"Prolog: Aku Bahagia"

218 9 0
                                    

Dari jauh aku memandangi  keluarga kecil yang tampak bahagia di taman. Tanpa kusadari rasa iri menyelinap masuk ke dalam hatiku. Aku terdiam. Tertunduk menarik nafasku dalam.

Aku tersenyum. Ini saatnya, aku akan melupakan kesalahanku.

Sebuah tangan menjuntai di depanku. "Ayo sayang, kita berangkat. "Suara lembut itu membuat aku menarik garis lengkung di bibirku. Aku meraih tangannya. Menyisipkan jariku di antara celah jemarinya.

Kami berjalan beriringan ke parkiran. Saling melemparkan gurauan, diikuti tawa kami yang saling bersahutan. Aku bahagia.


Batam, 12 januari 2022.

Detik Yang SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang