Dua

4 0 0
                                    


♤Dunia Memang Sempit♤

Setelah turun dari bus Hara segera berjalan cepat menuju kampusnya, sesekali ia melihat ke arah jam tangan sport yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukan pukul delapan tiga puluh begitu ia memasuki pelataran kampusnya, kelas pak Hendro di mulai sekitar setengah jam lagi itu berarti ia masih punya waktu untuk sekedar membeli roti dan mengisi perutnya di kantin fakultas.

"WOYYY...BETA PUNYA PACAR SUDAH DATANG ITU...!!!"

Hara hanya menghembuskan nafas gusar begitu ia mendengar teriakan lantang dengan logat khas orang timur saat ia baru memasuki kantin fakultas, sontak saja seluruh mata yang berada di kantin langsung tertuju padanya begitu salah satu dari sahabatnya itu meneriakan kata-kata yang terkutuk baginya. Dengan jengkel dan menahan kesal Hara menghampiri kelima sahabatnya yang sedang duduk di bangku kantin di tempat favorit mereka, seketika itu juga ia langsung geram begitu melihat Beta memasang senyum lebar yang memamerkan gigi giginya. Hahh...jika ini bukan di wilayah kampus Hara bersumpah akan memberikan pemuda asal Ambon itu hadiah istimewa, yaitu menyumpal mulut Beta dengan mengunakan sepatunya.

"asemmm lo Beta !! Ngapain coba lo teriak teriak kaya tadi hah ??" maki Hara sambil menoyor kepala Beta.

"aisshhh kaka...jadi wanita jangan galak galak toh !!"

"ihh udah dong !! Kalian tuh yahh sehari aja kagak ribut bisa gak sih ?" geram Deva.

Hara pun segera duduk dan mengambil dengan paksa nasi goreng milik Beta yang tengah pemuda besar itu makan dengan nikmatnya.

"Ampunn kakak...Beta punya nasi goreng jangan di makan toh !!!"

"berisik lo !! Laper nih gue !!"

Beta hanya bisa menelan ludahnya pasrah saat melihat nasi gorengnya yang tinggal setengah itu di lahap habis oleh Hara sedangkan kawan kawannya yang lain hanya menertawai ulah kedua sahabatnya itu yang memang sudah terkenal sebagai tom and jerry di antara mereka.

"ehh....esai yang di kasih sama pak Hendro udah kelar belom ?" tanya Hara sambil kembali menyuap nasi ke dalam mulutnya.

"tumben lo nanyain tugas ? Ada angin apaan ??" tanya Cindy sambil menyeruput jus tomat kesukaannya.

"ahhh gue tau nihh dari gelagatnya pasti pada belom kan ?? Hahahah...mampus lo pada mana tugas esainya susah lagi, ahh...siap siap di keluarin lo pada sama pak Hendro !!"

Beta, Deva, Cindy dan Fadli hanya bisa tertawa lebar saat mendengar ucapan bodoh sahabatnya itu, ternyata menipu Hara lebih mudah dari pada menipu seorang bocah tk. Sementara Hara ia hanya mengerutkan keningnya bingung, mengapa sahabatnya malah menertawakannya bukannya memuji dirinya yang sudah berhasil menyelesaikan tugas esai itu.

"sumpah ya Ra, nipu lo tuh lebih gampang dari pada nipu bocah hahaha..kagak bisa berenti ngakak gua..hahaha.."

"Hah ?? Maksud lo apaan Cin ?" Tanya Hara bingung.

"Emang lo beneran gak denger kabarnya ? Sumpah kudet parah lo"

"Kabar apaan sih ? Sumpah kalian bikin gue bingung tau gak !!"

"Pak Hendro udah gak bakalan ngajar lagi di nih kampus, dia keluar gara-gara mau ngelanjutin s3 di luar, jadi yah tuh tugas say goodbye aja" jawab Fadli sambil meminum es kopi miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang