Hidung Kembang Kempis

250 38 8
                                    

"Jadi ? Kenapa kamu engga masuk kemarin ? dalam pelajaran saya ?." Tanya pak Denom.

Karna lagi sibuk liat cowok ganteng pak . Ucap Blue dalam hati.

"Lupa pak."

Sialan
Nathalie dan Blue terjebak di ruangan pak Denom , guru paling galak di Cambridge , Blue teringat saat pak Denom menyeretnya dan juga Nathalie dari kantin . Hingga Blue terperangkat di ruangan yang seperti neraka , oke ini lebay tapi memang seperti itu.

*flashback on*

"Blue Nintia." teriak pak Denom.

DEG

Blue membelalakan matanya , sendok yang di pegangnya pun jatuh.

PRANG

Gawat , guru killer ngamuk . Ucap Blue dalam hati.

"Cepet cepet ngumpet di bawah meja." ucap Nathalie.

Nathalie mendorong punggung Blue agar masuk ke kolong meja , dengan tergesa gesa.

DUG

"Aws! Kamvret pala gue Lily , pelan pelan kenapa dorongnya."

"Udah jangan banyak ngomong , si guru killer bentar lagi kesini dodol."

Pak Denom berdecak pinggang sambil mengedarkan padanganya mencari muridnya.

"Eh bapak Denom , pagi pak." sapa Nathalie dengan nada yang pura pura so ramah.

"Pagi , mana sepupumu sekaligus sahabatmu itu ?."

"Siapa pak ? Sepupu sama sahabat saya disini ada tiga pak, pertama Moli, kedua Blue dan ke--." ucapan Nathalie terpotong oleh pak Denom.

"Blue Nintia lah."

"Oh Blue , saya tidak melihatnya pak sedari tadi."

Sementara di bawah sanah Blue melipat kedua tangannya meminta pertolongan kepada Tuhan, semoga saja pak Denom tidak menemukannya.

Selamatin gue Lily , terus berjuang melawan guru killer. Ucap Blue dalam hati.

"Jangan bohong kamu! Tadi saya lihat kamu dengan Blue , sedang makan disini." ucap pak Denom penuh selidik.

"Suer deh pak , suer tekewer kewer , saya engga lihat dan engga berbarengan." Nathalie mengangkat tangannya membentuk V

Pak Denom memutar kedua bola matanya.

"Kalau kamu bohong , kamu ikut juga di hukum." ancam pak Denom.

"Ya .. yah pak , ko begitu sih ?." Ucap Nathalie dengan wajah memelas.

"Jadi dimana Blue ?."

Nathalie menunjukan dengan telunjuknya di bawah meja , pak Denom menjongkokan tubuhnya.

"CILUK BAA." ucap pak Demon

"Ciluk baa pak Denom." ucap Blue tanpa sadar.

Blue pun melirik kekanan , dimana pak Denom sedang tersenyum penuh kemenangan.

"Aaaaaaaa ketahuan deh."

"Ayo keluar , sudah selesai main petak umpetnya."

Blue menghelang nafas , rupanya Dewi Fortuna tidak memihak kepadanya , buktinya Ia tertangkap oleh pak Denom.

"Emangnya bapak ngajak saya main petak umpet ya ? Kapan ? Yaudah kita lanjutin main petak umpetnya." ucap Blue dengan wajah polosnya.

Pak Denom tidak menjawab , sementara Nathalie tertawa saat mendengar ucapan Blue.

Double BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang