Part 2

5.7K 298 0
                                    


Perlahan namun pasti, ku raih juga gagang pintunya yang terasa sedingin es itu lalu ku tarik dengan cepat.

"YA!!" sepersekian detik kemudian

"AAAAAAKKK!"

Dan bersamaan pula dengan teriakan kaget seorang yeoja dari dalam sana, dia yang sedang berjongkok di ruangan kecil (yang ternyata ruangan sapu itu) sampai terjengkang lalu berusaha menyambar sapu untuk keseimbangan yang malah sapu-sapu itu menimpa kepalanya.

Brak bruk bruk bruk.

"aaak aduh appo appo" rintihnya kesakitan "hiks hiks".

Mulutku menganga, mataku tak berkedip sama sekali "a-a.. oh iya" lalu reflek tanganku menolongnya dengan mengambil sapu-sapu kemudian melemparnya sembarangan. Setelah selesai tidak ada penghalang lagi, yeoja itu malah masih bertahan dengan posisinya dan terdiam di dalam sana. Aku mengernyit, apa jangan-jangan dia pingsan.

"ya gwenchana? Agasshi?" tanyaku sambil menyentuh kakinya yang terlunjur sedikit keluar dengan kakiku, tangannya terlihat bergerak-gerak lalu terdengar gumaman kecil darinya.

"kalau begitu keluarlah, mau sampai kapan kau akan berbaring di sana?" ucapku dingin.

Lalu tubuhnya bergerak-gerak tidak nyaman sehingga aku mundur selangkah dan membiarkannya merangkak sendiri keluar, kemudian dia berdiri dengan rambut yang sengaja dia gerai menutup wajahnya, kemudian dia mulai membungkuk hormat "choesonghamnida sunbae, maafkan saya" lirihnya sambil terus membungkuk dalam-dalam berulang-ulang kali.

"heum heum, sudahlah sudahlah, berhenti melakukan itu, nanti malah kepalamu yang lepas, itu lebih mengerikan"

"ye sunbae, choensonghamnida"

Awalnya aku bermaksud meninggalkannya tapi sesuatu menggelitik perutku saat ini, rasanya kejadian ini bukanlah hal baru untukku, aku pernah juga melakukannya "heum, apa kau sedang berlatih bernyanyi di sana? Atau kau sedang menakut-nakuti temanmu, heoh? Apalagi dengan rambut tergerai..."

Kepalanya yang daritadi menunduk jadi tegak hingga menyibakkan rambut panjangnya dari wajahnya "aniyo a-a-aniyo sunbae" jawabnya gugup sambil kedua tangannya mengatup di depan dagu "a-a-choensohamnida" lalu membungkuk dalam lagi yang lebih lama.

Aku menghela nafas panjang, pasti dia ini tipe trainne baru yang pemalu karena ketika tipe ini salah, sunbae bertanya apa saja pasti jawabannya minta maaf sambil membungkuk dalam-dalam seperti itu "ah sudahlah, ikut aku saja" kataku sambil tanganku ku sembunyikan ke dalam saku jaketku. Tapi tidak ada respon darinya "Ya! manusia, ikut aku sekarang"

Kepalanya tegak kembali "eh? Nde?"

"kau, iya kau manusia kan? Ikuti aku sekarang" tegasku kepadanya.

Kemudian aku berbalik kembali ke arah studio tanpa perduli dia ikut perkataanku atau tidak. Ah, rasanya aku pun juga tidak mengerti entah apa yang ada di pikiranku sekarang, tampaknya aku memang butuh jatah liburan itu. Aaak!.

"masuk lah ke ruangan ini" perintahku setelah kita sampai di studioku dan dia yang masih memasang wajah tercengang menatap studio ini, sehingga dia hanya berdiri di depan pintu lalu matanya berkedip-kedip tidak percaya "masuklah sekarang, di dalam sana hangat kok" ucapku sedikit kesal karena dia lama menjawab. Tanpa permisi langsung pada orangnya, dengan cepat ku tarik paksa lengannya yang dingin, kemudian terlihat-seperti-menyeretnya ke sebuah ruang rekaman dengan cover warna putih semuanya.

Aku tahu ini kesannya jadi 'mesum', apalagi wajah yeoja itu mulai ketakutan tapi terserahlah karena aku hanya bersikap baik padanya. Kemudian kepalanya mendadak menunduk, mungkin malu sebab aku yang memandanginya sambil kepalaku ku miringkan memasang wajah kasihan padanya "gwenchana, silahkan kau bernyanyilah dengan nyaman disini, arraseo?"

"oh, y-ye, arraseoyo sunbae. Kamsahamnida kamsahamnida" ucapnya tanpa sedikitpun balik menatapku.

"heung" jawabku sambil tersenyum.

Kemudian aku menutup pintunya, tidak tidak, aku tentu tidak menguncinya dari luar, mana mungkin aku serendah itu dan dia juga ku biarkan bebas kabur jika dia ingin. Hmm begitulah yang ada di pikiranku.

Aku berbalik. Tubuhku langsung mengenali tempat ini sebagai rumahnya, area depan monitor itu adalah tempat bermainku sehingga tubuhku tanpa perintah pun langsung menuju tahtanya. Setelah duduk dengan nyaman, aku tersadar suatu hal lalu buru-buru menoleh ke samping ke ruangan yang di pakai yeoja tadi.

Sebenarnya ada kaca penghubung antara ruangan itu dan ruangan ini, tapi kebetulan aku baru mengaturnya menjadi cermin di satu sisi, jadinya hanya aku yang bisa melihat yeoja itu, sedangkan dia tidak. Ah syukurlah~

Saat ini dia sedang merapikan rambut panjangnya tanpa beban, wajahnya yang mungil, deretan giginya yang rapi serta baju tipis yang harusnya tidak dia pakai sekarang kalau dia tidak ingin mati kedinginan ketika keluar dari gedung. Ah yeoja di musim dingin semuanya sama saja.

Lalu tiba-tiba saja aku membelalakkan mata....

"s-siapa dia ini?"

****

[FF BTS] Suga, Stop ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang