Part 5

1.2K 76 16
                                    


Kyuhyun mempercepat larinya ketika ia melihat di ujung lorong itu sahabat-sahabatnya tengah berbicara serius dengan Dokter wanita yang menjadi Dokter kandungan Shin Hye.

"Bagaimana?" Tanya Kyuhyun terengah karena terus berlari.

"Kyuhyun-ah." Ujar Dokter itu.

"Bagaimana keadaan istri saya?" Kyuhyun luar biasa panik.

Dokter itu menghela nafasnya sebentar lalu menatap Kyuhyun. "Kau tahu bukan bagaimana keadaan kandungan istrimu sebelumnya." Jeda sesaat. "Kami akan segera melakukan proses kelahiran." Jelas Dokter itu.

"Tapi Dokter, Shin Hye terlihat sangat lemah ketika kami membawanya kemari, apa bisa?" Kyuhyun menatap Sooyoung.

Ia benar-nar menyumpahi dirinya sendiri. Ia merasa menjadi manusia paling bodoh karena tidak mengetahui keadaan Shin Hye terakhir kali.

Separah itukah?

Harusnya ia tidak pergi bekerja tadi.

"Harus. Shin Hye harus kuat. Terlalu berbahaya jika lewat jalur oprasi. Kita mempertaruhkan dua nyawa." Dokter itu menatap Kyuhyun sungguh-sungguh.

Kyuhyun semakin panik saat Dokter mengatakan dua nyawa di tengah kondisi Shin Hye yang lemah.

"Lebih baik sekarang kau bersiap Kyu. Shin Hye membutuhkanmu" Lanjut Dokter itu.

.

.

"Kyu~" Shin Hye membuka matanya ketika seseorang memegang tangannya. Ia tersenyum tipis melihat lelaki yang ia tunggu dari tadi berdiri di sampingnya dengan raut yang sangat cemas. Kyuhyun mengenakan baju berwarna hijau.

Kyuhyun meraih tangan Shin Hye kemudian menghujaninya dengan ciuman. "Aku disini sayang. Apa yang kau rasakan hmmm.." ia kemudian mengelus pipi tirus Shin Hye dan berusaha menahan air matanya yang berteriak ingin keluar.

"Sakit~" Lirih Shin Hye membuat hati Kyuhyun serasa tercambuk. "Kau harus kuat sayang. Baby ingin keluar, dia tidak sabar untuk melihat wajah cantik dan tampan Mama Papanya." Shin Hye menganguk sembari tersenyum lemah. Kyuhyun mengecup kening Shin Hye lama.

"Semua sudah siap. Baiklah Shin Hye kau bisa mendengar suaraku?" Tanya Dokter itu.

"Iya Dokter." Jawab Shin Hye pelan.

"Untung saja," Dokter itu tersenyum. "Mulut rahim Shin Hye sudah pembukaan ke-10. Kita akan memulainya." Ujarnya pada 2 suster yang menjadi assistennya.

"Shin Hye mengejan dengan memanfaatkan kontraksimu" Shin Hye menganguk.

Tak lama ia mengalami sakit luar biasa yang lama kelamaan makin terasa benar-benar sakit. Shin Hye mulai mengejan lalu berhenti sebentar kemudian mengejan kembali. Kyuhyun terus membisikkan kata cinta dan penyemangat untuk istrinya. Shin Hye menguatkan genggaman tangganya pada Kyuhyun ketika rasa sakit menyerangnya.

"Shin Hye tetaplah sadar. Sedikit lagi oke." Ucap Dokter itu ketika melihat Shin Hye sudah kelelahan. Tak di pungkiri Dokter itu pun khawatir. Satu kata 'pendarahan' selalu menghantui setiap calon ibu yang akan melahirkan. Calon ibu yang sehat saja bisa berkemungkinan mengalami itu, apalagi pasien mudanya ini, yang hamil di usia remaja dan juga memiliki riwayat penyakit anemia.

Shin Hye merasa sudah tidak sanggup lagi. Ia mengumpulkan tenaga terakhirnya lalu mengejan. Akhirnya kepala bayinya sudah keluar, proses kelahiran lebih cepat dan mudah setelah itu.

Kyuhyun menangis bahagia ketika pertama kali melihat bayinya. Bayinya yang berjenis kelamin laki-laki.

"Sayang lihat. Itu bayi kita." Kyuhyun membantu Shin Hye untuk sedikit mengangkat tubuh bagian atas. Shin Hye tersenyum.

Figure It OutWhere stories live. Discover now