Ayah

34 0 0
                                    

Putriku harus bahagia..



Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan kepada Ayahku

Beliau sangat menyayangiku, yah aku merasa seperti itu

Tapi Ayahku seolah membatasi kebahagiaanku

aku masih mengingat dengan jelas apa yang Ayahku ucapkan ketika dia datang

Dan rasanya aku ingin marah, ingin pergi dari rumah namun aku takut Ayah akan sakit karna itu

Aku hanya bisa menangis setiap kali hal itu terjadi

aku selalu bertanya-tanya apa alasan dia diperlakukan seperti itu

namun ayah seolah bisu tidak ingin menjelaskan alasan sebenarnya

Ayah mengapa kau melakukan ini kepadaku, apa salahnya?

***

Raya khairunisa. Putri tercantiku. Mutiaraku. Demi apapun aku ingin Putriku selalu bahagia. Aku ayah yang sangat protektif kepada anak-anakku. aku tidak ingin mereka mengalami hal buruk apalagi dalam memilih pasangan hidupnya. aku berhati-hati dalam memilihkan jodoh untuk putriku karna aku hanya ingin putriku selalu bahagia dan tidak hidup susah.

Setiap kali putriku memperkenalkan seorang laki-laki yang dekat dengannya, aku selalu menanyai dengan jelas asal-usul dan menilai setiap laki-laki tersebut. Aku tidak segan menegur dan menentang hubungan mereka jika menurutku mereka tidak layak untuk putriku. Aku hanya ingin yang terbaik untuk putriku. Dan kali ini aku sangat menentang hubungannya dengan seorang laki-laki bernama Rehan.

Dari awal aku melihatnya Aku sama sekali tidak menyukai dirinya, Aku tidak ingin dia bergaul dengan putriku.Pakaian kucel, rambut acak-acakan seolah tidak pernah di sisir, kelakuan tidak sopan, hanya menggunakan motor butut setiap kali datang ke rumah. Aku sama sekali tidak menyukainya. Aku harus melakukan sesuatu agar dia tidak berhubungan lagi dengan putriku. tekadku

Suara motor terdengar didepan rumah, aku langsung tau bahwa itu adalah putriku yang datang. Aku berdiri dari kursi ruang tamu dan memandang dari jendela tertutup tirai. Ku sibak tirai tersebut dan melihat ke arah gerbang rumah. Terlihat putriku turun dari boncengan dan laki-laki ikut turun dari motor mereka berbincang sejenak di depan pagar hingga laki- laki itu kembali ke motornya dan pergi keluar kompleks.

Tidak punya sopan - santun. pikirku

Seharusnya laki-laki yang bertanggungjawab akan mengantarkan anak perempuannya kepada orang tuannya dan berpamitan tapi laki-laki itu tidak melakukannya dan itu membuatku semakin tidak menyukainya.

Putriku melangkah membuka pagar rumah dan masuk menuju pintu masuk ke dalam rumah.

Assalamuallaikum, Raya pulang

waalaikumsallam, darimana saja kamu jam segini baru pulang?

loh Raya kan udah pamit sama Ayah kalau hari ini mau ngerjain tugas kuliah di rumah temen

jangan bohong kamu, Ayah lihat kamu pergi dengan laki-laki tidak tau malu itu kan.

Ayah, apa-apaan sih dia punya nama yah. Namanya Rehan. Dia nganterin Raya soalnya udah kemaleman dan Raya kan perempuan kalau terjadi apa-apa kan malah nakutin Jangan suudzon deh yah. Aku cuma temenan aja kok sama dia

Awas aja kamu kalau bohongin Ayah ya, Ayah nggak suka kamu bergaul sama dia, lihat aja penampilannya udah nggak bener apalagi kelakuannya. Yaudah sana cepet keatas kamu mandi lalu makan dulu.

iya. putriku langsung naik ke atas tangga dan masuk kamar

Lihat. Setiap kali aku membicarakannya pasti Putriku akan membalasnya padahal putriku tidak pernah membangkang setiap perkataanku tapi kini selalu saja membantahnya. Laki-laki itu memberikan dampak yang buruk bagi putriku dan aku sangat membencinya.

***









Aku Mencintainya, AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang