Curi Curi Pandang

205 72 44
                                    

BRAK

Pintu terbuka , menampakan tiga orang gadis , gadis yang berada di posisi tengah pun berlari menghampiri Blue , gadis itu pun memeluk Blue dengan erat.

"Uhuk..uhuk ka Moli lepasin , Lulu engga bisa nafas" ucap Blue sambil menepuk nepuk punggung kakaknya.

Moli melepaskan pelukannya , lalu menangkup wajah adiknya.

"Ade gue yang jelek dan yang so imut , lo engga kenapa napa kan ? Engga ada yang lecetkan?" Tanya Moli sambil melihat pipi kanan dan pipi kiri Blue.

Blue melepaskan tangan kakaknya dari wajahnya.

"Jelek jelek , kakah noh yang jelek."

Moli memutar kedua bola matanya kesal.

"Jawab pertanyaan kakak de."

"Sehat dan masih bisa bernafas , cuman kening Lulu doang yang sedikit berdarah."

Moli membelalakan matanya "What" teriak Moli

Kedua gadis yang masih di depan pintu pun masuk , lalu duduk di ranjang.

"Duh lebay banget sih lo Momo." ucap Nathalie

Moli berdecak pinggang menghadap Nathalie.

"Lo bayangkan dong Lily , ade gue luka ya wajarlah namanya juga khawatir ke adiknya."

Rebecca memutar kedua bola matanya malas "Khawatir sih khawatir tapi engga usah lebay juga kali Mo."

Moli mengabaikan perkataan Rebecca , lalu Moli menatap adiknya dengan selidik.

"Coba kakak liat lukanya."

Blue menyelipkan poni panjangnya ketelingannya , mata Moli membelalak hampir mau keluar.

"Oh my God , ini parah banget dan engga bisa dibiarin." ucap Moly dengan nada dramatis.

Rebecca dan Nathalie pun menengok untuk melihat luka Blue , setelah melihat luka itu , Rebecca dan Nathalie mengeleng gelengkan kepalanya.

"Astaga Mo , ini luka kecil Mo , lo ko berlebihan sih." ucap Rebecca

"Au tuh punya kakak lebay banget."

"Siapa yang udah bikin kamu kaya begini ? Bilang sama kakak , kakak mau hajar tuh orang sampai mukanya bonyok."

"Wih Momo kejam." Nathalie menepuk tangannya sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Sedangkan Blue membelalakan matanya sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

Kalau kakak tau yang ada Bian celaka terus muka gantengnya memar memar , oh tidak pangeran tampanku . Ucap Blue dalam hati.

"Kenapa geleng geleng kepala?" Tanya Moli selidik.

"Udahlah ka , lagian kakak lebay banget deh , ini tuh cuman luka kecil."

Moli mengeleng gelengkan kepalanya sambil telunjuk jarinya bergerak kekanan dan kekiri , itu tandanya tidak.

"No , no , itu tetep aja luka dan kakak engga mau adik kakak luka."

Blue menggigit bibir bawahnya , kalau kakaknya sudah begini , Blue bisa apa ? Blue pun menghelang nafas berat.

"Okey , tapi kakak jangan sakiti dia , janji?" Blue menunjukan jari kelingkingnya.

Moli mengangguk lalu jari kelingking mereka bertautan.

"Janji." jari kelingking mereka pun terlepas

"Pertama kali melihatnya Lulu menatap wajah tampan yang menolong Lulu , tapi dia juga yang bikin Lulu begini..." ucapan Lulu pun terpotong oleh Moli

Double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang