Senyumnya

334 98 66
                                    

Seorang gadis berambut panjang sedang membawa setumpuk buku tebal , dengan mulutnya yang komat kamit karna kesal.

"Awas!" teriak semua murid di lapangan.

Namun gadis itu tidak mendengarnya karna sedang kesal dan mulutnya masih komat kamit menyumpahi guru sialan yang baru saja menyuruhnya membawa buku tebal ke perpustakaan , sehingga terjadi......

DUG

Bola basket terlempar ke arah kepala gadis itu , setumpuk buku tebal yang baru saja dibawa gadis itu pun terjatuh , bola mata gadis itu memutar (?) Gadis itu pun memegang kepalanya dan terjatuh.

"Hahahahahaha" semua murid di Cambridge menertawakannya karna ekspresi konyol dari sang gadis itu.

Untung gadis itu tidak pingsan , hanya kepalanya saja yang terasa pusing , mulut gadis itu komat kamit lagi.

"Bukannya nolongin , malah diketawain" ucap gadis itu sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Duh pusing."

Seseorang mengulurkan tangannya , gadis itu mendongkakan kepalanya untuk melihat sang pemilik tangan itu.

Apa ini malaikat yang menolongku Tuhan ? Ganteng banget . Ucap gadis itu dalam hati.

Gadis itu menerima uluran tangan lelaki itu dengan mata yang tidak berkedip , lelaki itu tersenyum.

"Maaf gue engga sengaja." ucapnya.

Gadis itu tak menjawab , masih memandangi wajah tampan yang baru saja menolongnya , lelaki itu melambai lambaikan tangannya di muka wajah gadis itu.

"Hei."

Gadis itu terperenjat lalu mengedip ngedipkan matanya.

"Eh , i-ya engga papa ko."

Lelaki itu memunguti buku tebal yang tadi terjatuh.

"Gue anter lo ke UKS."

"En--gga usah ko."

Tanpa basa basi lelaki itu menarik tangan gadis itu untuk membawanya ke UKS , setiap koridor mereka berdua berjalan jadi sorot perhatian yang lainnya , ada yang memandang sinis ke arah gadis itu.

Mereka sampai di depan UKS , lelaki itu membukakan pintu UKS , mereka pun masuk.

"Lo duduk dulu disini , nanti gue balik lagi."

"Mau kemana emangnya?"

"Mau nganter buku tebel ini ke perpustakaan , iya kan?" Gadis itu hanya mengangguk .

Lelaki itu pun pergi .

5 menit , lelaki itu pun sampai lalu mengambil kotak P3K , lelaki itu pun duduk dekat gadis itu di ranjang.

"Masih sakit?" Tanyanya.

Gadis itu mengangguk.

"Boleh liat keningnya?"

Gadis itu menaikan satu alisnya "Buat apa?"

"Siapa tau benjol atau merah keningnya gitu."

Gadis itu pun mengangguk , lelaki itu pun menyelipkan poni panjang gadis itu ketelinga , saat lelaki itu menyelipkan poni gadis itu ketelinga . Gadis itu mencuri curi pandang untuk melihat wajah tampan yang sudah menolongnya ini.

Benar dugaan lelaki itu , kening gadis itu merah dan juga ada sedikit darah.

"Namanya siapa?"

Gadis itu membelalakan matanya tak percaya , cowok setampan dia mengajak berkenalan kepada dirinya ?.

"Blue , Blue Nintia"

Lelaki itu pun mengobati kening Blue

"Oh"

Terjadi keheningan , karna tak ada topik pembicaraan lagi.

"Namanya?"

"Oh gue ? Gue Bian."

"Oh."

"Masih pusing kepalanya ?"

"Sedikit sih."

Bian pun menempalkan plaster ke keningnya Blue.

"Selesai." ucap Bian sambil tersenyum , melihat karnyanya .

Blue melongo melihat senyumnya Bian , Blue pun ikut tersenyum lebar.

"Kenapa senyum?" Tanya Bian saat menyadari Blue tersenyum lebar.

Blue menggelengkan kepalanya , masih dengan senyum lebarnya.

"Aneh."

Bian pun beranjak dari ranjang UKS , diikuti dengan Blue.

"Kalau gitu gue duluan , semoga cepat sembuh."

"Makasih." gumam Blue , namun masih terdengar oleh Bian.

"Sama-sama , daah."

Bian melambaikan tangannya , begitu pun juga dengan Blue.

Blue memegang dadanya yang sebelah kiri , Blue merasakan jantungnya berdetak cepat.

"Ada apa ini?" Ucap Blue kepada dirinya sendiri.


......
Yuhu kembali dengan cerita baru

Minta vote juga sarannya ya guys , thanks

Double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang