Malam dingin nan sepi itu, terlihat seorang yeoja yang sedang berjalan.
Yeoja itu terus saja menoleh kesekitar nya, berusaha menenangkan dirinya jika tidak ada siapapun selain dirinya sendiri.
Jika kalian bertanya tanya siapa dia, dia adalah Sthephanie Young Hwang. Cukup panggil dia Sthephanie atau Tiffany.
Cara pengucapan dengan logat Korea untuk namanya memang sedikit sulit, perlu kalian tau dia bukan orang Korea asli. Dia merupakan blasteran dari Korea dan Amerika.
Dia di Korea hidup dengan berkecukupan, atau mungkin bergelimang harta warisan dari Ayah dan Ibunya di Amerika, di Korea dia tidak memiliki saudara. Hanya teman sekolah dan beberapa maid yang bekerja untuknya.
Disini, panggil dia Tiffany.
Tiffany terus saja berjalan di jalanan malam nan sepi itu. Angin malam menyapu rambut panjangnya dan tubuh mungilnya yang menggunakan jaket.
Sesekali ia merapatkan jaket, guna mengurangi hawa dingin yang menusuk kulit putih susu yang ia miliki sejak lahir.
Langkah nya semakin tergesa - gesa tatkala ia melihat sekelebat bayangan tinggi dan hitam.
Srak.. Srak
Bunyi langkah yang di seret seret itu semakin membuat Tiffany kalang kabut.
"Wah ada mangsa rupanya disini" sebuah suara berat yang datangnya entah dari mana.
Tiffany kini tidak lagi berjalan, ia sudah berlari sekencang kencangnya. Yang ia rasakan aneh adalah, sudah dengan tenaga yang ia miliki namun pelariannya ini tidak membuahkan hasil.
Ia seperti berlari di tempat, dan waktu yang ia rasakan adalah melambat.
"Kau tidak bisa berlari lagi noona, kau adalah mangsa kami" sebuah suara lainnya kembali memasuki gendang telinga miliknya.
Tiffany tidak menghiraukan suara itu, justru ia menambah kekuatan nya untuk berlari dan meninggalkan tempat seram ini.
Tanpa sepengetahuan Tiffany, di belakang tubuhnya kini sudah berdiri dua namja berbadan tinggi menjuntai.
"Berhentilah berlari, kau hanya akan membuang tenagamu itu" perintah suara itu lagi, Tiffany tau jika orang yang menyuruhnya itu ada di belakang tubuhnya.
"Tao, hentikan pengatur waktu mu itu" suruh suara namja itu lagi kepada namja yang satunya- Tao.
Tao langsung memainkan jarinya lalu waktu pun kembali seperti semula dan terlihat lah jika Tiffany yang deru nafasnya tidak teratur, itu mengundang kekehan dari Tao dan teman namja itu.
"Dasar keras kepala" ejek Tao lalu melangkah kedepan guna melihat yeoja yang akan menjadi mangsa nya dengan temannya itu.
Tiffany pun mendongak keatas, dengan posisi ia memeluk lututnya.
Alangkah terkejut nya Tao saat melihat wajah Tiffany. Dan hal yang sama pun terjadi pada Tiffany.
Dengan segera ia langsung ke posisi berdiri.
"Si.. siapa.. kka.. kau?" tanya Tiffany dengan nada yang bergetar. Mendengar mangsa nya ketakutan itu justru membuat sang monster senang bukan kepalang.
Smirk muncul di muka sang namja.
"Kau ingin tau ya? Bagaimana jika nanti setelah kau menjadi mangsa kami? Kami akan memberitau siapa kami sebenarnya" tawar teman dari Tao. Tawaran yang licik, amat sangat licik.
Tiffany terdiam, ia takut, amat takut.
"Hun, lihat dia ketakutan hahaha" ejek Tao- lagi pada sang teman yang ia panggil Hun.
"Kutanya sekali lagi, siapa kalian?!" kini Tiffany lebih berani walapun sedikit.
Dua namja yang berada du depannya pun bertepuk tangan.
"Kau sudah berani juga ya" puji Hun itu disertai kekehan dari Tao.
Tiffany tidak dapat melihat jelas wajah dari dua namja ini, mengingat penerangan yang amat teramat minim itu.
Dua namja itu pun mendekati Tiffany. Di setiap langkah maju dari dua namja itu maka Tiffany balas dengan langkah mundur.
Menghindari dua namja itu.
"Tao, Sehun" panggil seorang namja yang tiba tiba sudah berada di samping kiri yeoja yang berjarak lima langkah dari sang yeoja.
Sontak sang pemilik nama Tao, dan temannya yang tadi ia panggil Hun- Sehun langsung menoleh. Ditambah lagi sang yeoja.
"Jangan ganggu dia, kita sudah mendapat mangsa" perintah sanga namja.
Tao dan Sehun yang mendengar nya berdecak.
"Kami hanya ingin dia hyung" Sehun menunjukkan Tiffany yang di balas dengan tatapan mematikan dari Tiffany.
Sayangnya, hanya Tao yang melihat itu.
Terlihat jika namja yang tadi memerintah pada Tao dan Sehun mendekat.
"Tidak dengan yeoja itu, sudah sana kalian pulang dan makan mangsa kaliam yang sesungguhnya" perintah sang namja itu lagi.
Tao dan Sehun hanya pasrah dan menurut pada perintah namja yang ia panggil hyung itu.
Sebelum keduanya pergi, Sehun langsung membisikan sesuatu pada Tiffany.
"Kau ingin tau siapa kami? Tapi yang akan ku beritahu pertama adalah aku....
....so You can call me Monster" ucap Sehun lalu menghilang bersama Tao.
Tiffany yang mendengar itu shock, tentu saja. Zaman sekarang masih ada Monster? Yang benar saja.
Tapi......
Tbc
Gantung dulu yaaaa...
Cerita kedua gua hahaha hope you like