Chapt 1

265 27 8
                                    



Chap 1

"Kookie? Sudah bangun?!" Jin menggoncangkan tubuh Jungkook yang mulai setengah sadar.

Jungkook merasakan sedikit pusing di kepalanya sesaat setelah ia mulai membuka kedua matanya perlahan. Orang yang pertama kali ia lihat adalah Jin yang langsung panik saat menyadari hoobae-nya mulai sadar setelah pingsan dari beberapa menit yang lalu.

Jungkook bangkit dari posisi tidurnya dan duduk di tepi tempat tidur. "Apa yang terjadi, hyung?"

"Kau tau? Aku sangat panik saat melihat kamu pingsan di kelasmu tadi. Yaampun, kau ini kenapa, Kookie? Aku langsung panik, tau!" Ujar Jin dengan nada cemas.

"Aku pingsan? Kenapa aku pingsan?" Jungkook mulai tertarik dengan arah pembicaraan Jin. Mungkin karena ia baru menyadari bahwa sepertinya ada sesuatu yang buruk telah menimpanya.

"Ya, saat Kim Taehyung –ssi yang tampan itu dengan gagah mengatakan 'Jungkook, mulai dari 5 detik yang lalu, kau sudah resmi menjadi kekasihku. Mengerti?' lalu mata indah Park Jimin –ssi dengan Kim Taehyung –ssi saling menusuk satu sama lain. Dan Bam! Oh tidak mereka berdua sangat keren saat melakukan hal itu! Aku pikir mereka melakukan hal itu karena sesuatu yang sangat berharga. Ternyata mereka memperebutkan namja sepertimu, aish~ Aku rasa mereka punya selera yang buruk, Kookie!" Jin terkekeh sambil mencubit kecil lengan Jungkook.

Jungkook yang mendengar godaan Jin ditambah copycat suara Taehyung yang Jin lakukan, membuatnya tertawa terbahak-bahak. Jalankan hyungnya yang satu ini, Jungkook pun tidak percaya kedua namja paling 'diinginkan' di sekolah menyukai dirinya.

"Kau ada-ada saja, hyung" Jungkook mengelus perutnya yang mulai sakit karena terus-terusan tertawa.

"Iya. Dan puncak acaranya adalah saat Taehyung –ssi langsung mengangkat mu kesini. Astaga itu keren sekali!" Wajah Jin mulai merona. Membayangkan bila ia yang berada di posisi Jungkook.

"Apa, hyung? Kau seri—" Ucapan Jungkook terhenti saat seorang pemuda berambut hitam membuka lebar daun pintu ruang kesehatan. Wajahnya penuh keringat yang didukung dengan ekspresinya yang menafsirkan sebuah kekhawatiran.

"Jungkook –ssi?! Kau tidak apa-apa kan?" Jimin mengenggam tangan Jungkook. Bola matanya benar-benar menatap mata Jungkook tajam. Menyadari tatapan Jimin, Jungkook mulai menundukkan kepalanya.

"Ti-tidak apa-apa, sunbae" jawab Jungkook tanpa mengangkat kepalanya.

"Kau pulang bersamaku ya hari ini" Lanjut Jimin yang langsung mengalihkan pandangannya pada Seokjin.

Seokjin yang sadar akan 'kode' dari Jimin, mengangguk samar. "I-iya Jungkook. Hari ini aku juga tidak bisa pulang bersamamu dulu. Aku ada janji dengan Baby Namjoon. Jaga dia baik-baik ya, Jimin –ssi" Seokjin tersenyum kecil, lalu langsung berlari keluar ruangan, takut merusak momentum yang Jimin tunggu-tunggu.

"Ayo aku bantu." Jimin memegang pundak Jungkook. Menuntun namja itu ke arah motor sportnya. Tak sadar bahwa dari kejauhan, seseorang tengah memperhatikan mereka dibalik mobil sedan hitam.

.

.

.

Perjalanan mereka berakhir hening. Tanpa pembicaraan sedikit pun.

"Jungkook, kita sampai." Jimin menggoncangkan tubuhnya, berharap namja yang tengah diboncengnya sadar bahwa mereka telah sampai di tujuan.

"Jungkook?" Jimin masih belum mendapat jawaban.

Ia menggeser sedikit arah kaca spion. Reflek tertawa kecil saat melihat Jungkook yang tertidur pulas di pundaknya.

Tak ingin mengganggu, Jimin memutuskan untuk turun perlahan dari motornya namun tetap menopang kepala Jungkook dengan kedua tangannya. Setelah memastikan kedua kakinya sukses berdiri diatas tanah tanpa membangunkan namja mungil yang masih tertidur pulas, ia mulai mengangkat tubuh Jungkook, dan menggendongnya dengan gaya ransel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Taekook Jikook] Which One?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang