Behind The Door

878 90 36
                                    

Behind The Door

Author : bysugar
Cast : Seventeen Member
Gendre : Friendship, Family
Warning : Typo(s), Out Of Character
Summary : "Ketika kau melihat sebuah rumah hanya dari luar tanpa masuk ke dalamnya, kau hanya akan melihat rumah itu begitu indah. Tapi ketika kau membuka pintu dan menemukan apa yang ada dibalik pintu megah itu, kau akan tahu bagaimana sebenarnya rumah itu."

.
.
.

Untuk menjadi populer itu amatlah susah. Aku tahu benar tentang hal itu, karena aku bersama memberku yang lain benar-benar bersusah payah membangun karir bernyanyi kami. Membuat lagu kami sendiri. Membuat gerakan kami sendiri dan berusaha keras meyakinkan agensi bahwa kami bisa menjadi populer. Tapi, setelah menjadi populer aku malah merasa lelah, dan merasa tertekan akan kepopuleran yang kami dapatkan. Dimulai dari kami yang mulai bersaing untuk menjadi center dalam group sampai tekanan dari perusahaan yang terus menerus menjejalkan kami dengan jadwal super sibuk yang bahkan tidak memberikan kami waktu untuk beristirahat.

"Aku akan pulang terlambat, aku perlu ke salon hari ini. Rambutku mulai kusut." Aku menatap Jeonghan yang tampak menatap wajah tanpa celanya di depan cermin besar dalam ruangan latihan kami. Laki-laki berambut panjang itu benar-benar seperti pesolek yang hanya mementingkan wajah tanpa cela juga rambut--yang kuakui--indahnya itu. Ia adalah pesaingku nomer satu dalam hal penampilan. Ia adalah musuh terbesarku untuk mendapatkan posisi center dalam group.

Aku mendengar Mingyu berdecih mendengar ucapan Jeonghan dan hanya dibalas oleh lirikan tajam oleh Jeonghan. Meskipun Jeonghan lebih tua darinya, Mingyu tidak merasa takut sama sekali, ia malah benar-benar menunjukkan persaingannya dengan Jeonghan. Dan jika kalian melihat mereka akur di atas panggung, kalian salah besar. Keakraban yang mereka ciptakan itu hanyalah manipulasi agar fans terus-menerus menatap ke arah mereka. Fanservice yang sangat baik kurasa, karena belakangan mereka menjadi bahan perbincangan karena sikap mereka yang akrab satu sama lain.

Apalagi image yang berhasil Jeonghan bangun dengan susah payah. Image seorang 'ibu' dalam sebuah group dan benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Mingyu. Jeonghan tentu tidak bisa menolak jika Mingyu bersikap manja padanya, karena penolakan itu hanya akan merusak image 'ibu' yang Jeonghan miliki. Dan setelahnya Mingyu membangun image sebagai member yang sangat dimanja oleh Jeonghan. Sangat baik kurasa.

"Jangan pulang terlalu malam Jeonghan-ah..." suara lembut yang mendayu-dayu itu milik Jisoo. Laki-laki yang mengatakan dirinya sebagai seorang Gentleman di dalam group. Tapi seingatku ia adalah member yang paling penakut, hal-hal kecilpun sangat mudah membuat Jisoo takut. "Nanti aku tidak bisa tidur kalau kau tidak ada Hanie-ah..."

Cih, suaranya itu benar-benar menggelikan. Aku terkadang berpikir, apakah Jisoo dan Jeonghan ini memiliki hubungan tidak wajar dibelakang kami? Mereka seperti pasangan homo dengan wajah mirip dan selalu pergi bersama-sama. Hey, jika kalian menganggap laki-laki hanya untuk wanita, kalian benar-benar bodoh, karena diluar sana banyak laki-laki yang bahkan menikah dan memiliki anak bersama orang yang memiliki jenis kelamin sama seperti mereka.

Aku sebenarnya tidak terlalu memusingkan hal-hal seperti itu. Yah, karena bisa kalian lihat sendiri. Kami semua adalah laki-laki yang tinggal bersama laki-laki, kadang kami mandi bersama dan sebagai seorang pria dewasa kurasa hormonku juga member lain pasti sedang menggebu-gebu, keingintahuan kami tentang 'dunia' masih sangat besar. Apalagi, Jisoo yang besar di barat, tentu terbiasa melihat pasangan sesama jenis. Oke, itu tidak penting kurasa.

"Kau sudah besar Jisoo, tidurlah sendiri! Dasar manja!" Jisoo yang dibentak hanya diam lalu tersenyum tipis. Kadang aku merasa aneh dengam senyum yang ia sunggingkan itu, seperti seorang yang memiliki gangguan kejiwaan, sikapnya juga terlalu tenang meskipun kadang menjadi begitu memuakkan dan pengecut, dan ia selalu tersenyum seperti itu tiap kali Jeonghan membentaknya. Aku bahkan dapat melihat hati virtual keluar dari mata Jisoo ketika Jisoo melihat Jeonghan.

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang