[1] - Fangirl

41 4 1
                                    

"ABELLL TUNGGUI GUE ASTOGEE!!" teriak seorang gadis dari belakang yang terlihat ngos ngosan.

"CEPETAN DIKIT DEH SHA KEBURU FANSNYA SI VARO NGEPADETIN." gue tetap berlari sambil teriak, tanpa melirik kebelakang yang ada Kaisha yang sudah ngos ngosan mengejar langkah kaki Abella.

"KAMPRET YA LO! GUE UDAH MAU MATI EGEB!" kesal Kaisha memberhentikan langkahnya dan memegangi kedua lututnya.

"YAUDAHSIH LO GAK USAH IKUT." teriak Abel yang membuat banyak mata menatap aneh kearahnya.

"KAN LO YANG MAKSA ABELLAAA!" teriak suara cempreng Kaisha yang memekakkan telinga membuat langkah Abella berhenti.

Gue berbalik dan menghampiri Kaisha yang sudah tekapar.

"Lo kok pucet?" kata gue menatap wajah Kaisha.

"Lo sih marathon." jawab Kaisha judes.

"Ya mangap sih, gue mau ke Varo." kata gue manyun.

Abella mengulurkan tangannya, dan Kaisha membalas uluran tangan Abella.

"Yuk!" Kaisha mengangguk

Tapi, kali ini mereka jalan santai tidak lari lari marathon seperti tadi

°°°

"ITU DIA KAK VARO AAA!" histeris seorang siswi yang melihat kedatangan Varo dkk.

"WANGINYA SAMPE SINI ANJIRRR."

"NIKAHI GUE SAMA VARO PLISSS."

"VARO GANTENG BANGET!!!"

Tuh kan, tuh kan fans fansnya Varo banyak banget!! Hampir seluruh siswi disini suka sama cogan yang satu ini 'Vanaro Adhitama'.

"Liat deh Sha, kita kan kaga dapet tempat buat liat kedatangan Varo," gue manyun.

"Paan dah lo, artis juga kaga! Malah disambut meriah begini." jengkel Kaisha.

"Ih Kaisha, Varo itu gans banget!! semua siswi disini klepek klepek sama dia." kata gue gemas menepuk nepuk bahu Kaisha.

"Semua siswi kecuali gue." katanya mantap.

"Iya! Lo kan cintanya sama buku buku lo yang tebel tebel itu!" kata gue menunjuk buku yang ada ditangan Kaisha.

"Paansih, gini gini gue masi normal kok!" elaknya yang enggak gue tanggapi.

"VARO MAU JALAN KESINI AAA." histeris siswi dengan suara yang ga banget.

"Duh, mana mana?" gue menjinjit. Tapi apalah daya gue yang pendek.

Sedangkan si Kaisha tak memperdulikan kedatangan Varo, dia masih berkutat dengan buku kecil yang dibawanya.

Gila Varo macho banget, and wait-dia pangkas rambut, gue seketika mau meleleh.

"Eh Sha Sha liat noh Varo pangkas rambut." kata gue menyenggol lengan Kaisha.

"Ya biari aja kali." katanya masih dalam keadaan menekuni buku yang menurut gue 'masa tu buku bisa mengalahkan pesona Varo?'.

Gue menatap Kaisha dengan tatatapan prihatin.

Gue mengalihkan pandangan ke Varo

Terlihatlah Varo yang keluar dari mobilnya dan tiba tiba ada cewek yang ngampiri Varo.

Cewek?
ngampiri Varo?
Varo udah punya pacar?

"Ini buat kamu..." Kata cewek berambut sebahu itu memberikan sweater berbahan wol warna biru kepada Varo.

Varo menerima uluran sweater itu, terlihatlah senyum mengembang dibibir gadis itu, tapi seketika senyumnya pudar karena sweaternya diberikan kepada Raka, teman Varo

"Nih Rak, buat lo aja! Gue gak mau nih sweater berakhir tragis karena gue buang karena banyaknya baju di lemari gue," ucap Varo santai sambil memberikan sweater itu kepada Raka, Raka menerima sweater itu. Setelah Raka menerima sweater itu Varo melangkahkan kakinya pergi menjauh dari para siswi yang mengerumuninya.

"Minggir minggir, gue mau lewat." Varo mengibas ngibaskan tangannya kepada seluruh siswi agar memberi jalan untuknya.

Lantas seluruh siswi yang mengerumuninya langsung memberikan ruang kepada Varo.

Raka melihat kepergian Varo dan beralih dengan sweater yang ditangannya itu. Raka menatap nanar kepada sweater itu, dan melihat gadis yang memberi sweater itu tadi sudah menangis.

Raka medekati gadis itu, gadis itu mengangkat kepalanya.

"Nih sweater lo, lebih baik gue balikin aja ke lo, daripada di buang Varo?" Raka memberikan sweater itu dan mengejar langkah Varo yang menjauh.

"Gitu yang lo bilang macho?" Kaisha tersenyum miring sesudah melihat yang dilakukan Varo pada gadis itu.

"Eh.."

"Macho apaaan, sok cool, sok jual mahal, gak banget deh," Kata Kaisha gak pake hati.

gue terdiam

"Seenggaknya buku gak pernah bikin sakit hati," Kaisha tersenyum puas "Gak kaya dia yang merasa cool tapi ngerendahi cewe." tambah Kaisha.

Yang ngebuat gue lagi, lagi terdiam

"Siapa yang lo bilang sok cool." suara berat mengalihkan gue dan Kaisha

Gue kenal suara itu.

Aeketika gue dan Kaisha membalikkan badan dan terlihatlah dia memasang wajah songong sambil mengangkat satu alisnya.

Varo?

"Ngomongi gue ya?" ucapnya tertawa garing .

Kaisha menatap Varo malas

Sedangkan gue? Ya seneng bangetlah! Bisa liat Varo dari deket

"Iya, gue ngomongi lo! Emang kenapa?" Kata Kaisha dengan wajah menantang.

Skakmat

Sama aja lo ngasi nyawa lo ke Macan ngamuk, Kaisha goblok!

•••

terlalu ambigu untuk dijelaskan. a n y w a y, hope you guys like it!

Love!

Shouldn'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang