Prolog

1.5K 84 63
                                    

Hai, annyeeeooongg.. Setelah sekian lama cuma jadi pembaca, saya ingin ikut mencoba untuk menulis dan kali ini bergenre Brothership. Semoga berkenan untuk membaca yaa..

Cast:

Lee Donghae
Cho Kyuhyun as Lee Kyuhyun (donghae's hyung)
Kim Youngwoon as Lee Kangin (donghae's appa)
Lee Hyukjae

Cast lain menyusul kemudian yaa 😊😊

And here we go..

Siang itu, di bawah pohon maple yang rindang di halaman belakang sekolah, terdapat sesosok namja yang sedang duduk santai sambil memegang sebuah kertas dan pensil. Dia, masih sibuk dengan kegiatannya tanpa peduli dengan keadaan sekitarnya sampai akhirnya terdengar samar-samar suara seseorang memanggil namanya. Tapi sang namja tetaplah diam pada posisinya.

“HAE! Aishh.. aku sudah mencarimu hampir ke setiap sudut sekolah dan kau malah enak-enakan di sini. Dasar…” teriak seorang namja berambut blonde pada namja yang ia panggil Hae tadi.
“Siapa juga yang menyuruhmu mencariku, Hyuk? Memangnya aku hilang?” jawab Hae atau Donghae santai pada Hyukjae, sahabatnya.

Ya mereka adalah Lee Donghae dan Lee Hyukjae, mereka sudah bersahabat sejak mereka masih kanak-kanak, di mana ada Donghae, maka harus ada Hyukjae di sana, begitupun sebaliknya. Emm.. walaupun sekarang tidak lagi, entah apa alasannya, Donghae lebih sering meninggalkan Hyukjae sendiri, seperti hari ini.

  “Wow! Lukisanmu memang luar biasa, Hae. Aku heran kenapa Ahjussi melarangmu menjadi pelukis, padahal aku yakin kau akan jadi seorang pelukis hebat suatu saat nanti.”
“….”
“Mi.. mianhae, Hae. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu. Emm.. kajja kita ke perpustakaan saja, kau tidak lupa kalau kita ada tugas dari si guru killer itu kan?”

Tanpa menjawab perkataan Hyukjae, Donghae langsung berdiri setelah merapikan peralatan lukis sederhananya tadi. Hyukjae? Tentu saja dia sudah menguntitnya sambil menggerutu, terkadang Hyukjae tidak habis pikir kenapa sahabatnya berubah 180 derajat seperti itu.

Dalam perjalanan dari halaman belakang sekolah ke perpustakaan, mereka melewati lapangan basket yang sedang dipenuhi para siswa yang sedang bermain basket. Maklum ini adalah jam istirahat. Mendadak Donghae menghentikan langkahnya, membuat Hyukjae hampir saja mengumpat karena tindakan tiba-tiba Donghae tersebut, tapi ia urungkan saat melihat tatapan kosong Donghae.

“Apa aku bisa membuat Appa menyayangiku kembali kalau aku bisa bermain basket seperti mereka?”
“Huh? Hey, Hae!!”

Hyukjae benar-benar dibuat bingung oleh kelakuan sahabatnya itu, mendadak berhenti di lapangan basket, bergumam tidak jelas, karena Hyukjae memang tidak mendengar apa yang dikatakan Donghae, dan sekarang meninggalkannya sendiri seperti orang idiot.
“Hah.. lebih baik aku segera menyusulnya.”

Sesampainya di perpustakaan, Hyukjae melihat Donghae sudah berada di sana dan sedang asyik dengan buku bacaannya. Hyukjae segera menghampiri dan melongok apa yang sedang dibaca sahabat ikannya itu.
“Buku tentang basket? Kau tidak sedang demam kan, Hae?” heran Hyukjae sambil menempelkan punggung tangannya di kening Donghae.
“Aku hanya ingin belajar membuat Appaku bangga, Hyuk. Apa itu salah?”
“Tidak salah, Hae. Tentu saja tidak ada yang salah dengan membuat bangga orang tua kita, tapi? Basket? Apa hubungannya basket dengan membuat Appamu bangga? Jangan buat aku semakin bingung, Lee Donghae!” kesal Hyukjae sambil mengacak rambut blondenya.
“Appa ingin aku seperti dirinya dan Kyuhyun hyung. Appa ingin aku menjadi pemain basket yang hebat seperti mereka.”
“Kau jadi pemain basket Hae? Demi ikan di seluruh lautan, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau benar-benar sudah tidak waras, Hae. Ckckck…”
“Tapi aku sudah memantapkan hatiku, Hyuk. Aku akan menuruti apa pun kemauan Appaku, aku tidak ingin jadi anak yang tidak berguna.”
“Astaga Lee Donghaeeee!! Selama ini kau sudah menjadi anak yang berguna, bahkan kau menjadi juara umum di angkatan kita, juara lomba sains dan matematika, atau kalau kau mau menunjukkan bakat melukismu itu kau akan menjadi seorang pelukis yang terkenal. Lalu di rumahmu sudah ada berapa piala yang kau dapatkan? Apa itu belum bisa membuat orang tuamu bangga?”
“Entahlah, Hyuk. Aku pusing, aku mau kembali ke kelas saja.”

Lagi-lagi tanpa menunggu Hyukjae, Donghae melenggang pergi ke kelasnya yang kebetulan merupakan kelas Hyukjae juga.

“Aishhh.. anak itu hari ini benar-benar menguji kesabaranku. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti dirimu sendiri, Hae.” tekad Hyukjae.

tbc

Hahaha.. segitu dulu prolognya yaa. Semoga ada yang mau membaca dan memberikan feed backnya pada cerita saya ini. Maaf kalau penulisannya amburadul karena saya baru kali ini menggunakan wattpad untuk share cerita dan maaf dengan ceritanya yang pasaran. Deep bow. Annyeoooongg 😘😘

LOVE THAT I NEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang