Antologi Hari : Sebuah Awal

103 11 0
                                    

Krrriiiiingggggggg   

    'Aduh..'

    Jaka, kucing Persia berumur 8 bulan itu sukses bangunin gue dengan tindihan mautnya. Gimana engga, kucing itu kerjaannya tiap hari cuma makan dan tidur. Padahal, gue niat ngerawat dia buat hal yang lebih berguna. Ngerjain tugas sekolah gue misalnya. Walaupun kadang berat tubuhnya itu bisa gue manfaatin buat mijitin punggung gue, yang pasti akan berbekas cakaran.

    Dan, entah kenapa tiap ada bunyi keras pasti dia selalu nemplok sama gue. Seperti yang terjadi pagi ini. Huh, padahal mimpi gue tadi lagi seru-serunya.

Tentang..........

Kriinnngggggggggg

Gue ambil kuda-kuda buat nangkis Jaka barangkali dia nemplok lagi. Ternyata, dia lagi pules dibawah. Oke, rintangan pertama udah dilewatin. Jaka udah tidur. Tapi, barusan itu bunyi apa?

OH! Gue baru inget gue selalu pasang 2 alarm di hari senin. Yang satu, alarm untuk bangun tidur, yang satu buat tanda kalo gue harus berangkat kesekolah.

'Senin, oh. OH SENIN!' gue nelan ludah.

Tadi itu alarm kedua dan gue masih asiknya dengan posisi kuda-kuda gue. Kamar mandi, itulah satu hal yang langsung keluar dipikiran gue. Gue lari ke ruangan yang katanya bikin orang betah berlama-lama itu. Tapi, buat kali ini nggak ada lama-lama dulu deh. Gue telat men!

Tertutup. Pintu kamar mandi tertutup. Artinya, gue ngga bisa masuk karena pintunya belum kebuka. Beberapa detik udah gue megangin gagang pintu yang juga ngga bisa diputer. Artinya, gue ngga bisa masuk dan didalem ada orang.

Yes! Lengkap penderitaan gue.


---------------------------


'Buuuu, ada siapa sih dikamar mandi?' ujar gue dengan suara yang masih berat.

Hening.

'Ini ibu di kamar mandi. Sabar yaaa.' ibu jawab dari dalem kamar mandi.

Yes! Udah telat dan harus nunggu ibu keluar dari kamar mandi. Tunggu dulu, nunggu? Gue bergegas ke kamar, ganti baju seragam hari senin. Gue ambil tisu basah yang nggak pernah gue pake semenjak seminggu lalu dibeliin ibu. Gue lap sekujur tubuh dengan tisu basah. Setelah itu gue pake dasi seraya ambil mouthwash dan langsung ke luar buat pake sepatu. Hal tadi gue lakuin kurang dari 1 menit.

Gue ambil posisi duduk buat pake sepatu. Tiba-tiba, ada topi nongol di pundak gue. OH MEN! TOPI TERBANG DI HARI SENIN!

Enggak deng, lebay.

'Kamu kan upacara hari ini, van.' pelaku topi terbang tadi akhirnya bersuara. Dan tenyata, itu ibu.

Yap, IBU.

Gue bela-belain ngga mandi karena kirain bakalan nunggu lama, ternyata ibu udah selesai kurang dari 1 menit juga. Gue ambil mouthwash, kumur-kumur sambil meratapi nasip gue pagi ini. Sambil berharap, cairan mouthwash yang pedesnya kayak keripik level 9 ini nggak ketelen. Ngga lucu aja gitu ada headline di koran :


'DEVAN, SISWA YANG BELUM MANDI DIKABARKAN KOMA KARENA MENELAN CAIRAN MOUTHWASH'


Sambil jalan ke wastafel deket rak sepatu, gue salim sama ibu. Yang kayaknya nahan nafas. Mungkin aura no-bath-today gue kerasa.

Buru-buru gue manasin motor, dan langsung cabut kesekolah. Diperjalanan, gue rasa kok hari ini lebih dingin dari biasanya ya?

Men! Gue lupa resleting celana.

Antologi HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang