#2

857 91 20
                                    

Woozi mematung disaat Wonwoo berhasil menebak apa yang ada dibenaknya saat itu, Ia hanya diam tak tahu harus bagaimana, sampai dimana wonwoo kembali melayangkan pertanyaan yang mirip dengan sebelumnya "apa benar eunwoo?" Tanya wonwoo. Woozi masih terdiam sampai sekarang, tangannya berkeringat.

"Hyung! Sudah 5 menit kami menunggu, katakan saja! Apa terlalu susah?!" Protes seungkwan yang berlagak melihat kearah pergelangan tangannya, seolah-olah ada sebuah jam tangan asli disana. Pria itu menunduk dan mengangguk dalam diam, membuat para Saebongi Kaget tak percaya
"Benarkah?" Tanya Dokyeom mengguncang-guncangkan pundak woozi, pada intinya sekarang ini suasana menjadi heboh seketika "Hyung-Hyung! Bagaimana jika itu benar-benar Eunwoo Noona?" Sahut dino "Tidak mungkin, kau kan tahu dia-" kata-kata seungkwan terputus disaat jeonghan membungkam mulut anak itu dengan tangannya, Jeonghan melakukan itu karena dia paham bahwa, kata-kata seungkwan akan menyakitkan hati Woozi.

"Ayo ceritakan!" Seru Mingyu tak sabar, Woozi hanya bisa menjelaskan bahwa ia tadi pergi ke Amusement park untuk mencari inspirasi lagu barunya dan ia tak sengaja bertemu seorang wanita yang sangat mirip dengan eunwoo "Hyung! Kau tahu namanya?" Tanya Jun, Pria itu mengangguk "Jihyung" Jawab woozi singkat "Tunggu! Apa rambutnya cokelate Dan terurai? Dan Rambutnya tidak begitu bergelombang?" Tanya jun membuat semua orang yang ada disitu menoleh kearahnya "hey..Tidak mungkin kau bisa menyimpulkan seperti itu, Kau pikir Yeoja dengan ciri-ciri yang kau tanyakan itu hanya dia saja?" Bantah hoshi, Membuat yang lain sependapat dengannya, "Tapi kenapa aku bertemu dengannya dalam jangka waktu 2 tahun, setelah kematian eunwoo?" Tanya Woozi.

Tak ada yang tahu kenapa, mereka semua bungkam tak tahu harus menjawab apa "mungkin takdir?" Sahut seungkwan, apa yang kubilang anak ini benar-benar setengah gila, dia menjawab dengan santai dan bernyanyi setelah itu "cause you're my destiny~ Woo-O-Oo~" seungkwan menirukan dance lagu bertajuk Destiny milik INFINITE itu dengan versi yang sangat lucu membuat suasana yang tadinya begitu mencengkam kembali lebih santai dengan canda gurau.

"Kau ini benar-benar," kata jeonghan menepuk pantat Booty seungkwan menyuruhnya kembali duduk disampingnya, "Tapi, Kelihatannya Jihyung yang kau ceritakan itu, memang jihyung anak universitasku" kata Jun yang tetap berisi keras bahwa jihyung yang woozi maksud adalah jihyung yang ia maksud juga.

"Tunggu, aku punya foto disaat kami pergi keNamsan Tower Bersama" kata jun mengambil ponselnya, bermaksud menunjukan foto yang ingin ia tunjukan.
"Apa gadis ini?" Tanya jun menunjuk kesalah satu wanita yang berdiri ditengah. Mata woozi membulat disaat ia melihat gadis yang ia temui diAmusement park ada difoto tersebut "Majja!" Seru woozi mengangguk-anggukan kepalanya.

"Whoa! Benar-benar mirip" kata Dino

"Jadi dia bukan? Nama aslinya Yun Jihyung, dia satu fakultas denganku" jelas jun menyerahkan ponselnya pada woozi.
"Hyung! Apa mungkin.. Dia jodohmu kali ini?" Vernon menebak hal yang benar-benar tidak muncul dipikiran Woozi sebelumnya, para Saebongi bersorak bahwa mereka sependapat dengan apa yang Vernon katakan.
"Aku rasa Vernon benar, Tidak mungkin Jihyung muncul secara tiba-tiba didepanmu dan kebetulan wajahnya begitu mirip dengan eunwoo,jika bukan jodohmu! aku rasa Tuhan udah menyiapkan Peganti eunwoo dengan wajah yang sama!" Sahut seungcheol sambil terkekeh sendiri.

Disamping itu woozi terus berfikir kenapa kebetulan Jun juga mengenalnya, pikirannnya benar-benar kacau sekarang.

***

Tak begitu lama, mereka semua pulang entah kemana, Woozi membantu ibunya mencuci gelas-gelas yang dipakai oleh teman-temannya tadi, Sebuah pikiran baru muncul diotaknya "eomma, aku ingin kuliah dikorea" kata woozi tiba-tiba membuat Ibunya kaget dan menoleh kearahnya, Entah kenapa ia merasa kehidupannya tidak akan semulus dari sebelumnya jika ia kembali ke amerika, Pria itu menyelesaikan pekerjaannya dan menghampiri ibunya "apa boleh? Tidak masalah jika harus mengulangi semester 1, dan menjadi junior" kata woozi menatap ibunya serius.

***

Dilain tempat, disini kita akan membahas jihyung yang tengah sibuk dengan setumpuk tugas yang harus ia kerjakan.
Yun jihyung, gadis yang lahir dibusan dan memilih pindah ke seoul untuk menempuh dunia perkuliahan itu sudah masuk dalam semester 3 diSeoul University. "Dasar dosen itu, Jika aku tidak ingin menjadi arsitek aku tidak akan mengerjakan tugas ini" Umpat jihyung, matanya terus tertuju pada layar laptopnya itu, Bagaimana tidak kesal, Dosennya itu menyuruh dirinya untuk membuat proposal, parahnya lagi ia sudah mengulang proposal ini sebanyak tiga kali, cuman karena ia melakukan salah ketik pada 3 kalimat.

"Ayolah, Yun jihyung! Kau pasti bisa!" Katanya sambil menyemangati dirinya, jari-jari indahnya kini mulai memerah karena terus menerus menari diatas Keyboard laptopnya itu, Persetan jika Nail art yang ia buat dengan membayar
13.000 Won itu akan sedikit cacat nantinya.

Tiba-tiba saja ponsel gadis itu berbunyi, Terpampang jelas nama sahabatnya disana, Dengan malas ia mengankat telephone dari sahabatnya itu.

"Ada apa? Apa kau tidak tahu aku sedang sibuk sekarang? Rasanya kepala'ku ingin pecah"

"Maka dari itu ayo pergi beli minuman denganku, kau mau? Tinggalkan sebentar tugas itu.. kau bisa melanjutkannya nanti"

"Tapi dimana? Haduh.. Eunji-ssi, Deadline mengejarku sekarang ini"

"Kalau begitu aku kesana, kau dimana? Menyusahkan sekali hidupmu"

"Dirumah, Bawa'kan aku americano.. aku harus lembur hari ini"

"Iya aku tahu, Tunggu aku ya"

"Hmm."

Jihyung merentangkan kedua lengannya yang mulai kaku sekarang "kurang 2 lembar lagi" Gumam gadis itu menatap layar laptopnya nanar, Ia menyandarkan punggungnya diatas kursi meja belajarnya.
"Namja tadi... Apa dia gila?" Tentu saja yang ia maksud adalah woozi sekarang ini "siapa? Eun-Eunwoo, Siapa itu? Heish, Kenapa aku malah memikirkan namja ditaman tadi?" Gumamnya lalu
mengacak-acak rambutnya frustasi.

30 menit...
Eunji datang dengan membawa buah tangan 2 Americano dan Tteoppkie untuk sahabatnya itu, Ia melongo melihat tumpukan berkas diatas meja belajar jihyung, Gadis bersurai pendek itu menggeleng "kau ini mahasiswa apa pekerja kantoran?" Katanya sambil menyeruput americano miliknya "tentunya mahasiswa, namun diperlakukan seperti pekerja kantoran.. apa dosenmu melakukan hal yang sama?" Jawab jihyung memijit pelipisnya perlahan-lahan karena ia merasa sedikit pusing sekarang ini.

"Ani, dia sangat baik... dan tampan! Sangking tampannya aku sampai tidak bosan menatapnya setiap ada kelas" sahut eunji, Jihyung berdecak.. bagaimana bisa ia lupa bahwa eunji sangat mengidolakan dosen tampannya, dan jika sedang membahas topik itu, sangat sulit bagi jihyung menghentikan eunji yang sedang mengoceh.

"Kau menatapnya bukan materi yang ia sampaikan" cela jihyung menatap sahabatnya itu aneh, "apa kau tidak merasa bahwa ia tampan?" Tanya eunji, lagi-lagi jihyung harus menghela nafasnya dan menggeleng "maaf, dia bukan tipeku" bantahnya dengan tegas.

(To be continue)

Kelihatannya si eunji itu seungkwan versi perempuan yak😂 jadi ngakak bayanginnya...

Tinggalin coment dong😯 jangan lupa VOTE juga yak☺

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Am PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang