Part 6

923 77 7
                                    

Author: Poery Minry


Tuan Cho melempar sebendel uang ke pangkuan putranya. Kyuhyun hanya memandang sakit uang itu.

"Itu yang kau butuhkan? Ambillah! Tapi kau harus kembali kerumah ini sebagai Cho Kyuhyun putra tunggalku, yang berstatus pelajar bukan seorang suami dan ayah" ujar Tuan Cho datar.

Kyuhyun menatap ayahnya tidak percaya. "Apa Appa tidak penasaran, akan ku gunakan untuk apa uang itu?"

"Aku tidak peduli. Kau gunakan uang itu untuk apa" katanya arogan.

Tidak berhasil. Orang yang Kyuhyun jadikan pegangan, akhirnya menjatuhkanya dengan satu kali hempasan. Ini percuma dan sia-sia. Kyuhyun lupa jika Ayahnya adalah orang yang teguh pada ucapannya sendiri.

Kyuhyun berdiri dari simpuhnya dengan lemah. Ia mengeluarkan dompet tipis hitam miliknya. Lalu menarik selembar foto yang ia cetak kemarin. Memberikannya pada Hana.

"Cucu kalian. Cho Ziyu" lirih Kyuhyun. Pemuda itu membungkukan tubuhnya sebelum melangkah pergi. Meninggalkan Nyonya Cho yang menangis hingga terisak sambil melihat foto Ziyu.

.

.

Detak jarum jam terdengar nyaring di ruang kecil itu, menemani pasangan suami istri muda yang tengah berbaring tertidur. Mereka masih membuka matanya dan tidak merasakan kantuk sedikit pun meskipun jam sudah menunjukan pukul 11 malam.

Shin Hye tidur menyamping dengan Kyuhyun yang memeluknya dari belakang. Pikiran mereka masih menerawang entah kemana.

"Tadi aku menemui Appa" Shin Hye membuka pembicaraan. Ia sudah berjanji dalam hati untuk menceritakan segalanya pada suaminya.

Kyuhyun hanya berdeham.

"Kau tidak marah?" tanya Shin Hye.

"Marah kenapa?" Kyuhyun balik bertanya.

"Karena aku diam-diam menemui Appa" gumam Shin Hye.

Kyuhyun menggeleng. "Mereka orang tuamu" namja itu mencium pucuk kepala istrinya. "Lalu apa yang kalian bicarakan?" lanjutnya.

Flashback

"Kau sudah melahirkan?" tanya Nyonya Park yang melihat perut Shin Hye sudah rata. Padahal saat bertemu di supermarket, perut putrinya masih membuncit.

"Ne Umma. Aku sudah melahirkan." Shin Hye menatap Ibunya mengusap air mata yang mengalir di wajah cantik itu. "Cucu Umma laki-laki. Cho Ziyu." Shin Hye memberi tahu.

"Dia.."

"Berhenti bercerita dan katakan maksudmu datang kemari" Tuan Park memotong perkataan Shin Hye dengan dingin.

Shin Hye menatap ayahnya tidak percaya. Ayah yang selalu menyayanginya dan mengasihinya sejak kecil sekarang bahkan untuk menatapnya pun seakan tak sudi.

"Appa. Aku mohon pinjami aku uang" gumam Shin Hye sambil menundukan wajahnya.

Park Jungsoo tersenyum mengejek. "Apa suamimu tidak mampu menafkahimu? Cih malang sekali! Kalian di selimuti hawa nafsu. Sekarang terima sendiri akibatnya" ujarnya.

Air mata mengalir membasahi pipinya. Shin Hye sakit mendengar ayahnya menilai Kyuhyun seperti itu. Suaminya hebat, suaminya bertanggung jawab. Apa yang ayahnya bilang tidak benar sama sekali.

"Appa~ bisakah Appa memafkan kami berdua?" tanya Shin Hye memandang ayahnya.

"Tidak" tegas Tuan Park. Tak ada raut lembut di wajah ayahnya. "Kalian sudah membuatku kecewa luar biasa. Apalagi dirimu. Kau ku besarkan dengan kasih sayang cinta dan pendidikan yang luar biasa baik juga adat istiadat dari leluhurmu, kau ku banggakan tapi apa balasanmu padaku? Membuatku malu karena kelakuan bodohmu itu. Apa kau bisa bayangkan bagaimana kecewanya aku?"

Figure It OutWhere stories live. Discover now