Babysitter in Crush

6K 200 3
                                    

Risa nyaris tak percaya dengan apa yang dihadapinya kali ini. Terlebih dengan informasi yang meluncur bebas dari Tante Rose -majikannya barusan. Oh demi kecoak terbang yang berbau busuk, ia mendengar bahwa anak yang harus ia urus adalah Amar. Ya Tuhan, nama itu kini terus muncul berulang-ulang dikepalanya.

Amar...
Amar...
Amar...
Amar...

Yang benar saja, masa ia menjadi seorang babysitter cowok badung yang jelas-jelas adalah most wanted di sekolahnya sih?. Ini sungguh-sungguh diluar ekspektasinya. Sebelumnya, dalam benaknya Risa membayangkan anak lucu dan menggemaskan yang pastinya akan ia urusi. Tapi ternyata, sungguh malang nasibnya karna cowok berbulu mata lentik itulah yang kini menjadi bayi besar yang harus ia urusi.

Karna kebiasaan belanjanya yang tidak bisa terkontrol, kini ia harus menerima kesialan ini. Semua ini gara-gara bundanya. Kalau saja minggu lalu bundanya tidak memblokir seluruh ATMnya, ia tidak mungkin tidak bisa membayar semua pakaian yang dibelinya dibutik yang sialnya milik dari Tante Rose -ibunya Amar. Dunia yang sempit ini juga memberi kenyataan bahwa Tante Rose adalah teman arisan bundanya, sehingga sebagai konsekuensi karna ia tidak bisa membayar belanjaannya kini ia harus mengurus anaknya. Damn, ia tidak pernah berpikir kalau anak Tante Rose adalah Amar, cowok pecicilan itu.

Ia kira anak yang dimaksud Tante Rose adalah anak kecil mungil menggemaskan yang masih berusia 5 tahun tapi ternyata anak yang harus diurusnya adalah seorang cowok yang gak ada gemas-gemasnya sama sekali. Dan kalau ia tidak salah dengar, semua babysitter yang bertugas mengurus Amar semuanya selalu memilih resign karna tidak kuat dengan perilaku onarnya. Oh terkutuklah ia dan belanjaan itu! Berkatnya kini ia disatukan dengan musuhnya disekolahan, dalam satu ring tinju pula!

Sebenarnya ini sedikit berpikir kalau ini juga salahnya. ia hampir menghabiskan 10 juta setiap minggu hanya untuk belanja sehingga membuat bundanya lelah menasehati dan mengatur keuangannya.

Ya Tuhan derita apa ini!

Risa menepuk jidatnya frustasi. Lihat saja cowok keturunan arab yang kini ada dihadapannya itu tengah tersenyum miring sambil menyeringai padanya. Lututnya kini terasa lemas mendapat tatapan tajam dari sepasang mata hitam yang sialan intens itu. Shit! Mulai saat ini, hari-harinya tidak akan sama lagi.

"Nak, kenalkan ini Risa, babysittermu yang baru" ucap Tante Rose yang terdengar seperti petir ditelinga Risa.

"jangan sebut babysitter, mom. Aku bilang sebut saja asisten pribadi" balas Amar sambil menatap Risa dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"hallo, aku Risa" dengan enggan dan bermuka masam, Risa menjulurkan tangannya, namun 30 detik berlalu Amar tak kunjung menyambut tangannya. Itu sungguh membuatnya jengkel.

"aku udah tau. Kamu cewek populer langganan online shop disekolah. Jangan pura-pura gak kenal deh, beruang madu!" balas Amar yang membuat Risa nyaris mengeluarkan asap dari hidungnya dan tanduk dikepalanya.

Risa tertawa sumbang, "hahaha lucu sekali ya anak tante, boleh engga kalau aku langsung mengurusi dia, tan? Jadi tante boleh tinggalkan kami berdua" begitu kalimat itu meluncur, pelototan Risa menyusul ke arah Amar.

Berani-beraninya Amar menyebutkan julukan sialan itu didepan Tante Rose. Selain ia tak bisa membalasnya didepan Tante Rose, ia juga tidak mau mendapat image jelek didepan teman arisan bundanya. Bisa-bisa bunda tertawa terpingkal-pingkal kalo Tante Rose mengadukannya. Masa anaknya yang imut dibilang beruang madu. Mulut sialan busuk itu harus cepat-cepat ia jahit pikir Risa.

"tentu saja boleh, Ris. Tante hari ini ada pertemuan dengan bundamu jadi tante bisa laporan. Oh ya, Ris, yang betah ya ngurusin Amar"

"tunggu sebentar tante, kenapa sih anak sebesar ini masih perlu pakai babysitter, kan bisa pakai bodyguard?" ucap Risa misuh-misuh.

Kepingan KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang