41// Harry Styles2

5.7K 369 53
                                    




"Bagaimana kau bisa tahu bayi yang ada didalam perutmu adalah Laki-laki Ken?" Harry hanya mengoceh sembari mengikutiku dibelakangku dan mencari keperluan bayi.


"Entahlah, aku sangat ingin mempunyai anak laki-laki."


"Lalu, bagaimana jika ternyata bayi ini perempuan?" Aku membalikan badanku menghadapnya.

"Akan kujadikan ia laki-laki." Pun, aku berbalik dan mendorong troly ku kembali menyusuri lorong.


"Apa? Apa kau sudah gila?!" Harry berteriak dibelakangku dengan kencang yang menyebabkan semua pasang mata yang ada disini melihat kearah kami.


"Harry pelankan suaramu." Ancamku


"Maaf, tapi apakah kau serius dengan ini semua?" Oh tuhan, mengapa ia sangat bodoh. Tak mungkin aku melakukan hal itu. Aku memutar kedua bola mataku


"Tentu saja tidak, bodoh."


"Oh."


"Apa kau mau seharian berdiam disana? Bantu aku mendorong troly ini."


"Baiklah,baiklah aku datang."

Selesai berbelanja semua keperluan yang kubutuhkan, aku dan Harry segera pulang kerumah. Usia kandunganku sekarang sudah mencapai 5 bulan dan tentunya aku harus menjaga diriku dengan baik jika aku tidak ingin sesuatu hal terjadi pada janinku. Mom akan datang kurang lebih 3 minggu lagi, bukan hanya Mom dan Mom anne saja yg datang tetapi the boys pun juga datang. Merek sudah tahu bahwa aku hamil lagi, dan tentunya Harry yang memberitahu mereka padahal aku ingin memberikan mereka kejutan nantinya namun semuanya gagal hanya karna Harry sangatlah tak sabar untuk memberitahu semuanya. Typical Harry.


"Warna biru langit sepertinya cocok untuk menjadi wallpapernya Ken." Harry nampak masih menimbang nimbang warna apa yang cocok untuk dinding kamar anak laki-lakinya itu. Apakah warna biru laut atau biru langit.



"Bagaimana jika warna putih."


Ia menolehkan pandangan kearahku bingung "aku memberi dua pilihan ken, dan tidak ada warna putih didalam pilihanku."


"Tetapi aku menginginkan warna putih." Aku membuat Nada manja disana.


"Putih terlalu menyeramkan untuk kamar bayi." Apa? Menyeramkan?



"Aku ibunya, aku tahu mana warna yang cocok. Lagipula jika ia dewasa nanti jika ia ingin mengganti warna, lebih mudah untuk menggantinya jika berwarna putih." Harry menatapku lama. Ia pasti akan mengalah.



"Baiklah, apapun untukmu sayang." Aku memeluknya dan mencium bibirnya.



"Ayo kuantar kau kekamar, kau tidak boleh banyak bergerak kau tahu?" Aku mengangguk kecil dan menurutinya.


"Dimana Darcy dan Daisy?" Tanyaku sembari menyalakan tv sesampainya dikamar.


"Mereka sedang kedatangan tamu."


"Apa maksudmu?"



"Ya, mereka mengundang teman temanya menginap malam ini. Apa kau keberatan?"



Ini pertama kalinya mereka mengundang teman temanya menginap dirumahnya dan menurutku itu satu kemajuan bagi mereka, "tidak, aku sangat senang jika dirumah kita ramai."



"Apa kau yakin kau tak akan terganggu? Jika kau terganggu aku akan mengusir mereka."


"Harry! Bagaimana bisa kau mengusir anak kecil?"



HARRY STYLES 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang