Setelah sampai di sekolah Arina langsung turun
"Kak,arin sekolah dulu ya" Arina berpamitan kepada Aldan
"Iya,baik baik ya di sekolah barunya,oh iya btw lo cepetan masuk deh tu senior lo udah ngeliatin ampe matanya mau copot" Kata Aldan disertai kekehan
Dengan perlahan tapi pasti Arina kembalikan badan.
"Anjirrr mampus semampu mampusnya orang mampus ini mah ka" Kata Arina
"Yang sabar ya adikku tersayang kalau kata mang dadan mah' Hirup mah peurih non' Hahahaha".Setelah mengucapkan itu Aldan langsung pergi meninggalkan Arina yang mengucapkan sumpah serapah untuk kakak nya itu.
'okeh Arina lo gak boleh takut,cuman kakak kelas doang' batin Arina menguatkan diri
'Tapi ya tetep aja takut,ya udah ah bodo amat'Arina pun memasuki sekolah barunya dengan kepala yang menunduk.
"Heh lo udah tau telat masih aja nyantai,"salah satu dari 3 senior yang berada disana menegurnya
"Eh iya kak"
"ALVARO LO URUS DEH ANAK SATU INI DIA TELAT"
"Dan lo sana ke ALVARO" KATA senior itu sambil menekan kata Alvaro
Dengan segenap jiwa dan raga Arina pun menghampiri seniornya yang bernama Alvaro.
"Jam berapa sekarang?," Tanya alvaro kepada Arina
"Kak itukan lo punya jam" setelah sadar dengan apa yang dia katakan Arina pun menutup mulutnya.
Dilihatnya Alvaro sudah menatap tajam
"Eh maaf kak maksudnya jam 7.35," Arina pun buru buru memperbaiki jawabannya
"Dan lo tau peraturan sekolah kita masuk jam berapa?," Aura yang di keluarķan Alvaro memang sangat mengerikan.
"Jam 07.15" jawab Arina dengan muka polosnya
"Berarti lo telat berapa menit?," Alvaro memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya
"20 menit" Arina mulai jengah dengan seniornya yang satu ini
'Oh ayolah untung lo ganteng kak 'batin Arina"Bagus,sekarang lo keliling lapangan 10 kali dan harus kembali 15 menit kemudian,kalau 15 menit lo belom beres juga hukuman lo gue tambah," dengan kejamnya Alvaro memberi hukuman kepada Arina.
"ANJIRR LO GAK MI---" ucapan Arina dipotong oleh Alvaro.
" cepet lakukan atau hukuman lo gue tambah dan satu lagi lo harus lebih sopan " setelah itu Hp Alvaro berbunyi dia pun segera mengangkat teleponnya
" 15 menit dari sekarang "
" Huh ibu,Ayah,kakak,Arina gak sanggup lagih,emang bener kata mang dadan hirup mah peurih " Setelah itu Arina segera melakukan hukumannya
Saat Arina menjalankan hukumannya Alvaro sedang Asik bertelepon dengan pacarnya
" Iya sayang aku lagi nge MOS nih "
" .... "
" Aku kan ketua basket jadi aku ikutan nge MOS soalnya semua ketua eskul diwajibkan ikut "
"...."
" Iya aku juga males sayang "
"..."
" Ya udah aku lanjutin lagi ya,dah sayang,love you "
Setelah selesai bertelepon dengan pacarnya,Alvaro kembali memperhatikan Arina yang sedang berlari
" Cantik " Alvaro mengucapkan kuat itu sangat pelan bahkan dia sendiri tidak menyadari apa yang dia katakan
" Ro gimana udah lo urus,bentar lagi upacara pembukaan bakalan dimulai " Salah satu teman Alvaro yang bernama Riza itu menghampirinya
" Lagi gue kasih hukuman dia " Kata Alvaro cuek
" Ya udah gue ke lapang upacara dulu ya " Riza pun berpamitan karena dia harus mempersiapkan peralatan upacara
" Siap bro " kata Alvaro
Dan beberapa menit setelah Riza pergi Arina telah selesai menjalankan hukumannya
" Udah kak " Kata Arina dengan nafas ngos ngosan
" Ya udah lo siap siap bentar lagi upacara dimulai " Kata Alvaro dingin dan meninggalkan Arina
" Yeay dasar kakak kelas sinting " ucap Arina
" Gue bisa denger loh "
" Ups salah lagi gue "
Setelah upacara Arina dibagi kelompok dan kebetulan Arina mendapat kelompok yang mentornya Alvaro
' Shit!dia lagi '
" Pake perlengkapan kalian sekarang " kata Alvaro tegas
' Anjirrrr gue lupa bawa lagi'
" Heh lo "
" sa--ya kak " kata Arina terbata bata
" Iya lo siapa lagi,mana perlengkapan lo " Alvaro mulai lagi dengan sikap galak nya
" Ma--af kak ketinggalan " Arina rasanya ingin hilang saat ini juga
" Bagus ya lo udah kesiangan,perlengkapan juga gak bawa,mau jadi apa lo hah ? Anak kodok " Riza yang berada di sebelah Alvaro menahan tawa karena pasalnya Alvaro paling susah buat marah in orang kecuali orang itu udah buat masalah yang mengusik ketenangan seorang Alvaro" Ma--Maaf kak " Arina menunduk
" Sekarang lo pergi dan temuin kakak kelas yang namanya Pantat kucing " Riza pun angkat bicara
" Emang ada kak namanya kaya gitu " Ucap Arina pelan
" Ada lah kalau gak ada dia gak bakal nyuruh " Kini Alvaro yang menimpali
" Iya kak "
Setelah mengucapkan itu Arina pergi mencari kakak kelas yang namanya Pantat kucing memang sedikit aneh nama itu,bukan sedikit sih malah aneh banget
" Maaf kak,kakak yang namanya Pantat kucing " Ucap Arina sopan
" Siapa yang ngasih tau lo soal pantat kucing itu ? " Kakak kelas dengan gaya cool nya menanyakan
" Kata Anak konda di suruh cari Pantat kucing buat minta hukuman " Kata Arina dengan satu tarikan nafas
" Siapa si Anak konda ? " Kakak kelas itu bingung pasalnya dia baru tau kalau ada yang namanya Anak konda di sekolah ini
" Eh maksudnya Alvaro " Arina membenarkan
" oh,lain kali yang sopan ya dek,tapi anak konda bagus juga tuh "
" Itu cocok buat dia kak "
" Oke gue Andika semua sahabat gue memanggil gue Pantat kucing karena gue semok gitu ke Pantat kucing,oke abaikan " Arina hanya geleng geleng melihat tingkah laku kakak kelas nya
" Ya udah hukuman buat lo,lo naik ke Atas panggung terus lo bilang ' Alvaro si Anak konda ganteng nya tiada tara ' " Perkataan Andika sukses membuat Arina Cengo
" Plisss deh kak- " Ucapan Arina dipotong oleh Andhika
" Lakuin atau lo gue suruh buat bersih in wc sekolah "
' OMG! Mana wc sekolah ini bau lagi bisa bisa gue muntah muntah '
"Oke kak"
Dengan langkah gontai Arina berjalan menuju panggung,setelah di atas panggung Arina lihat orang orang di sekitarnya dengan satu tarikan nafas dia mengucapkan
" ALVARO SI ANAK KONDA GANTENG NYA TIADA TARA "
Hasilnya semua mata tertuju pada Arina
Alvaro yang sedang menghukum salah satu siswa mengdongak memperhatikan Arina
Dia pun tersenyum sinis dan berjalan menuju ruang basket
" OMG! hdm guess aaaa ibu,ayah,kakak baru hari pertama aja udah sial gini "
Tbc
***
Vote sama comment nya ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me ?
Teen FictionAlvaro dan Arina dua orang yang hampir tak pernah akur,Ariana yang manja dan Alvaro yang tak mau kalah Hingga mereka dipertemukan,karena Arina dititipkan oleh orang tuanya di rumah Alvaro Bagaimana kelanjutan kisah mereka ? Apakah mereka bisa bers...