Kadang-kadang aku ini,
Bodoh juga,
Pandai saja memegang pena menulis puisi,
Puisiku dihambur merata jalan.
Pintar saja aku ini memegang pensel melakar pelangi,
Kan ada juga pelangi selepas hujan.
Cerdik saja pidato kepada kawan,
Kan kawan juga punya otak untuk berpidato.
Bijak saja membanting tulang menabur jasa,
Bukankah dia orang itu punya tulang untuk dibanting.
Takpalah,
Biar saja aku terus menulis puisi,
Manalah tahu ada yang mengutip di atas jalanan.