Zaman sekarang masih ada Monster? Kelihatan gila
Tapi...
Itulah fakta nya....
Tiffany masih terdiam mencermati kata kata dari orang yang mungkin lebih tepatnya Monster bernama Sehun itu.
"Gwaenchanna?" tanya namja yang tadi sudah membebaskan dirinya dari dua Monster itu.
Tiffany mengerjapkan matanya lalu mengangguk kecil "Apa kau juga sama seperti dua namja itu?" tanya Tiffany hati hati.
Terlihat sepintas jika namja yang dihadapan nya ini tersenyum dan mengangguk.
Tiffany meneguk saliva nya "Apa kau akan menjadikan ku mangsa?" tanya Tiffany lagi dengan aksen takut yang membuat namja di hadapan nya ini tertawa kecil.
"Tidak aku tidak akan memangsa mu agassi" jawab sang namja yang mampu membuat Tiffany bernafas lega.
"Dan maafkan adik adiku itu noona, mereka masih labil" namja itu melanjutkan perkataannya. Tiffany tersenyum dan mengangguk.
"Dia sangat ramah dan sopan" pikir Tiffany.
Tiffany mengangguk "Panggil saja aku Tiffany, tidak perlu memanggil dengan formal. Aku sedikit tidak suka formalitas" jelas Tiffany pada namja yang ada di hadapan nya kini.
Namja itu tersenyum "Perkenalkan namaku Suho, senang berkenalan dengan mu Tiffany"
Tiffany tersenyum.
"Dimana rumahmu?" tanya Suho yang mampu membuat alis Tiffany bertautan.
"Hanya ingin mengantar saja. Menjaga keamanan" jelas Suho, ia bisa membaca pikiran Tiffany.
Tiffany terkejut, Suho dapat membaca pikiran nya?
"A.. ah ya, sedikit lagi sampai ... "
"Hanya tinggal melewati persimpangan itu kan?" potong Suho dengan menatap mata Tiffany.
Tiffany dibuat terkejut "Ya, kau benar" ujar Tiffany masih dengan keterkejutan nya.Suho mengangguk "Ayo aku antar, tidak perlu terkejut seperti itu Tiffany" ajak Suho yang sudah berjalan beberapa langkah menjauhi Tiffany.
Tiffany mengangguk lalu mulai mengikuti langkah Suho.
Keduanya berhasil melewati jalanan yang penerangan nya sangat minim itu, dan berganti dengan penerangan yang cukup untuk ukuran manusia.
Monster itu tentu saja dapat melihat apapun yang ada di depannya walaupun tidak ada penerangan sekalipun.
Tiffany kini dapat melihat jelas apapun yang ada di sekitarnya, termasuk namja bernama Suho ini.
Ia memiliki rambut hitam, kulit putih pucat dan badannya yang tinggi serta kekar.
Tiffany terus memperhatikan Suho, Suho yang merasa di perhatian pun langsung menoleh ke arah orang yang memperhatikan nya- Tiffany.
"Kenapa?" tanya Suho pada Tiffany, dan Tiffany gugup karena ia tertangkap basah tengah memperhatikan Suho.
"Ti.. tidak... hanya.. saj.."
"Hyung!" panggil seorang namja di belakang Suho dan Tiffany yang sukses membuat ucapan Tiffany terputus.
Bukan hanya orang yang ia panggil hyung saja yang menoleh, namun yeoja yang disamping nya pun menoleh.
"Baekhyun? Ada apa?" tanya Suho pada namja yang tadi memanggil nya- Baekhyun.
"Tadi aku mencari mu untuk mendiskusikan suatu hal tapi kata Sehun dan Tao kau sedang bersama ex mangsa mereka" jelas Baekhyun lalu mendekati Suho dan yeoja yang disamping nya.
Tiffany yang mendengar kata ex mangsa dari mulut Baekhyun pun berjalan mundur dan berlindung di balik tubuh Suho.
Suho yang menyadari itu hanya terkekeh kecil.
"Kau membuatnya takut Baekhyun-ah" ujar Suho pada Baekhyun yang sudah ada di hadapan nya.
Baekhyun bingung "Takut? Apa dia adalah ex mangsa dari Sehun dan Tao?" tanya Baekhyun yang di tanggapi anggukan dari Suho.
"Hey Tiffany, tidak perlu takut. Dia baik, namanya Baekhyun. Dia adikku" Suho lalu menarik Tiffany dari belakang tubuhnya agar ia tau jika Baekhyun adalah adiknya yang memiliki wajah seperti anak kecil.
Tiffany pun berani menatap Baekhyun yang kini tersenyum manis untuknya.
"Hay.." sapa Baekhyun.
Tiffany mengangguk "H.. hay Baekhyun-ssi" sapa Tiffany masih takut.
Baekhyun tertawa kecil "Tidak perlu takut, aku tidak akan memangsa mu" Baekhyun mencoba meyakinkan Tiffany.
Tiffany yang mendengar ucapan Baekhyun pun membatu di tempatnya.
"Aku tidak akan memangsa mu" pikir Tiffany yang mencoba menelaah yang sesungguhnya.
"Ka.. kau Mon.. monster??" tanya Tiffany tidak percaya sembari menunjuk Baekhyun. Baekhyun tersenyum, ia tau jika akan seperti ini.
"Kenapa memangnya?" Baekhyun bertanya pada Tiffany dengan santai nya.
Tiffany menggeleng "Itu sangat bertolak belakang Baekhyun-ssi, kau berwajah seperti anak kecil tapi di baliknya kau adalah seorang Mon.. Monster" Tiffany menjawab dengan lebih tenang sekarang.
Baekhyun dan Suho mengangguk.
"Jangan takut, kami tidak akan memangsa kau Tiff. Kau bahkan dapat menjadikan kami teman" ujar Suho kalem merangkul Baekhyun yang tersenyum kecil.
Baekhyun menangguk "Itu jika kau mau, benarkan hyung?" tanya Baekhyun di tanggapi anggukan dari Suho.
Tiffany tersenyum lega "Asal kalian mau memegang ucapan kalian, aku mau"
Baekhyun dan Suho tersenyum.
"Dimana rumahmu Tiff?" tanya Baekhyun saat mereka sudah melewati persimpangan.
Tiffany menoleh pada Baekhyun "Itu" jawab Tiffany menunjukan sebuah rumah besar yang patut di bilang bak istana.
Suho dan Baekhyun terkejut "Itu?" tanya keduanya bersama.
Tiffany menangguk "Memang nya kenapa?" tanya Tiffany heran yang kini sudah berada di depan garasi rumahnya.
"Ini besar sekali Tiff" jawab Baekhyun sambil menunjuk rumah Tiffany.
Tiffany menggeleng "Biasa saja, kalian mau mampir tidak?" tawar Tiffany pada Suho dan Baekhyun.
"Tidak, lain kali saja" tolak keduanya halus.
Tiffany tersenyum "Terimakasih Baekhyun, Suho"
"Ya, demi keselamatan. Palli, udara malam tidak bagus untukmu"
"Arraseo Suho, sekali lagi terimakasih ya!"
Setelah mengatakan ucapan terimakasih, Tiffany langsung berlari kedalam untuk beristirahat untuk hari esok.
Baekhyun dan Suho pun setelah itu pergi menghilang.
Tbc
Part 2...
Maaf ya kalo kurangggg banget