Part 19

4.3K 236 1
                                    

Revelyn mendorong pintu apartemennya keras ketika El menahannya.

"Aku ingin sendiri!"bentak Revelyn saat aksi saling dorong mendorong pintu antara ia dan El berlangsung.

"Tidak kau harus dengarin aku dulu"kata El tetap menahan pintu tersebut tetap terbuka

"Ngapain sih?kamu itu buta atau bego.Aku bukan gadis yang pantas.Pergi dan cari gadis lain!"usir Revelyn

El melongo dan lengah Revelyn menggunakan kesempatan itu.Dengan sekuat tenaga ia mendorong pintu tersebut dan menguncinya.Meski ia sempat mendengar suara El yang kesakitan.

Aman

Waktunya mandi,mungkin dengan berendam bisa mengurangi ketegangannya.Hhu....

Cinta lebih rumit dari berkas kantor.

Entah berapa lama,tapi kini ia merasa lebih baik dan berniat menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

Revelyn berdecak sendiri,ia lupa berbelanja saking sibuknya ia akhir-akhir ini.OK mungkin saatnya berbelanja.Ia memakai sepatu snakers berwarna hitam dengan garis merah.Setelah melihat isi dompet ia bergegas membuka pintu apartemennya.

Klekkk!

Bukkk!

Aduh!

Revelyn berteriak tertahan.Astaga El masih menunggunya di depan pintu El yang telentang menatap Revelyn yang masih kaget melihatnya.

"Kamu...."ucap Revelyn urung melampiaskan kemarahannya saat melihat hidung El yang berdarah

"Berdiri,ngapain kamu disini?"kata Revelyn tetap saja galak.

El bangkit dan kini mereka saling berhadapan.

"Cepat masuk"kata Revelyn .El menurut ia melangkah masuk dan cukup terkesima melihat suasana apartemen yang terlihat rapi dan bersih.Tertata indah mencerminkan kepribadian si empu.

"Merepotkan!"gerutu Revelyn berlalu entah kemana.Ia muncul dengan membawa baskom berisi air di tangan kanan dan sebuah sapu tangan di tangan kirinya.Revelyn mulai membersihkan sisa darah di hidung mancung El yang hanya terdiam menatapi wajah gadis itu dari dekat.Setelah selesai Revelyn segera membereskan baskom dan sapu tangan itu.Hidung El tampak memerah.

"Aku mau pergi"kata Revelyn datar

"Revi"Ucap El pelan

Gadis itu menoleh mendapati El menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Thanks"ucap El.

Jantung Revelyn berdegup.Gadis itu membuang pandangannya ke arah lain.

"Istirahat dulu.Aku mau keluar membeli keperluanku"kata Revelyn lalu beranjak pergi.

El tersenyum tipis

"Gadisku yang manis"gumamnya pelan.

********

Setelah membayar semua belanjaannya,Revelyn segera menuju ke lift yang akan membawanya kelantai lima di mana Apartemennya berada.Toh dia cuma berbelanja di supermarket lantai dasar.

Revelyn membuka pintu.Saat melintas hendak ke dapur ia melihat El yang tertidur di atas sofa.Gila,kenapa ia baru menyadari jika El sangat tampan?

Stop think about El!

Revelyn bergegas menuju dapur dan sibuk menata apa saja yang masuk ke dalam kulkas.Setelah selesai ia melanjutkan dengan kegiatan memasaknya.Revelyn tersenyum melihat hasil kerjanya.

Ia membawa piring-piring ke atas meja makan yang memiliki empat buah kursi.

"El...."Revelyn membangunkan El yang tampak tertidur pulas.

RevelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang