A/n: kalau yg di bold sama italic itu lagi ngomong bahasa Yunani ya.
____~~~~====~~~~____
Annabeth POV
Anak baru itu terlihat mencurigakan. Auranya berbeda, seperti Percy, tapi lebih kuat dan terasa lebih kuno. Ngomong-ngomong tentang Percy, dia belum pulang-pulang juga dari misinya bersama Charlie Beckendorf.
'Jangan berfikir yang aneh-aneh Annabeth' batinku
"Kau tidak apa-apa Annabeth?", tanya anak baru itu. Kalau tidak salah namanya Merry kan? Hm.. sepertinya itu bukan nama aslinya, seperti Percy.
"Yes. I'm fine. Ayo, mari kita bertemu dengan Chiron" kataku sambil masuk kedalam Rumah Besar.
Meriel POV
Annabeth terlihat sedikit.. terdistraksi(?) Tapi, itu tidak masalah. Masalahnya sekarang adalah bagaimana aku menceritakan ceritaku kepada Chiron? Hah.. sebaiknya aku menceritakan yang sesungguhnya saja. Aku mengikuti Annabeth dan Krystal masuk kedalam Rumah Besar.
"Chiron?", panggil Annabeth.
Akupun melihat-lihat sekitar didalam Rumah Besar. Aku mengintip lewat jendela yang langsung mengarah keluar. Keadaan bisa dibilang cukup kacau. Aku tau kenapa. Saat sedang asik melihat keluar jendela tiba-tiba disebelahku ada sebuah suara.
"Cukup kacau eh?", kata suara itu.
"Hm. Gara-gara labirin kan?", kataku sambil menoleh kesampingku. Chiron sudah ada disampingku dengan Annabeth dan Krystal dibelakangnya, tampak terkejut, tapi mereka menyembunyikannya. Chiron hanya mengangkat alisnya sebelah.
"Hm.. Annabeth, Krystal? Bisa bantu anak-anak kabin Apollo? Setelah itu temui aku lagi", perintah Chiron kepada Annabeth dan Krystal
"Baiklah", kata mereka sedikit tidak rela. Sebelum mereka pergi, kulihat Annabeth melirikku dengan penasaran dan Krystal mengoceh tentang kerusakan yang diperbuat oleh monster-monster dari labirin. Setelah mereka berdua pergi, Chiron pun langsung menanyakanku.
"Jadi? Siapa nama dan umurmu?", tanya Chiron
"Namaku Meriel Irvetta, tapi panggil aku Merry saja. Seminggu yang lalu aku berulang tahun yang ke-14", jawabku jujur
"Hm.. Apakah ada yang kau ingat sebelum kau tak sadarkan diri?", tanya Chiron lagi
"Eung.. seingatku, pada hari ulang tahunku, aku sedang membaca buku dan tiba-tiba ada cahaya yang seperti menghisapku kedalam buku itu. Setelah cahaya itu menghilang, tiba-tiba aku berada ditengah-tengah badai di laut, setelah itu, aku tidak ingat apa-apa lagi", jelasku panjang lebar
'Kecuali ada seorang didalam laut memegang sebuah trisula dan memanggilku anaknya', batinku
Chiron masih menatapku, dan aku mulai gelisah. Entah mengapa.
"Ibumu?"
"Em.. ibuku telah meninggal saat aku lahir. Nenek yang membesarkanku", jelasku
Setelah aku berkata itu, Chiron seperti sedang berfikir keras. Dan itu membuatku menjadi lebih gugup. Akupun memelintir cincin pemberian ibu-kata nenek- cincin itu berukiran gelombang laut dan sebuah trisula dan berwarna emas keperakan mengkilau. Cincin itu tidak se-mengkilau itu sebelum aku sampai disini.
Chiron sekarang sedang mengamatiku dari atas sampai bawah. Dia terpaku oleh cincin yang kupakai.
"Boleh kulihat cincinmu?", tanya Chiron pelan
"Tentu saja. Tapi hati-hati", kataku sambil memberi cincin ku kepada Chiron.
Setelah kukasih, cincin itu berpendar lebih terang di tangan Chiron. Diapun mengamati seluk beluk(?) Cincin itu. Dia melihat ukiran di cincin itu lalu menyeringai. Dia memakai cincin itu lalu memutarnya 3 kali lalu ditekannya ukiran trisula itu. Tiba-tiba cincin itu berubah menjadi sebuah trisula emas keperakan.
Aku mengucek-ngucek mataku tidak percaya. Cincin yang kupakai selama ini bisa berubah menjadi sebuah trisula?! Chiron melihat ekspresiku, lalu menyeringai.
"Hm. Menarik, replika asli trisula Poseidon, bisa berubah bentuk", katanya sambil mengamati trisula itu. Lalu dia menekan salah satu bagian di trisula itu dan voila! Trisula itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah pedang. Lalu dia menekan ujung gagang pedang itu dan seketika juga, pedang itu berubah menjadi sebuah pena.
Aku melihat semua itu dengan tidak percaya. Chiron mengembalikan kembali cincin -pena ku. Aku mengambilnya lalu mengamati cincin, yang sekarang berubah menjadi pena itu. Kubuka tutup pena itu, dan pena itupun menjadi sebuah pedang
"Jangan bilang padaku. Ini adalah replika asli Anaklusmos", tanyaku kepada Chiron
"Kalau dibilang replika sih, bukan. Kalau asli juga bukan", kata Chiron
"Lalu?", kataku sambil berusaha mengubah bentuk pedang itu menjadi trisula lagi. Setelah beberapa percobaan, pedang itupun berubah menjadi trisula lagi. Trisula itu terasa pas sekali ditanganku. Ditempatku memegang tongkatnya sekarang, ada sebuah gagang dari kulit, di permukaannya ada sebuah tombol tak kasat mata yang bisa merubah trisula ini menjadi pedang. Aku memukul lantai sebanyak 3 kali, lalu trisula itupun melingkar lagi dengan manis dijariku.
"Sebuah versi lain dari Anaklusmos asli. Dan punyamu itu adalah versi ke-tiga dan lebih kuat dari versi yang lain", jawab Chiron dengan bahasa Yunani kuno. Yang tentu saja aku mengerti karena itu adalah bahasa yang nenek sering ajarkan kepadaku dari dulu.
"Lebih kuat dari yang lain eh?", jawabku sambil memakai bahasa Yunani kuno.
"Lalu orang tuamu, sepertinya kau sudah tahu," kata Chiron
"Poseidon?", jawabku. Well, itu menjelaskan siapa orang ber-trisula itu.
"Ya, dan satu lagi. Ada sebuah ikatan yang sangat kuno di dalam dirimu",
"Apa?",
"Kau adalah keturunan Oceanus", kata Chiron yang mengagetkanku.
"Apa? Aku? Keturunan Oceanus?", tanyaku
"Ya, Meriel Oceanus Irvetta. Kau adalah keturunan Oceanus", ulang Chiron
"Darimana kau tahu nama tengahku?", tanyaku kepada Chiron
"Iu rahasia", jawabnya sambil memberikanku senyuman yang misterius(?)
"Baiklah..", kataku pelan
"Sepertinya malam ini saat makan malam, kau akan di-klaim. Apakah kau ingin memberi tahu bahwa kau adalah keturunan terakhir Oceanus?", tanya Chiron
"Tentu saja tidak. Aku tidak mau kakak-kakakku menjauhi diriku pada hari pertamaku disini", jawabku
Tepat setelah aku berkata seperti itu, sebuah suara terompet pun berbunyi.
Chiron memandangku,"Baiklah kalau begitu. Sekarang, mari kita sambut kakakmu yang baru pulang dari misinya"
"Baiklah", jawabku. Lalu kami pun bergegas pergi dari Rumah Besar
Meriel POV end
____~~~~====~~~~____
T.B.C
A/n: halo semuanya. Maaf ngilang lama pake banget wkwk. Maaf pendek2 lagi:( aku usahain abis ini panjang deh 😂. Makasih banget yang udah nge-vote cerita ini:') thank you sooooooooooo much. Udh segini aja cuap2nya😂. Yena's out!🐙
YOU ARE READING
Daughter Of Poseidon: The Last Olympian
Fantasy[LONG HIATUS] Cast: - Meriel Irvetta(OC) - Percy Jackson - Krystal Jackson(OC) - Annabeth Chase - More OC is mine. The other chara(s) belong to Rick Riordian. Pernahkah kalian berkhayal untuk bisa masuk kedalam buku yang kalian baca? Lalu mempunyai...