Opening

22 4 2
                                    

Violet pov

"  Violet have you wake up, my girl??"   Mendengar suara bariton itu, tubuh ku seolah berlari dengan sendirinya bagaikan sudah di kendalikan, segera ku peluk kaki kokoh nya, dan Ayah segera mengagkatku ke dalam gendongannya, ciuman nya di leher terasa geli karena bulu-bulu halus di dagu dan bibirnya, semua itu membuat ku tertawa ke gelian

  "Ayahh gelii hahahaha" tawaku meledak
   "Geli??" Tanya ayah dengan smirk
   " iya" jawabku singkat sambil memandang mata biru ayah, mata yang selalu memancarkan kelembutan, aku selalu bisa merasa bahwa mata ayah selalu berkata "aku tidak akan bisa kehilangan mu" saat ayah berada di dekatku. Tangan munyilku mengelus rahang kasar ayah yang tegas, itu membuat ayah terlihat berwibawa aroma maskulin yang sangat has bisa membuatku tenang dan tertidur.
    Ayah ku sebenarnya berketurunan jerman, indonesia Wajar saja jika ayah tambak seperti orang asing. Ku lihat ayah memakai udeng dan saput ( udeng berasal dari bali dan biasanya di pakai di kepala, sedangkan saput adalah sebuah kain yang meyelimuti pingga sampai betis, itu semua adalah pakaian has bali)
Di tambah name tag yang bertuliskan David Erwin, walaupun aku tidak bisa membaca tetapi aku tau itu bertuliskan nama ayah ku. Pasti ayah ingin ke galeri, oh iya ayah ku seorang pelukis, ayah ku memiliki beberapa cabang di bali.
   Kulihat seorang malaikat menengok di balik pintu, siapa lagi kalau tidak bunda, bunda begitu cantik, ia memakai kebaya putih, sangat cocok menempel di badan bunda, kulit bunda yang eksotis membuat warna putih itu memancar. Bunda tersenyum pada ku, sanggat manis dan ayu. Wajar saja ayah jatuh ke dalam pelukan bunda
   "Ayah bunda mau kemana ??"
    "Ayah mau buka galeri di ubud emang kamu mau ikut??"
"Mau mau mau mau mau!!!!" jawabku sambil loncat loncat kegirangan

 Wajar saja ayah jatuh ke dalam pelukan bunda   "Ayah bunda mau kemana ??"     "Ayah mau buka galeri di ubud emang kamu mau ikut??" "Mau mau mau mau mau!!!!" jawabku sambil loncat loncat kegirangan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

# Ethan

" Emang lo udah mandi ??, bau nya aja ampe sini" ucap ethan yang sudah rapi dengan swater nya,   " blum emang lo mau mandiin gue hah ??"     "Iya, gue mandiin lo di laut abis itu gue tenggelemin biar gak pulang lagii"      "Wow!!!" Jawabku sambil berlari ke kamar mandi




  Tak butuh waktu lama untuk ku membersihkan diri. Setelah selesai mandi bunda mendandani ku dengan long dress putih tanpa lengan di pinggang nya terlilit pita hitam. Rambut ku terurai, menampilkan rambut pirang ku yang bergelombang.

#violetchild    Ini adalah perjalanan yng jauh menurutku, karena bagiku satu jam di dalam mobil itu sangat membosankan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

#violetchild
    Ini adalah perjalanan yng jauh menurutku, karena bagiku satu jam di dalam mobil itu sangat membosankan. Saat sampai di halaman ku lihat ethan dan ayah berbincang dengan laki laki itu, iya yang itu tetangga baru itu. Saat ayah melihat ku ayah memutuskan pembicaraannya dan menghampiriku, ayah menggendongku untuk dimasuk kan ke dalam mobil, setelah itu mobil melaju meninggalkan rumah ku. Di dalam mobit tidak ada pembicaraan hanya sesekali bunda menanyakan tentang galeri itu. Di sebelah ku ada ethan , ethan dylan erwin adalah kakak laki-laki ku, dia seorang gamers, dunia nya adalah game. Tau kah kalian sebenarnya ethan itu tampan, seluruh wanita di sekolah menyukainya, bahkan aku bernah di bullying karena ulah para fans nya, tetapi si setan (hmm sebenar nya aku sering memanggilnya setan karena ethan dan setan tidak jauh berbeda) tetapi dia selalu membelaku, setelah tau bahwa aku di bullying ia langsung membentak semua wanita wanita itu.




    Karena sibuk dengan pikiranku tak terasa waktu berjalan dengan cepat tanpa sadar aku sudah sampai di ubud.
Dan apa yang ku lihat sekarang, sebuah galeri besar yang sangat ramai dengan para turis.


      "Vio ayo turun pembukaan nya akan segera di mulai "  dengan menyatukan tangan di dada ayah memohon

"Tidakk" jawab ku singgkat , sebenarnya aku tidak mau masuk ke sana, sebenarnya kalian harus tau bahwa aku sebenarnya seorang anak pemalu, aku bisa melakukan apa pun agar diriku tidak di permalukan di sepan umum. Lihat lah sekarang ayah menyuruh ku masuk ke dalam galeri besar yang penuh dengan turis, sedangkan ayah tau aku susah berbahasa inggris, bagaimana jika mereka sampai berfikir seorang anak seniman tidak bisa berbasa basi menggunakan bahasa inggris, huh pokoknya aku tidak akan mau

"Ohhh god, ayah tinggalkan saja dia di sini", huuuh, kalau saja dia bukan  kakak ku akan ku pelintir tiga mulut nya itu

"Ayolah vio kita hanya pemotongan pita dan kau langsung kebelakang untuk bermain di pantai, hanya ayah yang berkomunikasi dengan para turis itu, setelah selesai kita akan pulang, iya kan yah??? ".      " hmm iya".  Setelah mendengarkan penjelasan ibu aku merasa tenang dan mengiya kan.




   Setelah kejadian tadi. Sekarang aku berada di belakang galeri. Sangat kebetulan di belakang galeri terdapat pantai yang sangat indah, di sini aku dan setan bermain pasir , air dan di akhiri melihat sunset. Sangat nyaman rasanya melihat sunset dengan kakak ku yang brengsek ini.

------------------
Maaf pake gpt ya kalau misal nya cerita nya jelek atau banyak typo. Jangan lupa guys vote , vote kalian itu separuh jiwaku #alay bin jablay bht!!!!

The power of loveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum