Malam itu Akiya hanya membolak balikkan badannya diatas kasur yang berukuran king size. Saat ini ia benar-benar tidak bisa tidur. Perasaannya sangat gelisah. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Akiya sudah mencoba berulang-ulang kali untuk memejamkan matanya. Meskipun hasil nihil. Dia tetap saja tidak bisa tidur.
Hari memang sudah larut malam. Akiya melihat jam dindingnya yang berada tepat diatas pintu kamarnya. Waktu menunjukkan jam 23:59. Tetapi ia belum saja bisa tidur. Tidak seperti biasanyania seperti ini. Biasanya jam 21:30 ia sudah tertidur.
"kok gue belom bisa tidur sih? Tumben banget jam segini gue belom tidur?" gerutunya.
Akhirnya Akiya mengambil ponselnya yang berada dinakas kamarnya. Ia mencoba mencari nomer telpone kekasihnya. Ia akan mengirimkan pesan kepada kekasihnya.
To : Athar Gembel
Thar.. elo udah tidur belom?
Setelah ia mengirimkan pesan kepada kekasihnya. Beberapa menit ia menunggu balasan dari kekasihnya. Tetapi balasan pesan itu tidak kunjung datang.
"aah,.. mungkin dia udah tidur" gerutunya lagi seraya meletakkan ponselnya dinakas kembali.
Setelah ia meletakkan ponselnya kembali. Ia mencoba kembali untuk tidur. Tapi rencananya gagal. Karna ada suara getaran yang sangat nyaring dari nakasnya . Sehingga ia menoleh kepada nakasnya itu. Ternyata yang ia temukan adalah ponselnya yang baru saja bergetar. Menandakan ada notif masuk. Segera Akiya mengambil kembali ponsel yang ada dinakasnya tersebut. Dan membuka notif itu.
To : Yaya Cantik
Maaf ya, gue tadi habis ngerjain tugas kuliah. Gue belom tidur. Kenapa emang? Kok tumben jam segini belom tidur?To : Athar Gembel
Gue gak bisa tidur Thar. Gue udah coba merem tapi tetep aja nihil. Gue kaga bisa tidur.To : Yaya Cantik
Oh , yaudah dicoba lagi gih. Ini udah malem. Yaya besok masuk kuliah loh.To : Athar Gembel
Iyaa Thar.
Oh iya, besok elo masuk kuliah pagi kan? Gue bareng ya. Motor gue masuk bengkel. Bang Rendi ngeservice motor gue.To : Yaya Cantik
Iya sayang. Besok gue jemput elo. Sekarang udah gih elo tidur.
Love you sayang :*To : Athar Gembel
Love you too Sayang :*Setelah membalas pesan dari kekasihnya. Akiya mencoba untuk tidur. Akiya mulai memejamkan kedua bola matanya. Dan akhirnya , Akiya dapat memejamkan matanya dengan sempurna. Akiya pun dapat tertidur pulas hingga terbangun pagi hari.
POV pagi hari
Akiya menyipitkan kedua bola matanya karena ada sinar matahari yaang mencoba menembus kedua matanya. Ia menyempurnakan engelihatannya. Saat ia mengumpulkan nyawanya. Dia melirik jam dinding yang ada dikamarnya. Lebih tepat ya diatas pintu kamarnya. Jam menunjukkan 06:35 pagi. Dan ia harus berangkat kuliah jam 08:00 pagi.
Mengingat jika hari ini ia akan berangkat kuliah dengan Athar. Ia mulai beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi. Ia harus menjemput Athar ke rumahnya sebelum ia berangkat kuliah. Rumah Akiya dan rumah Athar sangat dekat. Hanya berjarak satu rumah dari rumahnya.
POV kamar mandi Akiya.
"Kok airnya mati sih?" gerutu Akiya saat ia akan menyalakan kran yang ada didalam kamar mandinya.
"Bibi... air didalam kamar mandi Akiya mati. Tolong nyalain yaa , Akiya udah dikamar mandi. Kejebak" teriak Akiya kepada sang pembantunya.
"Bibi kebiasaan deh, kalau pagi pagi gini air tandon jarang dinyalain" gurutu Akiya kesal , karna saat ini dia dalam posisi badannya masih berlumuran sabun mandi.
"Iyaa non , ini mau bibi hidupkan. Tadi subuh habis listriknya mati. Makanya bibi gak hidupin air di tandon" teriak bibi Darmi dari luar kamar Akiya.
"Yaudah gak apa-apa kok bi, makasih yaa" teriak Akiya dari dalam kamar mandi.
Beberapa menit sudah beralalu. Akiya mulai keluar dari tempat ia bersemedi. Ya , lebih tepatnya ia sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Setelah selesai mandi , Akiya membuka pintu lemarinya memilih baju yang akan ia pakai kuliah.
Saat ini Akiya sudah memakai baju yang sudah dipilihnya tadi. Dan sekarang ia sudah duduk didepan kaca riasnya untuk menempelkan sidikit bedak dipipinya. Meski[un Akiya memakai bedak. Akiya masih terlihat cantik natural. Dengan memakai kemeja putih dan celana jeans dengan rambut terurai.
Dan sekarang Akiya sudah siap untuk berangkat kuliah. Ehh ,ralat. Lebih tepatnya ia sudah siap menjemput Athar dan membangunkan Athar. Karna , jika Akiya tidak menjemput Athar. Mungkin saja Athar masih sedang tidur atau ia lupa kalau hari ini ada jadwal kuliah pagi. Akiya melirik jam tangan yang sudah melilit dipergelangan tangannya. Waktu menunjukkan jam 07:15. Dan ia mulai menuruni ana tangga yang ada dirumahnya satu-persatu.
"Ck , Athar jam segini pasti belum bangun" gerutunya.
"Pagi Bi" sapa Akiya dengan kepada bibi Darmi yang sedang merapikan meja makan.
"Pagi non , mari non sarapan dulu" Balas bibi Darmi kepada Akiya.
"Gak ah bi , aku sarapan diluar aja bareng Athar" jawab Akiya seraya meninggalkan rumah.
"Ya sudah non. Hati-hati dijalan ya non. Nanti kalau kuliahnya sudah selesai langsung pulang yaa" teriak bibi Darmii dari ruang makan tetapi maih didengar oleh Akiya.
"Oke bi" bals Akiya.
Bi Darmi adalah pembantu dirumah Akiya. Ia bekerja semenjak Akiya masih kecil. Jadi , bi Darmi sudah mengerti sifat-sifat yang dimiliki orang-orang rumah itu. Bi Darmi sudah mengerti kebiasaan-kebiasaan keluarga Akiya.
Akiya saat ini sudah didepan pintu rumah Athar. Ia langsung mengetuk pintu rumah Athar.
*tokk tokk tokk* "Assalamualaikum" sapa Akiya sopan.
Hanya butuh beberapa detik pintu itu sudah terbuka. Tidak , pintu itu tidak terbuka sendiri. Melainkan tante Ratih yang sudah membukan pintu itu untuk Akiya. Tante Ratih adalah mama Athar.
"Eh Akiya, ayo masuk dulu. Kamu pasti mau jemput Athar kan ? dia belum bangun . jadi tante minta tolong buat bangunin dia ya. Dari tadi tante bangunin tapi gak bangun-bangun" pinta tante Ratih kepada Akiya.
"Oh , iya tante. Akiya bangunin Athar dulu yaa" izin Akiya kepada tante Ratih sopan.
Tante Ratih sudah kenal baik dengan Akiya. Bahkan Akiya sering berada dirumah tante Ratih disaat tante Ratih membutuhkan bantuan Akiya. Jadi , tak perlu kaget. Jika tante Ratih membiarkan atau mengizinkan Akiya masuk kedalam kamar Athar.
Saat ini Akiya berada didepan pintu kamar Athar. Akiya mulai memutar gagang pintu kamar Athar. Akiya pun memulai aksinya untuk membangunkan Athar.
"Atharrr... ayo bangun. Hari ini elo masuk pagi. Dan elo hari ini harus nganterin gue ke kampus" rengek Akiya kepada Athar dengan suara cemprengnya dan menyipratkan sedikit air pada wajah Athar.
"Iyaa iyaa gue bangun. Bawel banget dah lo nyet. budek nih lama lama kuping gue kalau lo sering teriak teriak" balas Athar kesal karna Akiya sudah mengganggu tidurnya.
"Yahh , malah marah marah. Kan elo sendiri yang salah , tidur kok kayak kebo susah amat dibangunin. Udah , mandi gih sana. Ntar kita telat juga" cibir Akiya terhadap Athar yang tak mau kalah.
"iyaa iya gue mandi. Tapi ada satu syarat" balas Athar seraya memandang mata Akiya lekat lekat.
"Syarat apaan ? mau mandi aja pakek syarat segala" tanya Akiya penuh dengan penasaran.
"Cium gue dulu" balas Athar sambil memajukan pipinya.
"Nggak !!! gak ada cium ciuman. Udah buruan gih mandi , gue tunggu didepan. Gak pakek lama" jawab Akiya mentah mentah dan langsung menyeret Athar untuk masuk kedalam kamar mandi.
"Ah , pacarku pelit amat dah. Cerewet pula" gerutu Athar didalam kamar mandi tetapi masih terdengar oleh Akiya.
"Udaah.. gak usah bacot. Buruan mandi" teriak Akiya seraya meninggalkan kamar Athar dan menunggu Athar di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks For Loving Me
Teen FictionAku tidak tahu kenapa hubungan seperti ini harus ada. Entah aku yang salah mencintaimu. Atau karna keterlambatan kita untuk mengetahui perasaan kita masing masing. Aku dan kau memang saling menyukai. Atau mungkin kita saling mencintai. Tapi , entah...