"Hey.Hey.Hey Teme, berhentilah menatapnya seperti itu. Kurasa sharingan mu akan muncul sebentar lagi.", suara itu memenuhi telinga Sasuke yang saat ini sedang duduk diatas rumput. Tempat itu merupakan tempat yang amat familiar baginya. Di tempat ini, ia dan rekan satu tim nya menjalankan ujian pertamanya beberapa tahun lalu.
"Diam kau, Usuratonkachi.", jawab Sasuke singkat sambil mendengus kesal.
Hari itu merupakan hari hari awal di bulan Febuari. Team Seven memutuskan untuk sekedar menghabiskan waktu ditempat bersejarah ini. Tempat yang juga merupakan lokasi pertama dimana Naruto dan Sakura menunjukkan kemampuannya setelah berlatih bertahun tahun dibawah ajaran para Sannin. Tempat dimana Team Kakashi akhirnya terbentuk setelah kepergian Sasuke beberapa tahun lalu.
Sebagai ketua ANBU, tidak banyak waktu luang yang bisa diterima oleh Sasuke. Begitu pula dengan Naruto yang beberapa hari belakangan ini menjadi semakin sibuk dalam pelatihannya untuk menjadi Hokage. Hal tak jauh berbeda juga dialami Sakura, dengan banyaknya pasien di rumah sakit, waktu istirahat yang dimilikinya semakin sedikit."Aku akan menjadi Yondaime, ttebayoooo !!!!", seru si rambut pirang sambil menghempaskan tubuhnya leatas hamparan rumput ditengah cuaca yang dingin. Terbalut dengan jaket dan jubah tebal, sang Uchiha duduk disampingnya sambil sesekali memperhatikan sesosok gadis yang mengenakan baju hangat berwarna hijau pudar, diikuti dengan mantel berwarna cokelat pucat dan sebuah syal berwarna merah yang membalut daerah leher. Gadis yang sedari tadi bercakap cakap dengan seorang pemuda yang diketahui bernama Sai itu akhirnya berpaling kearahnya setelah melambaikan tangan pada rekannya.
"Naruto !! Sasuke-kun!!", seru gadis itu sambil berlari kecil kearah kedua rekan tim nya yang sedari tadi menunggu ditengah udara dingin.
"Uzumaki Naruto, jangan berbaring diatas salju !!", tegur pemilik nama Sakura Haruno itu sembari menendang kaki temannya pelan.
"Ugh..Sakura-chan. Kau terlalu lama bercakap cakap dengan Sai.", renggut Naruto.
"Gomen...gomen...kami hanya membahas beberapa hal. Ayo pergi ! Aku hampir mati beku disini.", ujar Sakura sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Naruto berdiri.
"Arigatou, Sakura-chan!!", ucap Naruto sambil menarik tangan Sakura dan berdiri dihadapannya.
"Sasuke-kun?", ucap gadis itu sambil mengulurkan tangan kehadapan pria yang saat ini memandangnya dengan ekspresi datar.
"Aa.", sahutnya sambil menyambut uluran tangan dari gadis yang berhasil mencuri pandangannya sejak lima belas menit lalu."Cepatlah, aku sudah kedinginan. Baka Naruto !", omel Sakura saat melihat Naruto yang mudah sekali teralih perhatiannya.
"Tunggu aku, ttebayoo !! Anak anak akademi itu mengajakku bicara, ttebayo!", ucap Naruto sambil berlari kecil menghampiri rekannya yang sudah menggigil kedinginan.
"Baiklah, Naruto-senpai. Sekarang, cepat jalan.", gerutu gadis itu lagi.
"Sakura-chan, kalau kau kedinginan, Sasuke baisa menghangatkanmu dengan Katon Jutsu miliknya! Atau kau mau aku yang melakukannya ?", balas Naruto sambil melirik jahil kearah dua orang rekannya itu."Katon. Goukya-....", Sasuke baru saja ingin membakar teman idiotnya itu ketika gerakannya tiba tiba terhenti ketika disadarinya ada aura mematikan yang muncul dari arah belakang.
Dan itu berasal dari Sakura.
"SHANNAROOO !! Berhentilah berbuat hal yang aneh aneh !!! Baka !!", bentak Sakura.
"Go-Gomen." , sahut kedua pemuda yang saat ini masih meringis ketakutan.
*********
Ketiga shinobi Konohagakure itu akhirnya duduk saling berhadap hadapan didalam kedai BBQ yang seringkali mereka kunjungi. Sakura menempatkan diri disamping temannya, Uzumaki Naruto. Sedangkan Sasuke duduk di sisi lain meja.
Sudah lama kita tidak mengunjungi tempat ini sebagai team, ttebayo !!", ijar Naruto sambil melahap beberapa potongan daging yang baru selesai dibakar oleh Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Beginning (Sequel to Unfinished Tale)
FanfictionI was the war...she was the peace. I was the disaster...she was the beauty I was the sorrow...she was the happiness She was my salvation I was her destruction