Reborn

49 4 1
                                    

21 Februari 1994

Berlin, Germany

Disebuah rumah sakit swasta terdapat dua keluarga yang sedang menunggu kelahiran anggota keluarga barunya. Taburan bintang menghiasi langit malam pada hari itu. Tangisan kencang akhirnya terdengar dari ruang operasi, bersamaan dengan itu lonceng dikapel rumah sakit tersebut berdentang nyaring. Dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang tidak dapat diprediksi.

"Bagaimana keadaan keluarga saya dok?" tanya mereka.

"Mereka baik-baik saja. Sebentar lagi sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan", jawab dokter tersebut.

"Terima kasih dokter", kata mereka.

"Selamat atas anggota keluarga barunya", kata dokter tersebut tersenyum lalu pergi.

Seorang laki-laki yang cukup gagah berjalan pelan memasuki ruang bayi dan mendekati salah satu boks bayi.

"Selamat datang kedunia anakku, Orion Friedrich Schulz", kata laki-laki tersebut membelai lembut pipi bayi laki-laki tersebut.

Setelah puas melihat bayinya, si laki-laki tersebut keluar dari ruang bayi. Tak lama seorang laki-laki lain masuk ke ruang bayi dan menghampiri salah satu boks bayi.

"Kamu lahir pada malam penuh taburan bintang. Sama seperti yang dikatakan oleh ibumu. Semoga kelak kau mampu membanggakan ayahmu ini, Glenn Alterio Schneider", kata laki-laki tersebut.

Setelah cukup lama ia keluar dari ruang bayi. Setelah laki-laki tersebut keluar, kedua bayi yang boksnya bersebelahan itu tersenyum dan tampak sebuah tanda dipunggung tangan kanannya yang segera menghilang begitu saja sama seperti kemunculannya yang tiba-tiba. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dalam garis takdir kedua putra mahkota keluarga terhormat tersebut.

***

05 April 1994

Moscow, Russia.

Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun tampak berlari-lari dikoridor rumah sakit diikuti segerombolan pria berjas hitam.

"Jangan lari-lari Tuan. Anda bisa terjatuh", kata salah seorang berjas hitam yang berada paling depan diantara yang lain.

"Diamlah Dylan", kata anak laki-laki tersebut.

Tak lama ia sampai didepan ruang operasi.

"Bagaimana adikku, Paman?" tanya anak laki-laki tersebut pada seorang laki-laki yang duduk sendirian didepan ruang operasi.

"Tenanglah Xander adikmu ini akan baik-baik saja", kata laki-laki tersebut.

"Ah aku tegang sekali. Apa laki-laki atau perempuan", kata anak laki-laki bernama Xander tersebut.

"Bagaimana kalau kita berjalan-jalan ditaman saja agar kau tidak tegang", kata laki-laki itu.

"Tapi paman bagaimana jika adikku lahir dan kita tidak tahu", kata Xander.

"Paman dengar prosesny akan lama. Lagipula ada mereka disini", kata laki-laki itu menunjuk segerombolan pria berjas hitam.

Xander menoleh kearah mereka.

"Beritahu aku jika sudah ada tanda-tanda adikku lahir", kata Xander pada gerombolan itu.

"Baik Tuan", kata mereka.

Xander dan si laki-laki berjalan menyusuri koridor menuju taman.

"Bintang malam ini indah", kata Xander melihat langit malam yang bertaburan bintang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang