Number 1

18 1 0
                                    

Odi Prof

Di kelas XI.S.1 di sebuah SMA di Jakarta. SMA Menteng
Hari pertama masuk sekolah. Semua orang sedang memperkenalkan diri karena kelas mereka diacak. Karena sebagian muridnya beda sama kelas lama, jadi aku enggak sekelas lagi dengan Lena seperti dulu.

"kenalin nama aku Adelwais Odilia P. Semoga kita bisa berteman baik disini"
"Kenalin nama gue Adi Dirga Pratama"
"Kenalin nama saya Asyifa Aurora. Sekian"

Begitu seterusnya hingga semua murid memperkenalkan diri dan bu Angga membacakan peraturan kelas serta membuat susunan organisasi kelas.

Keesokkan harinya di kelas yang sama dan di jam yang sama. Dengan suasana yang berbeda. Aku duduk di sebelah syifa anak kelas X.2. Dulu waktu di kelas X.1 aku selalu berada disamping Lena, tapi berhubung sekarang Lena tidak lagi sekelas denganku ya sudah deh jadi enggak sebangku lagi.

Dari semua anak kelas yang mau duduk sama aku cuman syifa, dan kayaknya dia bukan tipikal orang yang manfaatin temennya deh. Biasanya orang lain kalau deketin aku pasti ada sangkut paut nya sama Lena. Kayak dulu. Waktu dia dekat denganku. Ternyata hanya untuk mencari tau tentang Lena.

"Odi kamu udah bikin tugas belum?" Tanya Syifa
"Udah. Kenapa syif?"
"Tadi gue ketemu Lena. Katanya dia mau minjem buku tugas lo" jelas Syifa
"Ya udah aku ke Lena dulu ya. Makasih infonya syif"
"Ya sama-sama"
Kemuadian aku meluncur pergi menemui Lena di kelasnya XI.S.2

Aku dan Lena hanya beda 5 menit. Lena lebih dulu lahir kemudian aku menyusul. Kami menjadi cucu pertama di keluarga Pratama. Ayahku bernama Wijaya Pratama. Dan ibuku bernama Anandin. Namaku dan Lena hanya beda di tengahnya saja. Nama panjangku Adelwais Odilia Pratama sedangkan Lena adalah Adelwais Lena Pratama.

Namun bukan karena kami kembar, kami jadi sama. Aku memiliki kepribadian yang cenderung tampak rapi, sedangkan Lena lebih kelihatan badgirl dan tampak lebih cantik daripada aku.

Itu yang membuat Lena banyak yang deketin cowok-cowok disekolah temasuk dia. Terlepas dari hal itu kita masih seperti saudara pada umumnya yang saling menjaga dan menyayangi satu sama lain. Enggak kayak di drama-drama yang bermusuhan atau gimana.

"Len" panggilku di depan pintu kelasnya
"Ya? Eh Odi. Mana buku lo. Gue belum bikin tugas ni" rengek Lena sambil melangkah menghampiriku
"kamu sih semalem aku ajak bikin barengan malah tidur duluan"
"Ya kan ngantuk. Thank banget ya. Ntar gue kembaliin" ucapnya sambil tersenyum.
"Iya deh. Aku duluan ya Len. Mau ke kantin, mau nitip?" Tawarku
"Enggak usah sis. Ntar gue kesana aja"
"Yaudah." Sahutku diikuti anggukan dari Lena.

*di kantin waktu istirahat dan lagi rame-ramenya*

Adi Prof

Di ujung kantin sekolah, seperti biasa Adi dan teman-temannya selalu menguasai bangku paling pojok itu, yang sudah mereka tempati sejak kelas X, tak ada yang berani menepatinya, satu sekolah sudah tahu bahwa tempat itu selalu di pakai Adi dan temen-temannya, hanya beberapa anak kelas XI yang juga bisa menepati tempat keramat itu selain Adi dan pasukkannya

"Di ntar sore jadi kan main ke rumah lo?" Tanya Reno
"Jadi,tenang aja. Udah deh biarkan gue tidur bentar" balas adi dsambil memposisikan dirinya untuk tidur
"Enggak ada yang mau ganggu lo juga. Gue cuman mastiin aja" sahut Reno membela diri.
"Di gue kasih tau. Kembarannya si Lena ada di kantin" ujur Angga sambil berusaha menelan makanan yangada dimulutnya
"Bukan urusan gue . Gue maunya Lena bukan adek cupunya itu"
"Anjirr. kejam banget sih lo." sahut Reno
"Gila dia beda banget sama Lena." Sahut Angga tak percaya
"Iya dia cupu. Lena cantik" jawab Reno membandingkan.

Ya memang selalu seperti ini. Selalu tampak lebih baik Lena. Awalnya betapa bencinya Lena mendengar itu semua. Lena paling enggak suka kalo kembarannya dibeda-bedakan seperti itu. Namun Odi sendiri bertindak biasa saja, jadi Lena membiarkannya

RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang