan dia sadar ternyata bundanya tengah memainkan kedua tangannya di depan wajahnya.

"Nak,bunda bicara sama kamu!,"bentak bunda sambil menepuk-nepuk bahu maretha sekeras mungkin agar maretha tersadar dari lamunannya

Hingga akhirnya ia tersadar dan hanya menjawab singkat pertanyaan bundanya.

"Maretha ngga papa kok bun" jawabnya singkat

"Ngga apa-apa gimana?,orang tadi bunda liatin kamu melamun terus,ada apa sih nak?,ayo ceritain ke bunda,bunda siap kok ngedengerin masalah kamu"

"Udah deh bun,orang mareth bilang tadi ngga papa kok tetep di paksa?,ya kalo mareth bilang ngga ada masalah ya ngga ada,jangan tetep di paksa buat cerita,!!!,udah mareth mau istirahat dulu!!"tanpa sadar maretha telah membentak bundanya

Dan langsung membanting pintu...
Brakk..

Bundanya hanya terdiam menatap perlakuan anaknya yang sekarang telah berubah ini,tapi bundanya memakluminya karna dia tau mungkin anaknya sekarang butuh istirahat dan tak ingin di ganggu

"Yaudah nak maaf kalo bunda ganggu kamu,bunda kesini cuman mau bilang kalo bunda malam nanti akan berangkat ke luarkota  dan mungkin bunda di sana akan lama ,kira-kira bisa sampai 1 atau 2 bulan ,kamu baik-baik ya di rumah,oiya bunda udah sewa supir pribadi buat antar jemput kamu di sekolah jadi kamu ngga perlu naik taxi lagi,dan bunda udah isi kartu kredit kamu,dan jika kamu mau makan tinggal bilang sama bi mirna ya nak!"kata bundanya panjang lebar dengan suara yang agak sedikit keras agar maretha dapat mendengarnya.

Di dalam kamar mareth hanya bergumam"iya bunda hati hati,maafin mareth karna udah ngebentak bunda"walaupun tadi ia telah membentak bundanya dengan rasa tak bersalah tapi ia telah menyesali perbuatannya karna mareth tak termasuk anak yang suka durhaka kepada orangtuanya.

"MARETHA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang