I will leave my heart at the door
I won't say a word...
They've all been said before, you know
So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what is coming next or scared of having nothing left!Seohyun mencoba tersenyum saat melihat pria yang mengisi hatinya selama lima tahun ini datang, Oh Sehun, namja dengan dagu runcing dan tinggi 184 cm sudah menjadi kekasih Seohyun sejak dia lulus Senior High School.
"Sudah lama menunggu?" Tanya Sehun, dan itu jelas terdengar sangat basa - basi
"Tidak terlalu lama, cukup untuk menghabiskan setengah gelas latte" Seohyun mengangkat gelas latte nya lalu menyesapnya lagi.
"Seohyun, aku minta maaf"
Seohyun diam saja, menatap Sehun datar, sejujurnya matanya sudah berkaca - kaca tapi dia mati - matian menahan air matanya.
"Aku mohon, bicaralah, bentak aku, maki aku atau kalau perlu tampar aku, jangan seperti ini, ini lebih menakutkan untukku" Sehun mulai menaikkan nada bicaranya.
Seohyun mengulas sebuah senyum simpul, otaknya kembali mereka ulang kejadian semalam, kejadian yang sama sekali tidak dia inginkan.
#flashbackon
Seohyun pulang ke apartementnya, sebenarnya bukan apartement miliknya sepenuhnya, apartement itu miliknya dan Sehun, mereka tinggal bersama, Seohyun seorang anak yatim piatu sementara orang tua Sehun ada diluar negeri, karena itu mereka memutuskan tinggal bersama.
Jangan berpikiran macam - macam tentang mereka yang tinggal bersama, Seohyun sama sekali tidak mengijinkan Sehun untuk menyentuhnya sebelum menjadi suami istri, kamar mereka juga terpisah, mungkin itu penyebab terjadinya "kejadian" ini, lalu kenapa mereka belum juga menikah? Jawabannya karena di kantor Seohyun tidak diijinkan menikah sebelum dua tahun bekerja, dan sialnya masalah ini datang saat bulan depan masa kerja Seohyun tepat menginjak dua tahun, dan mereka sudah merencanakan sebuah pernikahan.
Malam ini Seohyun akan melakukan perjalanan dinas di Jeju, menginap dua hari satu malam, tapi pesawat dibatalkan karena kendala cuaca, akhirnya perjalanan dinas itu diundur lusa, dengan langkah pasti dia pulang ke apartementnya.
"Aku pulang"
Brakk
Seohyun menjatuhkan tasnya begitu melihat pemandangan didepannya, Sehun sedang bercumbu dengan seorang wanita, bukan hanya sekedar bercumbu, Sehun dan wanita itu sudah half naked.
"Maaf penerbanganku ditunda, aku lelah, aku tidur duluan" Seohyun masuk ke kamarnya meninggalkan Sehun dan wanita itu yang menatapnya bingung, apalagi Sehun, wajahnya sudah merah padam.
Semalaman Seohyun habiskan untuk menangis, Sehun sama sekali tidak mencoba menjelaskan padanya, lelaki itu terlalu pengecut untuk meminta maaf pada Seohyun, bahkan pada pagi harinya Seohyun tidak menemukan keberadaan Sehun, hingga akhirnya dia meminta bertemu di kafe.