Kai menatap bangunan di hadapannya dengan gusar. Saat ini dirinya berada di depan kediaman keluarga Jung –rumah Krystal. Begitu dirinya mengetahui dari sang ayah bahwa Krystal telah keluar dari rumah sakit, Kai segera meluncur ke mari. Lelaki itu bahkan mengabaikan segala kemungkinan jika kehadirannya tidak diterima baik oleh Krystal maupun kedua orang tua gadis itu.
Sudah setengah jam berlalu, dan Kai tidak melakukan apapun. Lelaki itu hanya bersandar di pintu mobil, sedang kepalanya menengadah. Memandang lantai dua rumah itu, memandangi kamar jendela kamar Krystal Jung. Lelaki itu berharap dalam hati, semoga Krystal melihatnya dari sana. Tidak apa jika dia tidak mau menemui Kai. Asal gadis itu mengetahui bagaimana penyeselan Kai di masa lalu saja itu sudah cukup.
"Apa yang kau lakukan di depan rumah kami?"
Lelaki berkulit tan itu terkesiap. Dia terlampau fokus memandangi jendela kamar Krystal, hingga tidak menyadari jika Jessica sudah keluar dari rumahnya. Ibu dari Krystal Jung itu kini memandanginya begitu tajam, sarat penuh intimidasi. Seketika nyali Kai ciut. Dari semua hal yang ada di dunia ini, mungkin Kai paling takut jika menghadapi Jessica seorang diri seperti ini. Kai pasrah, dia sudah siap jika nantinya dirinya diusir oleh Jessica.
"Kau bisu? Tidak bisa menjawab pertanyaanku?"
"Ah," Kai mengusap tengkuknya, mengurangi ketegangan yang dirinya rasakan. "Saya ingin menemui Krystal, jika diijinkan?"
Jessica mendesis malas. Sembari bersedekap wanita itu kembali bertanya, "Mau apa memangnya?"
Kai tidak kunjung menjawab pertanyaan dari Jessica. Lelaki itu masih memutar otak guna mencari jawaban yang logis. Karena jika dia hanya mengatakan ingin minta maaf, maka Jessica sudah pasti tidak mengijinkannya untuk menemui Krystal. Namun, apa lagi alasan yang bisa Kai berikan. Tujuannya ke mari 'kan memang untuk mendapatkan maaf dari Krystal Jung atas apa yang dilakukan Kai di masa lalu.
"Mau minta maaf?"
Kai mengerjap pelan saat Jessica menebak tujuan Kai bertandang ke rumahnya. Karena memang itu alasannnya, Kai segera mengangguk. Dia sudah tidak sanggup memutar otak guna mencari alasan lainnya.
"Kau pikir aku akan mengijinkanmu menemui Krystal dan minta maaf padanya?"
"Bibi Jess—"
"Tidak," sela Jessica segera sebelum Kai sempat memberikan penjelasan apapun. "Putriku sudah cukup menderita, dan aku tidak mau dia kembali terbayang oleh masa lalunya yang menyakitkan karena ulahmu. Berhentilah berada di sekeliling putriku."
Selepas mengatakan itu, Jessica segera beranjak memasuki rumahnya. Meninggalkan Kai seorang diri meratapi nasibnya. Lelaki itu lantas menghela napas panjang. Pandangannya kembali diarahkan ke jendela kamar Krystal di atas sana.
Percuma. Semua yang dilakukannya saat ini sia-sia. Jessica benar, mungkin lebih baik begini. Lebih baik dirinya tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan Krystal Jung.
O0O
Krystal mengeratkan genggamannya di tralis jendela saat melihat Kai memasuki mobilnya. Lelaki itu tampak putus asa, membuat gadis itu merasa bersalah karena tidak mau menemuinya tadi. Sebenarnya, Krystal telah berniat untuk menemui Kai. Dia ingin menyelesaikan semua masalah yang terjadi di masa lalu. Namun, sang ibu menemui Kai terlebih dulu. Dan dari apa yang terlihat, tampaknya Jessica mengusir Kai dengan tidak hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard
Fanfiction●PROTECTED FROM [73]● Krystal Jung akhirnya kembali ke tanah kelahirannya, Seoul. Ia berharap tak lagi dibully di sekolahnya yang baru. Setidaknya ia berharap akan mempunyai seorang teman di sekolah barunya. Namun, sekali lagi Krystal harus menjadi...