LAC 3

20.7K 853 13
                                    

Prilly POV

Hari ini adalah hari yang membingungkan menurutku, kenapa? Karena Mama sama Papa tiba2 nyuruh aku buat ke ruang tengah karena ada hal yang ingin mereka bicarakan.

"Hmm prill mama mau ngomong sama kamu, mama harap kamu gak akan marah," kata Mama

Marah? Kenapa aku harus marah, mereka aja belum ngasih tau apa yang ingin mereka katakan.

"Mama mau ngomong apa sih?," tanyaku menatap mama dan papa secara bergantian

"Kamu harus janji prill sama mama kalo kamu bakal menerima semua ini?," jawab mama dan itu mampu membuatku tambah bingung

"Ya udah oke prilly janji sama mama, emang mama mau apa sih,?" tanyaku dengan nada heran

"Mama mau kamu nikah sama anak rekan bisnis papa," jawab mama

Aku langsung menoleh dan menatap mama dan papa secara bergantian. Bagaimana bisa aku menikah tanpa didasari rasa cinta dan bahkan orangnya pun aku gak tau.

"Prilly gak mau ma." jawabku sebisa mungkin aku menahan agar cairan itu gak keluar

"Prilly! kamu udah janji sama mama kalo kamu bakal menerima ini semua" jawab mama

"Nikah itu bukan main2 ma.. Prilly belum siap untuk nikah, prilly masih pengen kayak anak2 lain yang masih bisa menikmati masa2 remajanya, bersenang2, nonton bareng, jalan bareng sedangkan aku, aku harus ngurus rumah tangga aku, prilly juga masih pengen kuliah ma" ucapku dengan nada bergetar tanpa aku sadari cairan itu keluar begitu saja membasahi pipiku

"Prill kamu harus mau sayang, ini semua demi keluarga kita, demi perusahaan papa yang sudah papa bangun mulai dari nol, kamu juga masih bisa kuliah setelah kamu nikah" sahut papa dan aku langsung berlari menuju kemarku.

"Sepenting itukah uang buat mereka? Sehingga mereka ingin menjodohkanku dengan anak rekan bisnisnya? Apa tidak ada cara lain selain cara ini?" batin prilly

Ali POV

Tidak ada cara lain kah, selain menjodohkanku dengan anak rekan bisnis mereka? Aku benar2 pusing setiap hari mendengar omongan mama yang selalu menyuruhku untuk menikah! Tapi aku belom menemuka gadis yang pas buat ku

"Li, pokoknya kamu harus mau!" ucap mama

"Ma, ali bisa cari istri sendiri ma.. Mama gak usah repot2 menjodohkan ali," sahut ali dengan nada sedikit tinggi dan mama langsung berlalu dari hadapanku

Aku melihat cairan itu keluar membasahi pipi sang mama. Apa yang kau lakukan Ali? Kenapa kau membuat mama mu menangis?.

"Ma, Ali.. Ali minta maaf, ali gak bermaksud..." ucap ku memasuki kamar mama

"Iya gapapa kok li, mama batalkan aja perjodohan ini! Kamu cari aja yang menurutmu pantas buat kamu" ujar mama langsung menarik selimut dan memejamkan mata

"Ma, jangan kayak gini dong.. Ya udah iyaa aku mau dijodohin sama anak rekan bisnis mama" ucapku terpaksa

"Gak usah li gapapa, daripada ntar ujung2nya kalian bercerai" ucap mama

"Gak akan ma, Ali janji bakal sayangi dia walaupun ali gak cinta sama dia, ali akan belajar untuk mencintai dia dan semua itu butuh proses" ucap Ali

"Beneran?" ucap mama memastikan

"Iyaa ma, Ali mau nikah sama dia," ucap Ali

"Makasih sayang" ujar mama dan memeluk ali

*********BERSAMBUNG*********

Budidayakan Vote and Coment

Love a CEO (SlowUpdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang