Waiting...

102 9 4
                                    

Hai sorry baru update lagi sorry banget soalnya author(?)sibuk ngurusin ini itu jadi aja ini terbengkalai:" D yaudah lah lgsg lanjut aja oke, happy reading!!!^_^

-------------------*----------------
"Bolehkah aku menyayangimu Sana?" Tanyaku. Sana tersenyum "Tentu boleh kita kan sahabat kita memang harus saling menyayangi bukan?" Jawabnya. "Tidak bukan seperti itu. Dengar, bolehkah aku menyayangimu bukan sebagai sahabat? Tapi lebih daripada itu aku menyayangimu hingga akupun egois untuk memilikimu juga Sana. Bolehkah aku seperti itu?" Tanyaku pada Sana.

Author POV
Sana hanya terdiam mendengar Vernon berbicara seperti itu, apa dia tidak salah dengar tadi? Apa yang harus dia jawab agar Vernon tidak kecewa? Sana tersenyum lagi, "Vernon, apa ini sungguhan?" tanyanya ragu-ragu. "Apa aku terlihat seperti sedang bercanda?-_-" jawab Vernon. "Aku.." belum selesai Sana menjawab Vernon sudah menimpalinya lagi "Tidak perlu dijawab sekarang, aku bisa menunggu" ucap Vernon sambil tersenyum. "Aku akan segera menjawabnya" ucap Sana.

Tring....tring.... (bel sekolah berbunyi)

Vernon POV
"Ah sudah bel ayo masuk ke kelas" ajakku pada Sana. Dia hanya mengangguk. Sebenernya aku takut setelah kejadian tadi di taman belakang sekolah aku dan Sana akan menjadi canggung -_-. "Sana" panggilku. "Ne?" jawabnya. "Emm tolong jangan menjauh dariku sebab kejadian tadi" pintaku pada Sana. "Yak! Mana bisa aku menjauhimu kau kan seperti tulang rusukku yang selalu menempel kepadaku kemanapun aku pergi hahaha" jawabnya sambil tertawa. "Benarkah? Aku ini seperti tulang rusukmu?" tanyaku dengan nada menggoda(?). "Aishh kenapa nada bicaramu seperti sedang menggodaku?" jawabnya agak sewot. "Hey hey jangan sewot seperti itu hahahaha" ucapku sambil tertawa.

Sana POV
"Vernon, nanti malam aku ingin main ke rumahmu ya? Boleh ya?" tanyaku sambil memohon. "Eh mau apa?" tanyanya aneh. "Ingin main saja hehehe" jawabku cengengesan. "Bukan mau bertemu Joshua hyung kan?" tanyanya lagi ketus. "Yak kenapa kau jadi ketus seperti itu jawabnya? Barusan saja kau menggodaku sekarang kau ketus seperti ini. Laki-laki memang susah ditebak." balasku. "Kalo mau bertemu Joshua hyung kau tidak boleh kerumahku, jika kau mau kerumahku tujuannya hanya untuk bertemu denganku saja oke?" ucapnya. "Eh? Kenapa kauseperti itu? Kau ini bukan pacarku tau kenapa kau begitu possesive?" tanyaku padanya. "Bukan pacar, tapi akan menjadi pacarmu." jawabnya mantap. "Ah terserahmu saja." ucapku cemberut.

Author POV
"Sana-ya" teriak seseorang namun teriaknya sangat bernada(?) ya siapa lagi kalau bukan Boo Seungkwan. Sana pun menoleh ke arah sumber suara. "Ya? Ada apa ya?" ucap Sana sambil tersenyum. "Aigooo ternyata benar ya Vernon tidak salah memilih wanita, kau memang cantik Sana." balas Seungkwan. "Yak kau ini apa-apaan Seungkwan?!" tanya Vernon agak kesal. "Sana-ya kau harus berhati-hati dengannya dia itu kalo sudah marah wah menakutkan." bisik Seungkwan pada Sana yang membuat Sana tertawa. "Yak! Boo Seungkwan kau berbicara apa pada Sana? Kau mau menghasutnya ya?" tanya Vernon. "Aniyaa~~~" balas Seungkwan sambil bernyanyi lalu pergi meninggalkan Sana dan Vernon.

Tring....Tring.... (bel pulang sekolah)

Vernon POV
"Ayo kita pulang Sana" ajakku semangat. "Kau ini giliran pulang semangat sekali ya" ucapnya. Aku hanya tertawa. "Kita jangan langsung pulang ya? Bagaimana kalo kita bermain dulu?" tanyaku. "Berdua?" tanya Sana polos. "Iya berdua, kita latihan ngedate." jawabku sambil cengengesan. Pletakkkk "aww-_- kenapa kau memukul kepalaku Sana? Apa salahku?" tanyaku. "Kau ini aneh, ngedate memangnya perlu latihan? Kalau mau ngedate ya tinggal lakukan tidak usah latihan segala. Lagipula kau pd sekali ya aku akan menerimamu." jawabnya sambil meledekku. "Aishh kau ini jangan membuat aku pesimis -_- hargailah aku sudah berani mengungkapkan perasaanku padamu." jawabku. Sana hanya tertawa.

Sana POV
Aku tertawa melihat tingkah Vernon sepertinya dia pd sekali. "Vernon itu hpmu bunyi ada telepon" ucapku sambil menunjuk hpnya. Vernon langsung melihat layar hpnya namun ekspresinya berubah menjadi ya sedikit malas(?) "Ada apa?" tanyaku. "Aku ada latihan, aku tidak bisa pulang bersamamu." jawabnya lemas. "Tidak apa apa aku bisa pulang sendiri, semangat Vernon^_^" ucapku sambil memberi semangat padanya. Vernon hanya tersenyum kepadaku dan dia pun pergi latihan. "Aku harus memakai google maps untuk pulang hari ini sepertinya, aku belum hafal daerah ini." batinku.

Author POV
Sana berjalan menyusuri koridor sekolah, banyak yang melirik sinis padanya mungkin karena dia dekat dengan Vernon? Sana tidak terlalu memperhatikan tatapan tatapan sinis itu dia tetap berjalan. "Hfttt apa benar Vernon adalah lelaki idaman disekolah ini? Astaga" batin Sana. "Minatozaki Sana" Sana yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke belakang "Joshua oppa?" ucap Sana malu malu. "Mana Vernon? Kau tidak pulang bersamanya?"tanya Joshua. "Vernon ada latihan jadi aku pulang sendiri hehe" ucap Sana. "Aku antar ya?" tanya Joshua. "Eh tidak usah nanti merepotkan tidak usah" jawab Sana. "Ah sudah ayo lagipula aku tidak akan menculikmu." Ucap Joshua sambil menarik tangan Sana. Deg....deg....deg... "Mengapa aku deg-degan seperti ini padahal kalau Vernon memegang tanganku aku tidak deg-degan seperti ini." Batin Sana. "Sana, kau tidak berpacaran kan dengan Vernon?" tanya Joshua tiba-tiba. "Apa? Kenapa oppa bertanya seperti ini?" jawab Sana bingung. "Aku hanya ingin memastikan" balas Joshua sambil tersenyum.

NAH sampe disini dulu ya ^_^
Terimakasih sudah membaca ~~~

We Are Like DominoesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang