Anjani Putri Ramadhani

172 8 4
                                    

"Jani, bangun sayang. Udah jam berapa ini, nanti kakak kamu marah -marah kalau nanti kamu telat kerumah dia"

"Iya buuuu, 5 menit lagi bu. Jani masih ngantuk" ucap Jani dengan suara khas bangun tidur dia.

"coba yah, tolong anak gadis kamu itu yah, udah mau 23 tahun tapi kelakuannya kaya anak-anak". kata ibu ,kalau sudah begini mau tidak mau ayah Jani harus ikut turun tangan untuk membangunkan anak gadisnya itu. Karena, cuma teriakan ayahnya lah yang bisa membangunkan Jani.

"JANI, AYAH HITUNG SAMPAI 3. KALAU GAMAU BANGUN PAPA SIRAM KAMU." Ucap ayah Jani

"Iya yah, ini Jani udah bangun ko beneran deh yah"

Sebenarnya teriakan ayahnya sudah menjadi santapannya kalau ayahnya ada di rumah. maklum, ayah Jani adalah seorang perwira menengah angkatan darat yang selalu siap di tugaskan kemana saja, mau tidak mau ibu juga harus ikut kemana pun ayah pergi. kalau sudah begitu, jani siap-siap mengungsi ke rumah dinas kakak iparnya yang tidak jauh dari rumah dia.

"Jani, tadi mba Mira nelpon ibu, kamu disuruh buru-buru kesana katanya Ryan engga ada yang jagain". Kata Ibu Jani yang sedang menyiapkan makanan yang akan di bawa untuk ke kakaknya.

"Ihh, mba Mira manja banget deh, lagian rumah kita sama rumah dinas dia engga beda jauh. Kenapa dia engga nyuruh ajudannya untuk kerumah" Kata Jani sewot

"Kamu itu engga tau kakak kamu Jani, dia itu engga mau ngerepotin orang lain. Lagian juga ajudan Mas kamu itu punya kerjaan lain" Kata ayah Jani menimpali

"Iya iya deh yah, maafin Jani. Yasudah Jani berangkat dulu ya yah,bu"

Tiba di komplek rumas dinas mba Mira, dan ketika itu kaca mobil Jani di ketuk penjaga/provost

"Selamat siang dek, maaf bisa tunjukan surat tanda pengenal anda?" Kata om-om itu mengintruksi

"Maaf om, saya biasa kesini kok,ini mau kerumah kakak ipar saya, lagian saya tidak pernah disuruh menunjukan kartu identitas saya"

"Tapi ini sudah peraturannya dek, untuk setiap tamu yang datang kesini.Coba tolong pinggirkan mobilnya dulu" Kata orang itu dengan nada lembut sekali.

"Loh om ini ga percaya ya, apa perlu saya telpon kakak saya biar kesini?'' kata Jani mulai sewot.

"Silahkan dek kalau begitu"

"Halo mba, aku di cegat samaom-om engga jelas nih. Masa KTP aku disuruh ditinggal"Kata Jani sambil melotot ke orang itu

"................"

"Yasudah, jangan lama-lama ya mba"

''...............''

Setelah itu kakak ipar Jani datang, dia mas Rahadian

''Jani, ada apa? Tadi mba Mira nelpon mas katanya kamu dicegat. dicegat sama siapa? Loh Panji kok kamu ada disini? kata mas Rahadian bingung

"Aku dicegat sama om-om ini mas, masa aku mau masuk KTP aku disuruh ditinggal, biasanya jua engga gitu mas'' Kata Jani dengan muka melas

''Maaf komandan, tapi ini udah peraturan setiap tamu yang datang kesini, kalu masalah jaga tadi saya menggantikan teman saya yang sedang izin komandan'' Kata orang itu dengan nada tegasnnya

''Oh begitu, memang benar Jani di Komplek mas menerapkan peraturan itu. sekarang tinggalkan KTP kamu, nanti kalau kamu mau pulang kamu ambil lagi. kasian tuh mba Mira sama Ryan udah nunggu kamu'' Kata mas Rahadian menimpali

''Nih om, maaf ya saya engga tahu'' kata Jani dengan  terpaksa

''Terima kasih, silahkan jalan'' kata orang itu dengan senyuman mautnya.

''Dasar om-om gajelas. Bilang aja mau kenalan, pake acara ninggalin KTP segala. Caranya klasik banget sih, amit-amit deh ketemu sama dia lagi'' Ucap Jani sambil ngomel-ngomel di mobil



Maaf ya kalau ada kalimat atau strukturnya yang berantakan. Soalnya baru newbie hehehe. Niat bikin cerita udah lama, cuma baru sekarang ada waktu luang dan yang lebih penting lagi sih idenya baru kepikiran hahaha.

Maaf juga kalau ada kesamaan judul,jalan cerita,ataupun nama tokoh. ini real ko pikiran aku, engga di buat-buat.

jangan lupa comment dan vote ya, aku harap kalian ngasih kritik atau saran biar cerita ini engga garing hehehe




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ParachutistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang