Si cerewet

882 24 7
                                    

"Aku ga mau tau, kamu harus ikut sama aku kemanapun. Eh tapi kecuali ke toilet lho." Ujar perempuan itu. Mereka berdua sedang berjalan-jalan di mall.

"Iya" ucap laki-laki malas.

"Eh tunggu. Ada bazar buku , sayang. Ayo kesana yuk" ucapnya  berhenti didepan toko sembari menarik tangan cowoknya.

"Iya" ucapnya pasrah ditarik oleh perempuannya.

Langsung saja perempuan itu menarik tangan cowoknya itu dengan wajah sumringah. Kapan lagi ada bazar kayak begini gumam perempuannya.

Perempuan yang sedang memilih buku bernama Faniya kaina soya. Faniya sedang sibuk-sibuknya memilih, sedangkan cowoknya - Bian adiputro- merasa bosan.

"Bian, kamu baca ini deh. Seruan yang mana?" Ujar fani sembari menyodorkan 2 buah novel. Bian menerimanya dan mulai membaca sinopsisnya.

"Aku ga suka dua-duanya" sahutnya tiba-tiba.

"Aku ga bilang pilih yang kamu suka lho, bi. Tapi aku bilang yang ceritanya seru. SERU!!" Lama-lama fani kesal sendiri, gara-gara bian.

"Yasudah kalo kamu ga suka dua-duanya. Aku ga jadi beli" sambung fani sembari pergi ke luar toko buku. Fani berjalan didepan bian. Fani sengaja jalan didepan cowonya itu supaya dikejar. Tapi, bukannya dikejar, bian malah berjalan dengan santainya dibelakang. Fani berhenti dan membalikkan badannya tepat didepan bian.

"Dasarrrrrr,,,,, cowo ga peka" jerit fani kesal ke bian.

"Siapa yang ga peka?" Tanya bian sok polos.

"Orang yang ga peka itu. Orangnya lagi didepan aku tau ga sih"ucap fani greget.

"Oh" sahutnya santai. Dan menyenggol bahu fani dengan sengaja. Meninggalkan Fani yang tercengang dengan jawaban pacarnya. Ingat paaaacarnya. Langsung saja fani mensejajarkan langkah kakinya dengan bian.

"Aku jadi males, kalo misalkan kamu ngajak jalan lagi. Pasti kamu kayak gini. Diem melulu kalo lagi berdua. Kalo orang lain, ga kayak gini. Mereka itu pasti suka memamerkan kemesraan. Aku jadi iri" Ucap fani panjang lebar kali tinggi.

"Kan aku bilang sebelumnya. Aku itu berbeda dari yang lain" Ucap bian sembari mempercepat langkah kakinya. Dan meninggalkan fani dibelakang.

Fani tersenyum saat bian mengucapkan kata itu. Walaupun bian berbeda, tapi bian tetap ada dihati fani. Langsung saja fani mensejajrkan langkah kakinya dengan bian. Fani senyum-semyum gajelas. Bian diam-diam memerhatikan fani, dan bian kaget. Takut aja kalo fani kenapa-kenapa.

"Kenapa? Sakit?" Ucap bian sembari menjulurkan tanganya ke jidat fani.

"Jahat banget ngedoainnya" ujarnya sambil menepis tangan bian.

"Aku ga ngedoain, tapi aku nanya ke kamu faniya" ucap bian menurunkan tanganya.

"Aku cuma lagi mau senyum aja" ujar fani.

++

Vomentnya ditunggu💞
Hargailah karya seseorang😂

Couple?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang