9.

14 2 0
                                    

Aku Benci Kau

Matamu; tertutup seakan tak mau menatap indahnya dunia di depanmu saat ini. Tak kau biarkan iris hitammu itu bersinar seperti cahaya senja yang indah. Tak kulihat bayanganku di matamu seolah kau lebih bahagia jika tak melihatku. Kenapa kau menutup matamu? aku benci itu.

Bibirmu; bungkam seribu bahasa seolah udara membekap mulutmu untuk tak mengatakan apapun. Kau sembunyikan semua kata-kata manismu itu dalam diammu. Kenapa kau diam hanya untuk ketenanganmu saja? Apa kau merasa bahagia ketika melihat semua orang menunggu satu kata keluar dari mulutmu itu? Kenapa kau masih bungkam? Aku benci itu.

Tanganmu; tak bergerak sedikitpun untuk mendekapku dalam pelukanmu yang biasanya, yang hangat. Tapi kenapa sekarang ku lihat tanganmu mendekap sesuatu, yang tak bisa ku lihat. Dimana jari lentikmu yang lihai saat menghapus air mataku. Apa kau tak mau menghapusnya untukku? Aku akan tetap menangis sampai tanganmu sendiri yang menghapusnya. Aku tak mau yang lain. Kenapa tanganmu masih tak bergerak? Aku benci itu.


series of wordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang